Rabu, 29 Mei 2013

Diduga Dililit Utang, IRT Gantung Diri

Lunyuk, Gaung NTB – Warga trans Sampar Goal Desa Emang Lestari Kecamatan Lunyuk, geger. Seorang ibu rumah tangga (IRT) ditemukan gantung diri di rumahnya, Senin (27/5) sekitar pukul 07.00 Wita.
Kuat dugaan aksi nekat Wayan Sri (32) ini karena stress terlilit hutang.
Korban ditemukan pertamakali oleh pamannya, I Made Suwarta. Sang paman yang hendak mengambil topi ini seketika terkejut melihat keponakannya sudah terbujur tak bernyawa di sebuah tiang dalam rumah dengan tali nilon terjerat di leher.
Selanjutnya paman ini mencari suami korban yang kebetulan tengah berada di Desa Sukamaju. Mendengar khabar dari sang paman, Made Mulyadi (suami korban) panik dan langsung pulang ke rumah. Setelah memastikan istrinya telah meninggal dunia, Made Mulyadi melaporkannya ke Polsek Lunyuk.
Kapolsek setempat, Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Jafar yang dikonfirmasi tadi malam, mengatakan bahwa kasus tersebut murni gantung diri. Hal ini berdasarkan hasil olah TKP, bahwa pihak Polsek menemukan ada tong semprot yang diduga kuat tempat korban berpijak. Saat ditemukan di TKP tong tersebut sudah dalam posisi tergeletak.
Dari sejumlah saksi yang diperiksa termasuk suami korban, ungkap Jafar, tidak ada kecurigaan sedikit pun kalau korban akan mengambil jalan pintas. Tidak ada gelagat aneh, hanya korban kerap mengeluh banyaknya hutang. “Kami menduga korban gantung diri karena terlilit hutang,” tandas Jafar.

BPN Gelontorkan Prona di 30 Desa, Terbitkan 4000 Sertifikat, 17 Desa Terealisasi Juni 2013

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sumbawa menggelontorkan program nasional (Prona) di Kabupaten Sumbawa. Pada Tahun 2013 ini Prona tersebut diperuntukkan bagi 30 desa yang tersebar di 15 kecamatan.
Hal ini diakui Kepala BPN Sumbawa melalui Kasi Kasi Pengendalian dan Pemberdayaan, Suhardi S.Sos kepada Gaung NTB, Senin (27/5). Ia menyebutkan, dari 30 desa tersebut rencananya 17 desa akan terealisasi pada Juni mendatang.
Belasan dersa yang tengah dalam proses pengetikan sertifikat(Prona) tersebut adalah Desa Tetede (Lopok), Lekong, Gontar, Usar Mapin (Alas Barat) Tengah, Bale Berang, Jorok (Utan), Moyo (Moyo Hilir),Kalimango, Marente, Juran Alas (Alas),Tarusa, Kalabeso (Buer), Pernek (Moyo Hulu), Penyaring (Moyo Hilir), Jamu (Lunyuk) dan Sepakat (Plampang). Sisanya, 13 desa masih dalam proses pengukuran hingga batas akhir Bulan Desember 2013 sebagaimana target pusat.
Lebih jauh dijabarkan pejabat bertubuh gempal ini, melalui Prona di 15 kecamatan atau 30 desa, BPN akan menerbitkan 4000 bidang tanah/sertifikat. Yang akan terealisasi hingga Juni mendatang, 2.325 bidang.
Disinggung soal persyaratan untuk mendapat program pusat ini, Suhardi menyebutkan, melalui proses yang cukup panjang. Mulai dari Calon Peserta Calon Lokasi (CPCS), penyuluhan, pendataan, peta bidang, panitia A yang akan melakukan pemeriksaan lokasi dan surat-surat. Selanjutnya diumumkan selama 60 hari di masing-masing desa. “Jika syarat ini sudah terpenuhi, sertifikat dapat dibagikan melalui desa masing-masing,” ucapnya, seraya berharap program ini akan terus berlanjut ke depan.

Tabrak Dump Truk, Pengendara Beat Tewas

Lunyuk, Gaung NTB – Korban meninggal akibat kecelakaan lalulintas di wilayah hokum Polres Sumbawa terus bertambah. Yahni (37) ibu rumah tangga warga Desa Emang Lestari Kecamatan Lunyuk, tewas mengenaskan setelah sepeda motor Beat yang dikendarainya bertabrakan dengan Dump Truck di jalan jurusan Padasuka—Kalbir, wilayah Desa Padasuka Kecamatan Lunyuk, Kamis (17/5) sekitar pukul 16.30 Wita.
Menurut informasi, kasus kecelakaan ini bermula ketika dump truk bernopol B 8366 VU yang dikemudikan Abdul Manan (27) warga Dusun Tebaban Desa Padasuka dari arah Padasuka menuju Kalbir.
Ketika melaju di tikungan jalan tersebut, muncul dari arah berlawanan Beat yang dikendarai korban. Korban terlihat kaget dan tak mampu mengendalikan laju kendaraannya sehingga membentur bagian kanan depan dump truk. Korban terhempas dan meninggal dunia.
Sementara pada hari yang sama sekitar pukul 15.00 Wita, kecelakaan juga terjadi di jalan jurusan Sumbawa-Plampang KM 31-32 wilayah Dusun Kerato Desa Lape Kecamatan Lape. Arga (20) warga Sinar Jaya Plampang, menderita luka berat setelah Tiger EA 2170 AE yang dikendarainya menyodok bagi belakang mobil Isuzu Panther EA 9464 AZ dikemudikan Ersal (17) pelajar asal Lopok.
Ketika mobil Panther itu berbelok, membuat korban yang berada di belakangnya tak mampu mengendalikan laju motornya. Karena jarak yang sangat dekat, akhirnya terjadi tabrakan.
Dua kecelakaan ini sudah ditangani penyidik Unit Laka Polres Sumbawa yang telah datang ke lokasi melakukan olah TKP, dan memeriksa sejumlah pihak terkait guna proses lebih lanjut.

Seorang Balita Tewas Dilindas Bus, Seminggu 3 Balita Tewas

Gaung NTB – Balita kembali menjadi korban kecelakaan lalulintas. Dalam dua minggu ini saja, sudah tiga balita tewas terlindas. Kasus yang paling anyar terjadi di KM 50-51 Jalan Raya Sumbawa—Lunyuk, Dusun Ledang Beru, Desa Ledang, Kecamatan Lenangguar, Rabu (15/5) sekitar pukul 11.00 Wita.
Menurut informasi, kecelakaan ini berawal ketika Bus Yudi Jaya EA 7252 S yang dikemudikan Ardiansyah (26) warga Desa Sukajaya Lunyuk, datang dari arah Sumbawa menuju Lunyuk mengangkut sebanyak 29 orang penumpang. Saat memasuki wilayah Ledang, sebelum jembatan tepatnya depan Pos Ronda, bus yang melaju terlalu ke pinggir jalan sehingga menabrak korban yang sedang berjalan pulang ke rumah di sebelah kiri jalan. Korban yang terhempas di aspal langsung dilarikan warga ke Pustu Ledang untuk mendapat pertolongan medis, namun jiwanya tak tertolong. Sang sopir pun langsung diamankan polisi dan hingga berita ini naik cetak masih dalam pemeriksaan penyidik Unit Laka di Mapolres Sumbawa.

Kyai Zul Berjaya di Empang-Tarano, TGB di Lunyuk

Gaung NTB – KH Zulkifli Muhadli SH MM—Prof Dr Ir Muhammad Ichsan MS meraih suara tertinggi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di wilayah Kecamatan Empang, Senin (13/5). Pasangan yang dikenal dengan sebutan Zul—Ichsan ini mengungguli saingan terberatnya Dr KH M Zainul Majdi MA—Muh Amin SH M.Si (TGB—Amin). Sementara SJP—Johan, hanya berada di urutan ketiga, meski Empang adalah tanah kelahiran Johan Rosihan—calon Wagub pasangan bernomor urut 2 tersebut.
Hasil perhitungan suara yang dirangkum Gaung NTB Biro Empang menyebutkan, Zul-Ichsan meraih 4.855 suara, disusul TGB—Amin 3.069 selisih satu suara dengan SJP—Johan 3.068, dan juru kunci Harun—Muhyi (Harum) 1.505 suara. Demikian di Kecamatan Tarano. Di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Dompu ini Zul—Ichsan menang telak 3.428 suara, TGB-Amin 2.289, Harum 1428 dan SJP-Johan 840 suara.
Sementara di Kecamatan Lunyuk, TGB—Amin yang berkibar. 72 persen tingkat partisipasi pemilih dari total 13.075 pemilih, TGB—Amin meraup 4.485 suara, disusul Zul—Ichsan 3.696 suara, Harum 766 dan SJP—Johan 412 suara. Perolehan suara ini belum termasuk Dusun Jamu yang jumlah DPT-nya hanya 117 orang.
Napi Memilih
Sementara di Lembaga Pemasyaratan (Lapas) Sumbawa, tahanan dan narapidana memberikan hak pilihnya. Di tempat ini kembali dua pasangan tersebut bersaing ketat. Hasil TGB—Amin unggul dengan raihan 127 suara, Zul—Ichsan 101 suara, Harum 32 dan SJP—Johan 16 suara.
Sudah diprediksi jauh sebelum pemilihan, dua pasangan tersebut (TGB-Amin dan Zul-Ichsan) akan bersaing ketat. Keduanya memiliki kans untuk menjadi pemimpin masa depan. Namun dari hasil perhitungan cepat (quick count) yang dilansir televisi nasional, TGB—Amin dipastikan menang satu putaran melanjutkan ikhtiar, dengan hasil sementara 42,98 persen, Zul—Ichsan 26,45, Harum 22,67 dan SJP—Johan 7,91 persen dari 99 persen suara yang masuk.

Sabtu, 11 Mei 2013

Cara mengecek NUPTK, dapodik dan data guru PTK 2013 online

NUPTK 2013 - Cara akses data guru/dapodik atau yang terbaru NUPTK, NUPTK kependekan dari Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang diberikan untuk PTK yang merupakan nomor identitas 16 angka yang bersifat nasional. Untuk guru yang belum verifikasi NUPTK secara online 2013 silahkan segera untuk memvalidkan data-data kelengkapan yang berwarna merah sebelum batas waktu yang telah ditentukan.



Silahkan cek data anda yang telah ikut sertifikasi guru dan yang akan ikut sertifikasi, tunjungan profesi, kenaikan pangkat, penilaian kinerja, peningkatan kopetensi guru, dll.

Berikut ini tata cara pengecekan NUPTK 2013 online di browser internet anda lengkap beserta varian alamat dapodik NUPTK.

Cara pengecekan NUPTK


Untuk cara NUPTK simak dan cara tutorial berikut:

Cara mengecek NUPTK

  1. Buka situs NUPTK (alamat dapodik) | NUPTK2 | NUPTK3 | NUPTK4
  2. Masukan nomor NUPTK anda yang sudah didapatkan sebagai username
  3. Masukan tanggal lahir anda sebagai password. Format tanggal lahir TTTTBBHH. Misal 09 November 1980, formatnya menjadi 19801109.
  4. Setelah masuk dan login, maka anda dihadapkan dengan data identitas anda. Data yang berwarna merah berarti data yang berwarna merah berarti data anda belum di update, belum lengkap atau salah.
  5. Silahkan lengkapi sesuai metode yang sudah dituliskan di NUPTK.

Masalah NUPTK

Masalah yang mungkin anda hadapi saat mengakses, antara lain:

Jika tidak bisa masuk/login:
Form/kolom NUPTK belum diisi pada data Dapodik anda
Form/kolom NUPTK anda diisi namun salah ketik
Data Dapodik untuk NUPTK belum masuk/terimport ke database NUPTK.

Website NUPTK tidak dapat diakses:
pengunjung yang mengakses NUPTK online sangat banyak
Clear cache, dengan cara tekan CTRL+SHIFT+DEL pada browser, kemudian klik clear
Website NUPTK sedang eror atau maintenance

Untuk info NUPTK 2013 di atas diambil dari dapodik RI, dan jika anda gagal untuk mengakses NUPTK harap bersabar mengingat jumlah guru yang membuka/mengecek NUPTK sangat banyak, silahkan kembali beberapa saat kemudian.

Sekian info pendidikan dari saya, semoga bermanfaat - Cara mengecek NUPTK, dapodik dan data guru PTK 2013 online

Kamis, 09 Mei 2013

6 Desa Masuk Nominasi Lomba Desa Terintegrasi Tingkat Kabupaten

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Sebanyak 6 Desa atau kelurahan masuk nominasi lomba desa terintegrasi tingkat kabupaten yang digelar Badan Pemberdayaan Masyarakat-Pemerintah Desa (BPM-PD) Kabupaten Sumbawa Tahun 2013.
Kepala BPM-PD Sumbawa, H Yahya Adam BA, kepada Gaung NTB Senin (6/5) menyebutkan 6 desa tersebut meliputi Desa Dete Kecamatan Lape, Desa Pemanto Kecamatan Empang, Desa Jorok Kecamatan Untir Iwis, Desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir, Desa Lunyuk Rea Kecamatan Lunyuk dan Desa Ledang Kecamatan Lenangguar.
Keenam desa tersebut sekarang sedang dilakukan evaluasi lapangan dan pengambilan data oleh tim penilai tingkat kabupaten. Tim itu terdiri dari unsur BPM-PD, Dinas Diknas, Dinas Kesehatan, BPM-LH, BPBP, Diskoperindag, Bagian Hukum, Arpusda, Disporabudpar, Disperta, dan Kantor Ketahanan Pangan.
“Tim akan melakukan wawancara dengan pemerintahan desa, tokoh masyarakat, lembaga desa, dan bebarapa pihak berkempeten lainnya, sekaligus melakukan pengambilan data desa,” jelasnya.
Pada lomba desa ini ungkapnya, akan diambil 3 desa untuk mewakili kabupaten pada tingkat provinsi NTB yang akan digelar Juni 2013 mendatang.
Untuk diketahui, Lomba Desa Integrasi ini merupakan penggabungan dari beberapa lomba meliputi Lomba Desa dan Kelurahan, Lomba Posyandu, Lomba P2WKSS, Lomba Desa Kelurahan Mandiri.
Dari lomba integrasi tersebut, desa yang menjadi pemenang selanjutnya akan menjadi Desa Mandiri di Kabupaten Sumbawa yakni desa yang sudah memiliki kesadaran hukum, sadar wisata, tangguh bencana, sadar lingkungan, desa yang memiliki potensi pertanian, desa kreatif dan produktif, desa sehat dan desa yang memiliki beberapa kelebihan lainnya.

Jadi Caleg, 11 Kades Diberhentikan

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Bupati Sumbawa telah mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan 11 orang kepala desa dari 32 kades yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPRD Kabupaten Sumbawa Tahun 2014.
Belasan kades ini adalah Muhammad Syafi’i (Kades Pungka Unter Iwis), Hawid SPd Kades Jorok Utan), Ahmad Adam (Kades Marga Karya Moyo Hulu), Syamsuddin (Kades Rhee), Ahmad Majid (Kades Labu Burung Buer), Jayadi MZ (Kades Lekong Alas Barat), Syarifuddin SPd (Kepala Desa Lunyuk ), M Jafar Amd (Kepala Desa Bantu Lanteh Kecamatan Tarano), Muhans (Kepala Desa Tolo Oi Kecamatan Tarano), Hasanuddin Kepala Desa Labuan Aji Kecamatan Tarano dan Masujam Kepala Desa Maman Kecamatan Moyo Hulu.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPM-PD) Sumbawa, H Yahya Adam BA yang dikonfirmasi Gaung NTB, Senin (6/5) menyebutkan, 11 kades tersebut telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai kepala desa kepada BPD masing-masing sekaligus menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) kepada BPM-PD. Karenanya berdasarkan laporan tersebut Bupati Sumbawa mengeluarkan surat pemberhentian.
Bagaimana dengan kepala desa lainnya ? menurut H Yahya Adam, masih dalam proses, sebagian lainnya masih menunggu LKPJ dan LPPD.
Namun dari keseluruhan kepala desa yang maju menjadi caleg tersebut, 2 kepala desa telah menyatakan diri mundur menjadi caleg yakni Kepala Desa Mokong Kecamatan Moyo Hulu dan Kepala Desa Dalam Kecamatan Alas.

1050 Orang akan Ikuti PKBM 2013

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Pendidikan bukan semata mendidik seseorang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), di sisi lain pendidikan selayaknya mendidik masyarakat menjadi lebih mandiri seperti pelatihan kursus menjahit dan mengelas.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Sumbawa, Sudirman Malik SPd, pada kegiatan lounching program keterampilan dasar mengelas bagi warga belajar pria dan keterampilan dasar menjahit bagi warga belajar wanita program Paket B dan C kerjasama antara Dinask Diknas dengan PT NNT, di aula kantor Camat Moyo Hulu, Senin, (6/5).
Untuk mengikuti kegiatan mengelas dan menjahit ini ujar Dirman Malik—sapaan akrabnya, sebagian besar masyarakat terkadang gengsi untuk mengikuitnya, padahal di dunia pendidikan tidak pernah mengenal kata gengsi selama tujuan yang ingin dicapai adalah baik. “Selama tujuannya baik, kita tidak boleh gengsi bila ingin maju,” katanya dikegiatan yang juga dihadiri camat, kapolsek, kepala sekolah dan tokoh masyarakat setempat itu.
Kegiatan ini bakal berlangsung dari tanggal 6 Mei hingga 22 Juni mendatang dan dilaksanakan di 6 kecamatan yakni Moyo Hulu, Lenangguar, Orong Telu, Lantung, Ropang dan Lunyuk. Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan di 14 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dengan jumlah warga belajar 1050 orang.
Saat warga belajar ini duduk di kelas I sambung Dirman Malik, mereka diberikan pelatihan aplikasi dasar komputer, dan di kelas II sekarang diberikan keterampilan mengelas dan menjahit. Sementara saat di kelas III nanti warga belajar ini akan diberikan keterampilan tentang agribisnis baik dibidang perikanan dan pertanian.
Pelatihan yang diberikan ini tegasnya, selain untuk meningkatkan taraf hidup warga belajar juga memberikan kesempatan melamar kerja melalui keterampilan yang didapatnya.
Sementara itu Camat Moyo Hulu, Zubaidi SPd, berharap kepada peserta untuk mengikuti seluruh proses KBM sehingga ilmu yang diperoleh kelak dapat dimanfaatkan baik bagi pribadi maupun untuk orang lain.

Zul ICHSAN Pecahkan Rekor Kampanye Paling Ramai di Sumbawa

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Puluhan ribu simpatisan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB, DR KH Zulkifli Muhadli SH MM – Prof DR Ir HM Ichsan MS (ZUL ICHSAN) memadati stadion Pragas Sumbawa Besar dalam kegiatan kampanye monologis pasangan calon Politisi – Akademisi itu, kemarin (6/5).
Sejumlah warga Sumbawa, menyatakan kampanye yang digelar ZUL ICHSAN kemarin, merupakan kampanye paling ramai didatangi masyarakat dari tiga pasangan cagub dan cawagub NTB yang telah digelar di Stadion Pragas beberapa hari sebelumnya.
“Selama kampanye Pilgub, baru sekarang stadion pragas padat dipenuhi simpatisan,” ujar Soel, seorang warga yang tinggal di kelurahan Seketeng.
Para simpatisan datang menggunakan truk, bus, sepeda motor dan kendaraan pribadi lainnya. Saking banyaknya simpatisan, jalan setia budi dan jalur sekitar stadion pragas macet, selama kegiatan kampanye berlangsung.
Tokoh masyarakat Sumbawa, H Salim Ahmad, dalam orasi politiknya, menyatakan masyarakat Sumbawa tidak perlu ragu untuk memilih pasangan ZUL ICHSAN, karena semua program yang ditawarkan oleh pasangan nomor urut 4 itu bukan janji tetapi telah dilaksanakan selama dua periode kepemimpinan Kyai Zul sebagai bupati KSB.
kiampanye ZUL ICHSAN sbw2“Kyai Zul telah melaksanakan konsep pemerintahan Madinah dimana Rasulullah SAW saat itu menjadi pemimpin Kaum Muslimin. Madinah didiami oleh kaum yahudi, nasrani dan muslim. Juga banyak suku bangsa yang tinggal saat itu. Tetapi semua dirangkul dan diperlakukan sama oleh Rasulullah. Itu juga yang telah dilaksanakan oleh Kyai Zul di KSB. ZUL ICHSAN akan menjadi pemimpin untuk semua golongan,” ujarnya lantang.
Sementara Kyai Zul, mengawali orasi politiknya dengan pemaparan tentang gaya kepemimpinan khalifah Umar Bin Khatab yang dekat dengan masyarakat miskin dan menyangi anak yatim.
“Khalifah memikul sendiri gandum untuk diberikan kepada seorang ibu yang menanak batu untuk mengelabui anaknya yang kelaparan. Kami tidak bisa menyamai Khalifah Umar. Kepemimpinan kami jauh dibawah Khalifah. Tetapi kami bermimpi dan berjanji untuk mengabdi bagi seluruh masyarakat NTB,” ujarnya.
Puluhan ribu simpatisan yang memadati stadion pragas langsung bergemuruh meneriakkan yel-yel kemenanganan ketika Kyai Zul memperkenalkan Kartu NTB Sejahtera yang akan menjadi jaminan bagi seluruh masyarakat tidak mampu di NTB untuk mengakses sejumlah program pro rakyat yang akan dilaksanakan, seperti pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis, subsidi PBB, santunan bagi anak yatim dan sejumlah program lainnya. Semua masyarakat tidak mampu di NTB akan mendapat kartu NTB sejahtera. Kartu tersebut upaya untuk memenuhi janji kemerdekaan dan kewajiban pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, bahwa negara wajib mensejahterakan masyarakat.
Ia menegaskan, masyarakat NTB harus bersatu untuk memulai perubahan agar daerah ini bisa keluar dari keterpurukan akibat rendahnya IPM (urutan ke 32 dari 33 provinsi di Indonesia) dan pembangunan yang berjalan di tempat. NTB menurutnya jauh tertinggal dari provinsi lain. Ia tidak memungkiri ada sejumlah kemajuan yang diraih, tetapi kemajuan itu tidak sebanding dengan kemajuan yang diraih oleh provinsi lainnya.
“Kemajuan kita seperti berjalan biasa, tetapi kemajuan provinsi lain seperti berlari. Jadi dari hari ke hari, dari tahun ketahun kita semakin jauh tertinggal. NTB butuh terbosan-terobosan dan lompatan untuk maju lebih cepat dari sekarang,” cetusnya.
Peraih penghargaan Best Executive Asian Award tyahun 2006 yang juga ketua Lembagar Transformasi Indonesia itu, menyatakan keterpurukan NTB disebabkan ketidakmampuan pemerintah untuk mengelola sumber-sumber keuangan dan pendapatan secara maksimal untuk mensejahterakan masyarakat.
“Tanggal 13 mei nanti, begitu kita tahu kita menang, kami akan langsung bekerja. Kami akan mengumpulkan 10 putra terbaik NTB menjadi sebuah tim yang akan bekerja untuk mencari sebanyak-banyaknya proyek disemua kementerian di Jakarta untuk dibawa ke NTB. Kita tidak akan membangun NTB dengan APBD karena APBD kita akan kita gunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyat,” tandasnya.

SBY Sampaikan Salam Hangat untuk Rakyat Sumbawa

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan salam hangat untuk masyarakat Sumbawa.
Bahkan ada keinginan Presiden ke—6 yang akrab disapa SBY ini untuk berkunjung ke daerah yang bermotto “Sabalong Samalewa” tersebut.
Salam hangat dari orang nomor satu di republik ini disampaikan melalui Menteri Koperasi-Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM), Syarief Hasan saat berkunjung dan meresmikan lokasi Pameran Pembangunan Hasil Pertanian, Industri dan UMKM, serta Penandatanganan MoU antara Menteri Koperasi—UKM dan CDF Fakultas Ekonomi Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) di Arena Pacuan Kuda “Angin Laut” Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara, Senin (6/5).
Dalam pidatonya, Syarief mengakui salam dari Presiden untuk rakyat Sumbawa tersebut tercetus secara spontanitas. Ketika itu Syarief mengaku mendampingi SBY melakukan kegiatan blusukan ke Jawa Timur dan Gunung Bromo dari 1 hingga 5 Mei.
Ketika berada di Surabaya, Syarief mohon ijin karena tidak dapat mendampingi Presiden bertolak ke Jakarta. Kepada Prsiden, Ia memberikan klarifikasi akan memenuhi undangan sahabatnya, Dr H Zulkieflimansyah M.Sc dan masyarakat Sumbawa yang telah lama menunggunya. Sebab berkunjung ke Sumbawa sudah direncanakannya pada 4 Mei lalu. “Bapak Presiden langsung mengijinkan seraya mengataakn, lanjutkan, sampaikan salam hangat saya untuk masyarakat Sumbawa,” kata Syarief.
SBY pun sempat mengulangi ucapan itu via seluler saat dirinya (Syarief) tiba di Sumbawa. Selain itu SBY mengatakan sangat berkeinginan mengunjungi Sumbawa. “Saya sudah komit apapun yang terjadi, saya harus ke Sumbawa untuk memenuhi undangan saudara saya (Doktor Zul) ini,” tukas Syarief.
Ia mengaku sangat bangga dengan kiprah Doktor Zul. Sangat jarang ada seorang anggota DPR RI yang bukan Dapilnya, dan tidak berniat menjadi Bupati dan Gubernur di NTB, namun memiliki komitmen yang besar untuk membangun daerah kelahirannya. “Ini sangat luar biasa, dan harus didukung oleh masyarakat dan pemerintah di sini,” pungkasnya.

Selasa, 07 Mei 2013

Kapolsek Lunyuk Menang Praperadilan, Tersangka Gagal Dapat 60 Juta

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Pupus sudah harapan Aminuddin alias Gatot warga Sampar Goal Kecamatan Lunyuk untuk mendapatkan ganti rugi Rp 60 juta dari pihak kepolisian.
Hal ini setelah hakim Pengadilan Negeri Sumbawa, Ainun Arifin SH menolak seluruh gugatan praperadilan yang dilayangkan Aminuddin selaku pemohon melalui penasehat hukumnya, Abdul Kadir SH. Selain menolak gugatan permohon, hakim pada persidangan puncak, Selasa lalu, menyatakan penangkapan dan penahanan yang dilakukan jajaran Polsek Lunyuk selaku termohon, sah menurut hukum. Hakim juga dalam putusannya bernomor 1/Pid.Pra/2013/PN.SBB tertanggal 30 April 2013, membebankan pemohon untuk membayar biaya perkara.
Putusan hakim ini disambut gembira jajaran kepolisian terutama Kapolsek Lunyuk AKP M Jafar. Kepada Gaung NTB kemarin, Jafar menyatakan putusan hakim telah membuktikan bahwa proses penyidikan termasuk penangkapan dan penahanan yang dilakukan terhadap tersangka Aminuddin telah prosedural. “Kami telah bekerja sesuai dengna ketentuan yang berlaku,” katanya.
Di bagian lain Jafar menilai materi yang dipersoalkan tersangka dalam gugatan praperadilan itu salah alamat. Disebutkan Kapolsek Jafar, bahwa ada dua laporan polisi yang menjerat pemohon (Aminuddin) yakni LP No. 36/XI/2012 tertanggal 10 Nopember 2012 yang dilaporkan Agus Salim—warga KSB dan kejadiannya di Sampar Goal Lunyuk, dan LP No. 37/XI/2012 tanggal 10 Nopember 2012 yang dilayangkan Anang Sumantri—keduanya sama-sama kasus dugaan penipuan. Namun yang baru diproses polisi sehingga dilakukan penangkapan dan penahanan terhadap tersangka adalah laporan Agus Salim. Sementara yang dipermasalahkan tersangka adalah laporan Anang Sumantri.
Sebelumnya, gugatan praperadilan itu berawal dari penangkapan dan penahanan terhadap pemohon (Aminuddin) yang dilakukan pihak Polsek Lunyuk.
Pemohon dikenakan pasal 378 KUHP dengan delik tindak pidana penipuan berkaitan dengan transaksi pembelian sepeda motor.
Menurut pemohon melalui pengacaranya, penangkapan dan penahanan itu tidak sesuai prosedur.
Di samping itu penangkapan dan penahanan yang dilakukan pihak kepolisian tanpa pemberitahuan kepada penuntut umum sebagaimana diatur dalam pasal 109 KUHAP.

Bappeda Sumbawa Launcing Kemitraan BUMDes-LKM dengan PT BSM Capem Sumbawa

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Setelah melalui proses sosialisasi, presentasi antara BUMDes LKM dengan sejumlah perbankan, akhirnya tercapai kesepakatan untuk membangun hubungan kemitraan antara BUMDes LKM dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Pembantu Sumbawa.
Kesepakatan bermitra tersebut telah ditandai dengan penandatanganan MoU yang difasilitasi oleh Bappeda Sumbawa antara 4 BUMDes LKM dengan BSM Capem Sumbawa yang berlangsung di Kantor Bappeda Sumbawa, Selasa (30/04).
4 BUMDes LKM tersebut meliputi, BUMDes LKM Sabedo Kecamatan Utan, BUMDes LKM Sukamaju Kecamatan Lunyuk, BUMDes LKM Muer Kecamatan Maronge dan BUMDes LKM Labuan Jambu Kecamatan Empang, penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh masing-masing Manager BUMDes LKM dengan Pimpinan BSM Capem Sumbawa.
Kepala Bappeda Sumbawa yang diwakili oleh Sektretaris Bappeda, Imam Sopingi SSos pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Pemda Sumbawa berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui fasilitasi lembaga keuangan yang menjadi salah satu pilihan pembiayaan UMKM.
Kemudian BUMDes LKM merupakakn Badan Usaha Milik Desa sebagai Lembaga Keuangan Mikro yang ruang lingkup pelayanannya diprioritaskan untuk melayani akses permodalan bagi UMKM di tingkat desa, sehingga dalam pelayanannya kata Imam, BUMDes berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan untuk mendukung ekomoni rumah tangga dan usaha produktif di tingkat desa.
Hingga tahun 2013 ini kata Imam, Kabupaten Sumbawa telah membina 13 BUMDes LKM, dari seluruh BUMDes tersebut 10 diantarnya telah berjalan sebagaimana layaknya lembaga keuangan profesional, sementara 3 lainnya meliputi BUMDes Lopok, Simu dan Alas Luar masih harus dilakukan pembinaan intensif menuju kemandirian.
Dalam memberikan pelayanan kepada nasabah menurut Imam, BUMDes mempunyai kemampuan terbatas akibatnya masih banyak nasabah yang belum dapat terlayani karena terbatasnya dana, oleh karena beberapa BUMDes yang memiliki potensi besar perlu bermitra dengan lembaga keuangan yang memiliki dana yang lebih besar.
Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa 4 BUMDes terbaik di Kabupaten Sumbawa sekarang ini bermitra dengan BSM Capem Sumbawa, dengan harapan mendapat dukungan dari sisi permodalan. 4 BUMDes tersebut kata Imam telah mendapat kepercayaan yang besar dari masyarakatnya kemudian memiliki kinerja yang baik. “Ini semua menjadi modal besar untuk bermitra, sehingga pertalian antara BUMDes LKM dengan BSM akan terus berlanjut dengan baik,” katanya.
Pada kesempatan itu, Imam menjelaskan bahwa pada prinsipnya pemerintah Kabupaten Sumbawa hanya bertindak sebagai fasilitator, pengawas sekaligus pembina dalam hubungan BUMDes LKM dengan pihak perbankan, selebihnya merupakan tanggungjawab masing-masing pihak untuk saling menjaga satu sama lain.
“Kami berharap kerjasama ini tidak berhenti sampai dengan 4 BUMDes ini, akan tetapi diharapkan dapat berlanjut pada BUMDes lain yang ada di Kabupaten Sumbawa,” harapnya.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang Persiapan Sumbawa, PT Bank Syariah Mandiri, Umar Singgih H Wibowo, menyampaikan bahwa BSM ingin memajukan UMKM, karena prinsipnya apabila UMKM maju maka perekonomian dan kesejahteraan masyarakat akan maju.
Menurut Umar, pada saat negara ini dilanda krisis UMKM tidak terpengaruh, demikian juga dengan bank-bank yang mendanai UMKM juga tidak terkena imbas krisis terutama Bank Syariah. “Semua bank yang intes membiayai UMKM selamat dari krisis,” jelasnya.
Untuk diketahui kata Umar, bahwa BSM memberikan pembiayaan sebesar 70 persen di sektor UMKM dan terus mengalami peningkatan.
Menurut Survei katanya, di Indonesia pembiayaan perbankan di sektor mikro baru mencapai 15 persen. Oleh karena itu BSM mengambil sikap yang berani dan pilihan cerdas untuk menjalin kemitraan dengan BUMDes LKM
“Bisnis itu harus berani dan kita harus yakin dengan target yang sudah kita plot, tentunya kita tidak ngawur,” jelasnya
Keberadaan BUMDes selama ini katanya didampingi oleh konsultan yang sudah berpengalaman, dan Umar berharap BUMDes kedepan akan menjadi perpanjangan tangan bagi BSM di tingkat desa.
Umar juga menyampaikan bahwa BSM juga berkomitmen untuk melakukan penguatan menajemen terhadap BUMDes dengan menggelar pelatihan-pelatihan sehingga kedepan dapat bersinergi dengan lebih baik setra hubungan menjadi lebih mesra.
Pada kesempatan itu Kabid Ekonomi Bappeda Sumbawa, Z Arifin SPt MSi, juga berksempatan memberikan arahan, bahwa upaya pemerintah untuk mendukung usaha mikro di daerah ini sudah menampakan hasil yang kongrit dengan ditandatanganinya MoU antara 4 BUMDes LKM dengan BSM Capem Sumbawa. “Kami merasa bangga atas sambutan dan apresiasi dari BSM kepada BUMDes,” katanya.
oleh karena itu Arifin berharap kepada 4 BUMDes yang telah melakukan kepesekatan itu agar menjalin kerjasama yang baik antara Manajer dengan Forum Pemlik sehingga dapat mengawal kesepakatan yang telah dibangun tersebut. Arifin juga mengingatkan bahwa banyak pengalaman yang dapat dipetik dari beberapa program pemerintah yang dikucurkan kepada masyarakat, namun para penerima dana ini tidak yakin dengan kepercayaan yang diberikan.
oleh karena itu Arifin menghimbau kepada Manajer BUMDes dan Forum Pemlik agar dukungan permodalan dari BSM ini dapat dijaga dan laksanakan sebagaimana mestinya. “Hubungan baik dengan BSM ini kami harapkan tidak sampai disini saja, kita ingin merajut hubungan ini hingga dimasa yang akan datang,” harapnya.
Pada kesempatan itu selain dilakukan penandatangan MoU antara 4 BUMDes dengan BSM Capem Sumbawa, juga dilakukan penyerahan bantuan komputer dari Diskoperindag kepada 3 BUMDes yakni BUMDes Alas Luar, Maronge dan Lenangguar.

Sukseskan Pilgub, KPU Gelar Bintek PPK dan PPS

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, sudah diambang pintu. Sebagai penyelenggara Pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa tentu telah mempersiapkan segala hal demi suksesnya pelaksanaan yang akan digelar 13 Mei 2013 mendatang. Salah satu persiapan tersebut adalah menggelar bimbingan tekhnis (bintek) PPK dan PPS Pilgub, 24—27 April 2013. Bertempat di Aula SMK Negeri 1 Sumbawa, Bintek itu digelar dalam tiga gelombang.
Anggota KPU Sumbawa, Sudirman S.IP kepada Gaung NTB menyebutkan, PPK dan PPS yang sudah mengikuti Bintek adalah yang berasal dari Kecamatan Tarano, Rhee, Buer, Alas, Utan, Lape, Lopok, Empang, Lenangguar, Plampang, Maronge, Moyo Hulu, Utan, Sumbawa, Lunyuk dan Untir Iwis. Selebihnya akan dilakukan secara bergelombang hingga 27 April mendatang. Diharapkan, PPK dan PPS yang telah mengikuti Bintek dapat melakukan hal yang sama kepada KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang berada di TPS.
Mengenai materi Bintek, adalah pemahaman tentang bagaimana proses rekapitulasi baik di tingkat PPK, PPS dan KPPS. Dalam Bintek itu juga PPK, PPS dan KPPS diingatkan kembali akan tugas dan kewajiban mereka sebagai penyelenggara Pemilu. Hal ini penting untuk memperkuat kembali komitmen independensi, dan kemandirian dalam bertugas agar dapat melahirkan Pemilu Gubernur yang sukses proses dan sukses hasil, sehingga dapat dipercaya masyarakat.
Di bagian lain Bintek, sambung Sudir, dilakukan simulasi proses perhitungan suara mulai dari tingkat KPPS, PPS sampai tingkat PPK. Simulasi ini untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengisian formulir rekapitulasi suara. “Kami harap apa diperoleh selama Bintek dapat dipelajari dan dipahami untuk disampaikan kembali kepada KPPS,” pintanya.

Kamis, 02 Mei 2013

Bahan Galian dan Mineral Logam NTB

Digging Material and Metal Mineral


Tembaga
Endapan Bahan Galian tembaga merupakan komiditi Bahan Galian Logam Utama Yang terdapat di Nusa Tenggara Barat. Tipe cebakan adalah tipe porpiri, terdapat di Batu Hijau Dan SAAT Suami Sedang ditambang Oleh PERUSAHAAN tambang PT. Newmont Nusa Tenggara. Potensi sumberdaya Yang telah diketahui sebanyak 930.000.000 ton bijih Artikel Baru kadar 0,54% Cu atau SETARA Artikel Baru 5.020.000 ton tembaga. Selain ITU Masih terdapat pula Potensi sumberdaya oksida Taxes 56.000.000 ton Artikel Baru kadar 0,37% termasuk Cu dan 0,12 g / temas.

Tembaga
Tembaga Menggali Bahan sedimen adalah logam utama menggali komoditas bahan di Nusa Tenggara Barat. Potensi sumber daya yang sudah diketahui adalah 930.000.000 bijih tembaga dengan 0,54% Cu gelar atau sama dengan 5.020.000 ton tembaga. Selain ini, ada juga oksida sumber daya potensial lainnya sekitar 56.000.000 ton dengan 0,37% Cu dan 0,12 derajat g / t emas.

Emas
Bahan Galian Emas diketemukan hanya sebagai mineral ikutan Bahasa Dari tambang tembaga diusahakan Yang Oleh PT. Newmont Nusa Tenggara di daerah adalah Batu Hijau. Sedangkan sebagian Kecil Before terdapat sebagai daerah adalah daerah adalah-Prospek Yang dapat dikembangkan di Masa Datang. Secara UMUM endapan Emas di daerah adalah inisial terdiri Bahasa Dari doa tipe yaitu sebagai urat Dan porpiri. Potensi Sumber Daya endapan Emas Yang telah diketahui secara keseluruhan adalah Artikel Baru kadar rata-rata 0,14 g ANTARA / t Au atau SETARA Artikel Baru 377 ton Emas. Selain ITU indikasi endapan Emas BANYAK tersebar di Sumbawa, Bima Dan Lombok Barat.

Emas
Bahan menggali emas diketemukan hanya sebagai mineral ikutan dari tambang tembaga yang diusahakan oleh PT. Newmont NUSA Tenggara di Batu Hijau. Sementara bagian-bagian kecil lainnya di wilayah prospek masa depan dikembangkan. Umumnya, sedimen emas memiliki 2 tipe yaitu sebagai urat dan porfiri. Seluruh dikenal Emas sedimen potensi sumber daya umumnya memiliki tingkat 0,14 g / t Au atau sama dengan 377 ton emas. Indikasi emas menyebar di setiap tempat seperti Sumbawa, Bima dan Kabupaten Lombok Barat.

Timbal
Endapan timbal tipe hidrotermal terdapat di daerah adalah Lentek, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Timur Artikel Baru Potensi sumberdaya sebanyak 2.450 ton bijih Artikel Baru kadar 8,39% Pb atau SETARA Artikel Baru 205 ton timbal. Endapan inisial berasosiasi Artikel Baru seng, besi Dan tembaga. Sedangkan endapan timbal sebagai mineral terdapat didaerah Senggoro, kecamatan Plampang, Kabupaten Dompu Artikel Baru kadar Dalam, Batuan 0,5% Pb Dan 1,60 g / tau.
Pb (Plumbum) / Memimpin
Jenis hidrotermal Pb sedimen pada Lentek, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Timur dengan potensi sumberdaya 2.450 Pb bijih dengan gelar 8,39% Pb atau setara dengan 205 ton Pb. Endapan ini berasosiasi dengan seng, besi dan tembaga. Sementara Pb sedimen sebagai sisi hasil mineral dapat ditemukan di Senggoro, Kecamatan Plampang, Kabupaten Dompu dengan gelar 0,5% Pb dalam batuan dan 1,60 g / t Gelar ofAu.

Pasir Besi
Endapan pasir besi terdapat di daerah adalah Kebupaten Lombok Barat Dan Bima. Bahan Galian berupa endapan rombakan Pantai Artikel Baru lapisan tipis. Potensi sumberdaya Yang telah diketahui sebanyak 4,295 ton. Sebaran endapan besi inisial terdapat ANTARA Lain didaerah Pantai Saniang, Pantai Sowa, Pantai Wisata, kecamatan Wera, kabupaten Bima Dan daerah adalah Tawun, Sekotong kecamatan, kabupaten Lombok Barat.

Pasir Besi
Sedimen pasir besi adalah di Lombok Barat dan Kabupaten Bima. Bahan galian berupa pantai hancur sedimen dengan lapisan tipis. Potensi sumberdaya yang diketahui sebanyak 4.295 ton. Besi ini sedimen meliputi seluruh pantai Saniang, Sowa, dan WISATA Pantai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima dan Kabupaten Tawun, Sekotong Kecamatan dan Kabupaten Lombok Barat.

Perak
Endapan Bahan Galian perak di daerah adalah inisial keterdapatan secara UMUM sebagai mineral ikutan Bersama-sama Artikel Baru endapan Emas. Sebagian Bahasa Dari endapan Suami Yang umumnya berupa indikasi BANYAK ditemukan didaerah Kabupaten Sumbawa. Endapan dijumpai berupa urat kwarsa Dan saham pekerjaan tipe epitermal. Kadar perak Dalam, Batuan termineralisasi berkisar ANTARA 5-66 g / t Ag. Endapan perak Yang berasosiasi Artikel Baru Emas Dan udara raksa Artikel Baru kadar 22-31 g / t Ag, ditemukan di daerah adalah Brang Air Panas, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Sejauh inisial Potensi sumberdaya belum diketahui.

Perak
Perak endapan bahan galian biasanya sebagai mineral ikutan dari sedimen emas. Indikasi sedimen ini pada Kabupaten Sumbawa. Terlihat Endapan biasanya dalam bentuk kwarsa vena dan kerja epythermalstock. Perak gelar dalam batuan mineral adalah antara 5-66 g / t Ag. Sedangkan sedimen perak yang berasosiasi dengan emas dan air raksa memiliki 22-31 g / t Ag derajat ditemukan di Brang Air Panas, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Sejauh ini potensi sumberdaya belum diketahui.

Mangaan
Mangaan merupakan mineral bijih / ore secara UMUM keterdapatannya di desa Pela, Kec. Monta Kab.Bima, Dan merupakan KP Aneka Tambang Yang dilaksanakan FUNDS years 1985. Mengenai Potensi entitas sepengendali, belum teridentifikasi. Mineral-mineral mangan Yang berharga seperti:
Piroksin (MnO2), magmarit (Mn2O3H2O), psilomelan (MnO.MnO22H2O), hausmanit (Mn3O4), rhodokrasit (MnCO3) Dan rhodonit (Mn SiO3).
Penggunaan bijih mangan FUNDS umunya untuk Industri baja, KIMIA, batery Dan korek api.

Kenaikan BBM, Agar Subsidi Lebih Adil Dan Tepat Sasaran

 











JAKARTA, Tambangnews.com. - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono berencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) guna menekan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) melalui mekanisme APBN-P. Selain memberatkan anggaran, menurut Presiden, subsidi BBM tidak tepat sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh kalangan yang mampu.

“Anggaran habis untuk subsidi, maka biaya pembangunan infrastruktur juga sangat terbatas, inilah yang harus kita pahami bahwa kalau kita biarkan tanpa ada upaya perbaikan, fiskal dan APBN kita tidak sehat dan kurang aman,” ujar Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan mengawali acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2013 di Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Subsidi lanjut Presiden juga tidak tepat sasaran. “Yang menikmati subsid BBM ini adalah golongan yang mampu dan kaya. Konsumen klas kita menaik terus, merekalah yang kini menikmati subsidi BBM ini, akibatnya sekali lagi biaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi terbatas, berarti saudara-saudara kalau kita biarkan ini tidak adil bagi rakyat kita, karena sedikit yang bisa kita gunakan untuk menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan sekaligus membangun infrastruktur dasar yang diperlukan oleh rakyat kita diseluruh wilayah Indonesia ..coba kita lihat sekilas besaran subsid BBM yang ada dalam APBN kita, yang saya katakan tadi jika tidak kita lakukan sesuatu sudah sangat memberatkan fiskal dan APBN kita,” ujarnya.

Anggaran tahun 2013 sebelum kita lakukan perubahan dalam APBN-P 2013, penerimaan diperkirakan 1529,7 triliun, belanja negara kita rencanakan 1.683 triliun, maka terdapat defisit pada APBN sekarang ini sebelum dilakukan perubahan diperkirakan mencapai 153,3 triliun (1,65% dari PDB). Subsidi total 317,2 triliun subsidi BBM sendiri 193,8 triliun, dan jika tidak dilakukan perbaikan atau jika tidak dikendalikan subsidi ini maka subsidi total akan membengkak lagi menjadi 446,8 triliun.

Dengan penerimaan Negara sekitar Rp 1.500 triliun dan untuk subsidi sendiri sudah 446,8 triliun, dengan subsidi BBM sendiri mencapai Rp 297,7 triliun dan defisit jika kita tidak melakukan sesuatu maka akan menjadi 353,6 triliun setara dengan 3,83% dari PDB, imbuh Presiden lagi.

Selanjutnya Presiden menambahkan, “catatan harga premium saat ini Rp 4.500 per liter nilai keekonomian kalau subsidinya kita nolkan begitu harganya sekitar Rp 10.000 per liter tergantung berapa harga mnyak mentah atau crude yang berlaku, kita bisa liat seperti itu saudara-saudara, disinilah kita bebaskan pikiran-pikiran politik tapi kita sebagai negarawan sebagai pejabat pemerintah yang bertanggung jawab masa kini dan masa depan, marilah kita lihat secara utuh, itulah keadaannya, itulah faktanya dan kemudian kalau tidak kita lakukan sesuatu kita sudah tahu bahwa perkeonomiannya kita tidak bisa kita jaga dengan baik dan akibatnya nanti rakyat akan mendapatkan kesulitannya”.

Dengan penjelasan itu maka lanjut Presiden, pada kesempatan yang baik ini, saya harus menyatakan dengan gamblang bahwa subsidi BBM memang perlu dikurangi, caranya dengan menaikan harga BBM secara terbatas dan terukur karena kita tidak ingin dan tidak punya niat sekarang ini untuk menaikkannya hingga setara dengan harga pasar atau harga keekonomian.

dengan kebijakan ini, menurut Presiden pertama, fiskal dan APBN kita menjadi lebih sehat, kedua ekonomi menjadi lebih amam ditengah-tengah resesi perekonomian dunia, ketiga, ketahanan ekonomi tetap terjaga, kempat, lebih banyak biaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membangun infrastruktur, dan yang kelima, ini penting buat rakyat Indonesia, subsidi akan lebih adil dan lebih tepat sasaran. (ESDM/SF/tn01)

Sukseskan Pilgub, KPU Gelar Bintek PPK dan PPS

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, sudah diambang pintu. Sebagai penyelenggara Pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa tentu telah mempersiapkan segala hal demi suksesnya pelaksanaan yang akan digelar 13 Mei 2013 mendatang. Salah satu persiapan tersebut adalah menggelar bimbingan tekhnis (bintek) PPK dan PPS Pilgub, 24—27 April 2013. Bertempat di Aula SMK Negeri 1 Sumbawa, Bintek itu digelar dalam tiga gelombang.
Anggota KPU Sumbawa, Sudirman S.IP kepada Gaung NTB menyebutkan, PPK dan PPS yang sudah mengikuti Bintek adalah yang berasal dari Kecamatan Tarano, Rhee, Buer, Alas, Utan, Lape, Lopok, Empang, Lenangguar, Plampang, Maronge, Moyo Hulu, Utan, Sumbawa, Lunyuk dan Untir Iwis. Selebihnya akan dilakukan secara bergelombang hingga 27 April mendatang. Diharapkan, PPK dan PPS yang telah mengikuti Bintek dapat melakukan hal yang sama kepada KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang berada di TPS.
Mengenai materi Bintek, adalah pemahaman tentang bagaimana proses rekapitulasi baik di tingkat PPK, PPS dan KPPS. Dalam Bintek itu juga PPK, PPS dan KPPS diingatkan kembali akan tugas dan kewajiban mereka sebagai penyelenggara Pemilu. Hal ini penting untuk memperkuat kembali komitmen independensi, dan kemandirian dalam bertugas agar dapat melahirkan Pemilu Gubernur yang sukses proses dan sukses hasil, sehingga dapat dipercaya masyarakat.
Di bagian lain Bintek, sambung Sudir, dilakukan simulasi proses perhitungan suara mulai dari tingkat KPPS, PPS sampai tingkat PPK. Simulasi ini untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengisian formulir rekapitulasi suara. “Kami harap apa diperoleh selama Bintek dapat dipelajari dan dipahami untuk disampaikan kembali kepada KPPS,” pintanya.

Proyek Brang Lamar Menunggu Tender

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Transmigrasi, Zainal Abidin AR S.Sos, mengakui mangkraknya Proyek Pembangunan 100 unit rumah bagi warga Trans Brang Lamar di Kecamatan Lunyuk. Proyek tersebut yang seharusnya tuntas 2012, hingga kini belum selesai. “Yang belum dibangun 52 unit, yang sudah 48 rumah itupun kondisinya bervariasi. Ada yang memiliki pondasi tapi tidak ada tembok, yang ada tembok tidak ada atap,” aku Zainal Abidin yang mengaku sudah turun ke lokasi mengecek kondisi proyek tersebut.
Ia mengaku baru dua bulan menjabat sebagai Kabid Transmigrasi yang ketika ditempatkan, proyek Brang Lamar itu sudah berjalan.
Namun demikian, proyek itu tetap berlanjut. Untuk kelanjutannya, proyek tersebut masih dalam proses tender (lelang) guna menetapkan rekanan yang akan mengerjakannya.
“Penandatanganan kontrak dengan rekanan dilakukan Bulan Mei. Dan kami rencanakan November mendatang rumah bagi warga trans sudah siap ditempati,” katanya.
Sebelumnya diakui Zainal Abidin, persoalan proyek ini mendapat perhatian sejumlah pihak. Selain teguran dari Komisi III DPRD Sumbawa, pihaknya juga mendapat teguran langsung dari Gubernur NTB.
Seperti diberitakan Gaung NTB, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa, Jamaluddin Afifi SH mendesak Disnakertrans segera menyelesaikan proyek pembangunan 100 unit rumah bagi warga trans di lokasi Brang Lamar Kecamatan Lunyuk. Dari 100 unit yang mestinya dibangun dan harus rampung Tahun 2012 lalu, kenyataannya hanya 46 unit yang sudah berdiri, itupun kondisinya dalam keadaan rusak.
Komisi ini juga akan melakukan pengecekan lapangan dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan, untuk memastikan proyek tersebut berjalan sesuai prosedur.

Sidang Perdana Praperadilan Kapolsek Lunyuk, Mediasi Gagal, Sidang Dilanjutkan

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Sidang perdana gugatan praperadilan terhadap Kapolsek Lunyuk digelar Selasa (23/4). Pada sidang tersebut, Ainun Arifin SH—selaku hakim yang menyidangkan perkara tersebut memberikan waktu 5 menit kepada pemohon Aminuddin alias Gatot yang diwakili pengacaranya, Abdul Kadir SH dan termohon langsung dihadiri Kapolsek Lunyuk beserta timnya. Namun mediasi tersebut gagal menemui kata sepakat, sehingga hakim melanjutkan sidang.
Sebagaimana agenda sidang, Abdul Kadir SH (pengacara pemohon) menyampaikan materi permohonan praperadilan yang mengungkap kronologis bagaimana polisi menjerat kasus dugaan tindak pidana penipuan kepada kliennya. Berawal dari penangkapan dan penahanan terhadap pemohon (Aminuddin) yang dilakukan pihak Polsek Lunyuk.
Pemohon dikenakan pasal 378 KUHP dengan delik tindak pidana penipuan. Selanjutnya pemohon ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak 14 Desember 2012, kemudian ditangguhkan 18 Desember 2012. Menurut pemohon penangkapan dan penahanan itu tidak sesuai prosedur.
Sebelumnya Anang Sumantri—rekan pemohon di Sampar Goal Lunyuk membeli Yamaha Jupiter EA 2402 HC kepada Idris alias Potas warga Desa Seran Kecamatan Seteluk seharga Rp 12 juta. Namun pembayaran dilakukan dua kali, dan sudah diserahkan Rp 6 juta oleh Anang Sumantri kepada Potas.
Anang pun meminta karena berada satu tempat tinggal dengan pemohon (Aminuddin) sekaligus untuk mempermudah pembayaran yang kedua, maka di dalam kwitansi penerimaan uang dicantumkan nama Aminuddin, sekaligus status transaksi gadai bukan beli. Hal ini dimaksudkan apabila Anang Sumantri tidak bisa melunasi motor itu, akan dikembalikan kepada Potas dan uang Rp 6 juta juga dikembalikan kepada Anang Sumantri. Setelah sebulan menggunakan motor, Anang Sumantri bukannya melunasi sisa pembayaran kepada Potas, malah motor itu diserahkan kepada pihak dealer. Anang Sumantri juga melaporkan masalah tersebut kepada pihak Kepolisian Sektor Lunyuk.
Tindak lanjut dari laporan itu, pemohon dipanggil lalu ditetapkan sebagai tersangka dan resmi ditahan. Aminuddin sempat meminta polisi menghadirkan Idris alias Potas yang berkaitan langsung dengan Anang Sumantri agar permasalahannya menjadi jelas, namun tidak digubris.
Karena berada dalam tekanan, pemohon terpaksa menyerahkan uang Rp 6 juta, sebagai syarat dikeluarkan dari sel tahanan dengan status penangguhan penahanan.
Kondisi inilah yang dipermasalahkan pemohon. Melalui pengacaranya, pemohon menilai penangkapan dan penahanan yang dilakukan pihak kepolisian tanpa memberitahukan kepada penuntut umum sebagaimana diatur dalam pasal 109 KUHAP.
Kemudian apa yang disangkakan kepada pemohon melakukan tindak pidana penipuan (pasal 378 KUHP) merupakan tindakan polisi yang keliru atau tidak benar, karena Anang Sumantri yang menyerahkan uang Rp 6 juta dan mengambil sepeda motor itu kepada Idris alias Potas, bukan pemohon. Akibat penangkapan dan penahanan yang tidak sesuai dengan fakta hokum sebenarnya, membawa pengaruh kepada keluarga pemohon sehingga mengalami kerugian moril maupun materil. Karenanya pemohon menuntut ganti rugi sebesar Rp 60 juta. Selain itu meminta kepada ketua PN agar menyatakan penangkapan dan penahanan atas pemohon tidak sah.
Setelah mendengar materi permohonan praperadilan yang dibacakan pengacara pemohon, hakim pun menutup sidang dan akan dilanjutkan Rabu (24/4) hari ini untuk mendengar jawaban dari pihak termohon. “Kami akan memberikan jawaban besok,” ujar Kamil Takwim SH–salah seorang tim termohon yang ditemui usai sidang, kemarin.
Sebelumnya Kapolres Sumbawa, AKBP Karsiman SIK MM menyatakan bahwa penangkapan dan penahanan terhadap tersangka (pemohon) sesuai KUHAP dan tidak ada masalah. “Tindakan kami sudah dilakukan secara procedural,” ungkapnya. Ditambahkan Kapolsek Lunyuk, AKP M Jafar, bahwa ada dua laporan polisi yang menjerat pemohon (Aminuddin alias Gatot) yakni LP No. 36/XI/2012 tertanggal 10 Nopember 2012 yang dilaporkan Agus Salim—warga KSB dan kejadiannya di Sampar Goal Lunyuk, dan LP No. 37/XI/2012 tanggal 10 Nopember 2012 yang dilayangkan Anang Sumantri—keduanya sama-sama kasus dugaan penipuan.
Penahanan terhadap pemohon tersebut, berkaitan dengan laporan Agus Salim, dan hasil penyidikan tersangka (pemohon) dapat dan patut untuk ditahan sesuai prosedur. Sedangkan soal penangguhan penahanan, ungkap Kapolsek, setelah Nanang Sumantri dan Agus Salim datang ke Polsek menemui pemohon yang tengah ditahan. Dalam pertemuan itu terjadi kesepakatan utk diselesaikan, sehingga patut kiranya pihak polsek melakukan penangguhan penahanan.

Kapolsek Lunyuk Dipraperadilan

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Dituding penangkapan dan penahanan terhadap Aminuddin alias Gatot warga Sampar Goal Kecamatan Lunyuk, Kapolsek Lunyuk digugat praperadilan. Gugatan yang diajukan pemohon (Aminuddin) melalui penasehat hukumnya, Abdul Kadir SH ini telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Sumbawa, dan sidang perdana telah ditetapkan pada Selasa (23/4) hari ini. Ketua Pengadilan Negeri Sumbawa Besar, Moch Yulihadi SH MH yang dikonfirmasi belum lama ini, mengakui akan digelarnya sidang perdana gugatan praperadilan Kapolsek Lunyuk. “Jadwal sidang sudah ditetapkan Selasa,” katanya. Untuk hakim yang menyidangkan perkara tersebut, pihaknya telah menunjuk Ainun Arifin SH.
Sementara data yang diperoleh Gaung NTB di PN Sumbawa menyebutkan, gugatan praperadilan itu berawal dari penangkapan dan penahanan terhadap pemohon (Aminuddin) yang dilakukan pihak Polsek Lunyuk. Pemohon dikenakan pasal 378 KUHP dengan delik tindak pidana penipuan. Selanjutnya pemohon ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak 14 Desember 2012, kemudian ditangguhkan 18 Desember 2012. Menurut pemohon melalui pengacaranya, penangkapan dan penahanan itu tidak sesuai prosedur.
Sebelumnya Anang Sumantri—rekan pemohon di Sampar Goal Lunyuk membeli Yamaha Jupiter EA 2402 HC kepada Idris alias Potas warga Desa Seran Kecamatan Seteluk seharga Rp 12 juta. Namun pembayaran dilakukan dua kali, dan sudah diserahkan Rp 6 juta oleh Anang Sumantri kepada Potas.
Anang pun meminta karena berada satu tempat tinggal dengan pemohon (Aminuddin) sekaligus untuk mempermudah pembayaran yang kedua, maka di dalam kwitansi penerimaan uang dicantumkan nama Aminuddin, sekaligus status transaksi gadai bukan beli. Hal ini dimaksudkan apabila Anang Sumantri tidak bisa melunasi motor itu, akan dikembalikan kepada Potas dan uang Rp 6 juta juga dikembalikan kepada Anang Sumantri. Setelah sebulan menggunakan motor, Anang Sumantri bukannya melunasi sisa pembayaran kepada Potas, malah motor itu diserahkan kepada dealer. Anang Sumantri juga melaporkan masalah tersebut kepada pihak Kepolisian Sektor Lunyuk.
Tindak lanjut dari laporan itu, pemohon dipanggil lalu ditetapkan sebagai tersangka dan resmi ditahan. Aminuddin sempat meminta polisi menghadirkan Idris alias Potas yang berkaitan langsung dengan Anang Sumantri agar permasalahannya menjadi jelas, namun tidak digubris. Karena berada dalam tekanan, pemohon terpaksa menyerahkan uang Rp 6 juta, sebagai syarat dikeluarkan dari sel dengan status penangguhan penahanan.
Kondisi inilah yang dipermasalahkan pemohon. Melalui pengacaranya, pemohon menilai penangkapan dan penahanan yang dilakukan pihak kepolisian tanpa memberitahukan kepada penuntut umum sebagaimana diatur dalam pasal 109 KUHAP.
Kemudian apa yang disangkakan kepada pemohon melakukan tindak pidana penipuan (pasal 378 KUHP) merupakan tindakan polisi yang keliru atau tidak benar, karena Anang Sumantri yang menyerahkan uang Rp 6 juta dan mengambil sepeda motor itu kepada Idris alias Potas, bukan pemohon. Akibat penangkapan dan penahanan yang tidak sesuai dengan fakta hokum sebenarnya, membawa pengaruh kepada keluarga pemohon sehingga mengalami kerugian moril maupun materil. Karenanya pemohon menuntut ganti rugi sebesar Rp 60 juta. Selain itu meminta kepada ketua PN agar menyatakan penangkapan dan penahanan atas pemohon tidak sah.
Secara terpisah, Kapolres Sumbawa, AKBP Karsiman SIK MM menyatakan siap menghadapi gugatan tersebut. Ia mengaku bahwa penangkapan dan penahanan terhadap tersangka (pemohon) sesuai KUHAP dan tidak ada masalah. “Tindakan kami sudah dilakukan secara procedural,” ungkapnya.
Dalam menghadapi gugatan tersebut, Kapolres mengatakan, pihaknya telah membentuk tim internal dan akan diback-up pengacara luar yakni Kamil Takwim SH.
Ditambahkan Kapolsek Lunyuk, AKP M Jafar, bahwa ada dua laporan polisi yang menjerat pemohon (Aminuddin alias Gatot) yakni LP No. 36/XI/2012 tertanggal 10 Nopember 2012 yang dilaporkan Agus Salim—warga KSB dan kejadiannya di Sampar Goal Lunyuk, dan LP No. 37/XI/2012 tanggal 10 Nopember 2012 yang dilayangkan Anang Sumantri—keduanya sama-sama kasus dugaan penipuan.
Penahanan terhadap pemohon tersebut, berkaitan dengan laporan Agus Salim, dan hasil penyidikan tersangka (pemohon)
dapat dan patut untuk ditahan sesuai prosedur.
Sedangkan soal penangguhan penahanan, ungkap Kapolsek, setelah Nanang Sumantri dan Agus Salim datang ke Polsek menemui pemohon yang tengah ditahan. Dalam pertemuan itu terjadi kesepakatan utk diselesaikan, sehingga patut kiranya pihak polsek melakukan penangguhan penahanan. “Jadi yang kami proses lebih dulu adalah laporan Agus Salim,” demikian Kapolsek.

Warga Lunyuk Rea Minta Perbaikan Saluran Irigasi

Sumbawa Besar, SE.
Warga Desa Lunyuk Rea Kecamatan Lunyuk, membutuhkan saluran irigasi untuk mengairi sekitar 100 hektar lahan pertanian warga setempat. Mengingat, saluran air yang ada telah rusak sejak dua tahun yang lalu.
Sekretaris Desa setempat, Suandi, menyebutkan,  saluran irigasi tersebut terletak di kawasan Kebun Kapas Desa Lunyuk Rea. Saluran irigasi yang diberinama saluran Suka Jaya ini dibangun oleh pemerintah pada tahun 1995 lalu. Ketika terjadi bencana banjir di Kecamatan Lunyuk dua tahun lalu, sejumlah titik di saluran irigasi sepanjang tiga kilometer itu jebol.
‘’Hingga kini salurannya tidak bisa digunakan lagi oleh petani,” katanya.
Sebelumnya, kawasan Kebun Kapas ditanami padi oleh petani setempat. Dalam setahun, petani biasanya menanam padi sebanyak dua kali dan diselingi dengan menanam palawija. Namun, setelah saluran itu jebol petani tidak bisa memanam padi dan beralih menanam jagung.
“Kondisi ini, tentunya para petani sedikit merugi, sebab harga padi jauh lebih tinggi dari jagung,” katanya.
Dicontohkan, harga satu kwintal padi mencapai Rp 330 ribu, sementara harga jagung perkwintalnya hanya Rp 180 ribu saja. Selain itu, biaya tanam jagung untuk satu petak sawah jaug lebih mahal dari biaya untuk menanam padi. Karena jagung lebih membutuhkan banyak obat-obatan dan pupuk.
Terkait rusaknya saluran irigasi ini, salah seorang Wakil Ketua DPRD Sumbawa sudah pernah turun untuk melakukan peninjauan pada tahun lalu. Saluran irigasi ini dijanjikan akan diusulkan perbaikannya dalam tahun ini. Tapi, menjelang pertengahan tahun janji tersebut tidak kunjung terealisasi.
Selain itu, bagian pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumbawa juga sudah pernah turun ke lapangan.
Titik-titik yang jebol pada saluran lalu di tambal menggunkan papan dan seng, agar air bisa mengairi sawah di kawasan tersebut. Tapi, usaha ini tidak bertahan lama dan titik-titik itu kembali jebol.
Suandi menambahkan, belum lama ini, Dinas PU kembali mengunjungi masyarakat setempat untuk melakukan sosialisasi. Dalam sosialisasi itu dijelaskan, bahwa saluran tersebut akan diperbaiki menggunakan dana dari APBN sebesar Rp 7 miliar.
“Rencana pengerjaannya akan dilakukan pada Mei mendatang. Kami berharap  agar perbaikan saluran Suka Jaya bisa segera dilakukan,”: pungkasnya.(YK)

Jalan Negara Kecamatan Lunyuk Tidak Dilengkapi Jembatan

Lunyuk, Sumbawanews.com. - Dari sedikitnya 5 sungai yang memotong jalan negara di Kecamatan Lunyuk, 4 diantaranya belum memiliki jembatan memadai. Sehingga, pada saat musim hujan dan banjir melanda masyarakat yang didominasi oleh patani kesulitan untuk mengolah dan membawa hasil pertaniannya.
 
Dari pantauan Sumbawanews.com, dari 5 sungai tersebut, hanya satu yang memiliki jembatan memadai. Sedangkan tiga lainya hanya memiliki jembatan limpas, dan satu sungai bahkan tidak memiliki sama sekali. Sehingga masyarakat musti membuat jembatan darurat secara swadaya. Dan jembatan tersebut hanya berada pada satu titik aliran sungai, yakni di Desa Emang Lestari. 
 
Dijembatan tersebut, terlihat masyarakat yang berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan roda dua, secara bergiliran untuk melintasi jembatan tersebut. Sebab dikhawatirkan, jembatan yang tidak terukur kemampuannya tersebut, dapat ambruk sewaktu-waktu bila menanggung beban berlebih. Sedangkan kendaraan roda empat atau lebih, musti melintasi derasnya aliran air melalui sungai.
 
Camat Lunyuk, Lukman,AR mengatakan, beberapa waktu lalu atau bersamaan dengan pembuatan jalan negara, pelaksana pernah menjanjikan pembuatan jembatan. Namun tanpa informasi lebih lanjut, rencana tersebut belum terealisasi hingga saat ini.
 
ia mengaku, masarakat kesulitan karena akses transportasi terputus saat musim hujan. Sebab, luapan air yang terjadi sewaktu-waktu membuat petani tidak dapat mengelolah lahan pertanian. Selain itu, masyarakat juga tidak dapat segera untuk membawa hasil pertanian ke rumah masing-masing. 
 
Dikatakan, pemerintah segera berupaya untuk mengusulkan pembuatan jembatan di jalan-jalan yang belum dilegkapi jembatan. “Ini musti diusulkan ke pusat. Karena jalan ini, jalan negara,” katanya. (Using)