Rabu, 22 Januari 2014

Hindari Penyadapan, PNS Pakai E-mail Seragam

JAKARTA - Pemerintah memberlakukan aturan baru untuk aktivitas berkirim e-mail atau surat elektronik bagi para pegawai negeri sipil (PNS).
 
Mulai kemarin (2/1) seluruh PNS wajib menggunakan e-mail dengan domain @pnsmail.go.id. Aturan tersebut merupakan upaya mempercepat reformasi birokrasi dan antisipasi penyadapan.
    
Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Presiden 81/2010. Aturan itu dipertegas dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) 6/2013.
    
Menteri PAN-RB Azwar Abubakar mengatakan, saat ini seluruh instansi pemerintah pusat maupun daerah telah menggunakan perkembangan teknologi informasi untuk menunjang kinerja.
 
"Termasuk layanan e-mail," katanya. Nah, masih banyak PNS yang menggunakan e-mail dengan domain nonpemerintah seperti Yahoo, Gmail, dan sejenisnya.
    
Ketidaktertiban PNS dalam mengirim atau menerima e-mail melalui domain nonpemerintahan berpotensi disadap pihak lain. Padahal banyak dokumen kedinasan yang berkategori rahasia atau untuk diketahui terbatas. "Kami ingin menata supaya PNS tertib dalam menjalankan roda birokrasi," katanya.
    
Selain menggunakan domain @pnsmail.go.id, Azwar mengatakan PNS bisa menggunakan domain yang disiapkan masing-masing instansi tempat bekerja. Misalnya, @kemdikbud.go.id, @kemlu.go.id, dan sebagainya.
Sejauh ini Kemen PAN-RB belum mendata jumlah PNS yang mendaftar menggunakan e-mail berdomain @pnsmail.go.id.
    
Untuk memiliki e-mail dengan domain @pnsmail.go.id, PNS bisa mendaftar di www.pnsmail.go.id/register. Selanjutnya mereka mengisi seluruh data yang dibutuhkan. Seperti Nomor Induk Pegawai (NIP), nama lengkap, dan instansi tempat bekerja.
    
Fasilias dalam e-mail kedinasan berdomain @pnsmail.go.id itu adalah kapasitas penyimpanan data hingga 1 Gigabyte (GB), bisa dikoneksikan dengan portal atau website instansi tempat berdinas, proteksi dari spam, virus, dan lain-lainnya. Selain itu, domain @pnsmail.go.id bisa diakses melalui ponsel atau tablet.
    
Penggunaan e-mail dengan domain khusus kedinasan diperkuat dalam Peraturan Pemerintah 82/2013. Peraturan itu mengatur tentang penyelenggaraan sistem transaksi elektronik. Khususnya yang mempertimbangkan aspek keamanan dari sisi penyediaannya.
    
Praktisi IT dari Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) Medhanita Dewi Renanti mengatakan, penggunaan domain kedinasan atau pemerintah memang bisa lebih save ketimbang domain umum.
 
Tetapi, sebagai PNS, dia menyayangkan ketika server penyedia domain kedinasan itu penuh. Sehingga akses penyimpanan data hasil penerimaan email menjadi tersendat.
    
Karena itu, Medha masih memanfaatkan e-mail umum. Dia berharap infrastruktur server diperkuat. Kemampuan server itu mutlak karena jumlah PNS yang mencapai 4,2 juta orang.
Jika setiap PNS mendapatkan kuota 1 GB, berarti server yang disiapkan harus mempu menampung data sebanyak 4,2 juta GB. (wan)

Sumber : JPNN.com

Kampanye K3, PTNNT Sosialisaikan Penanganan Keadaan Darurat

Eksplorasi PTNNT di Dodo Rinti 
Sumbawa Barat, PSnews – PTNNT memulai bulan kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2014 dalam sebuah upacara yang diadakan di Batu Hijau, Rabu (15/1) yang diikuti oleh karyawan, kontraktor dan perwakilan pemerintah. PTNNT juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan pertama keadaan darurat.Peringatan hari K3 pada 12 Januari 2014 merupakan tahun kelima bangsa Indonesia untuk berjuang, berperan aktif dan bekerja secara kolektif dalam mendukung cita-cita besar kita, yaitu Indonesia Berbudaya K3 tahun 2015,” demikian sambutan Menakertrans, Drs H A Muhaimin Iskandar Msi yang dibacakan Manager Mining PTNNT Anis Mujahid Akbar.
Sementara itu, General Manager Operasi PTNNT Trent Tempel mengatakan kita semua harus bekerja bersama-sama untuk menciptakan Batu Hijau tempat yang aman dan berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan kecelakaan yang berakibat cidera berat dan kematian.

Bulan kampanye K3 ini memberikan kesempatan kepada kita untuk tetap menjaga lingkungan kerja sebagai tempat yang aman untuk tinggal dan bekerja. Dibutuhkan bantuan dan komitmen kita untuk menjadikan keselamatan sebagai bagian penting dalam apapun yang akan kita lakukan,” kata Trent Tempel

Dikatakannya, keberhasilan menciptakan Batu Hijau sebagai tempat bekerja yang lebih aman merupakan salah satu wujud nyata kerjasama yang kuat antara karyawan, managemen dan para pemangku kepentingan. ”Dibutuhkan komitmen pribadi yang lebih besar dari kita semua untuk terus melanjutkan perjalanan kita dalam mencapai visi kita menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang,” tegasnya.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan PTNNT berkaitan bulan K3 ini antara lain, Seminar K3, donor darah, bazar, sosialisasi K3 kepada karyawan, kontraktor, dan keluarga serta masyarakat di dalam dan luar tambang, Fire and Emergency Service goes to Campus yang dilaksanakan di SMP sekitar tambang dengan materi pengetahuan dasar pertolongan pertama pada keadaan darurat seperti Resusitasi Jantung Paruh (RJP), penanganan luka bakar, tersendak dan luka karena benda tajam.

PTNNT telah mendapatkan berbagai penghargaan dari pemerintah dan dunia internasional, seperti lima kali meraih sertifikat emas sebagai tambang besar terbaik dalam program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Kementerian ESDM, tiga kali mendapat Trophi Upakarti Aditama dalam Program K3 dari Kementerian ESDM, enam kali meraih Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup, mendapat sertifikasi OHSAS18001 untuk Sistem Manajemen K-3 dari Sustainailbility, Australia, Piagam Penghargaan dari Newmont Mining Corporation untuk Program Kampanye Kelelahan, dan Piagam penghargaan 40 juta jam kerja tanpa LTA dari Newmont Mining Corporation untuk periode Juni 2007 – Mei 2009. *

Analisa Kegagalan dan Investigasi Kecelakaan KMP Munawar

OPINI 

Oleh : Nanang Tawaf, ST 
Nanang Tawaf, ST 
Adanya kejadian tragedi KMP Munawar, musibah yang tidak diinginkan oleh komponen bangsa, siapapun dia dan dari latarbelakang manapun tentunya tidak diharapkan oleh warga bangsa. Meskipun kejadian sudah beberapa kali terjadi di selat yang sama dan menelan korban yang banyak tentu harus dicarikan sebuah solusi dan SIAPA YANG SALAH. Oleh karena itu peran petugas kapal (KMP MUNAWAR) dan pihak terkait tragedi tersebut tidak dijadikan sebuah pelajaran dan DIJADIKAN evaluasi oleh pihak yang berkepentingan. Saya dapat info bahwa, penumpang yang selamat dari tragedi ini yang mengungkapkan bahwa sebelum berangkat dari pelabuhan khayangan Lombok Timur menuju pelabuhan poto tano Sumbawa Barat bahwa adanya kebocoran pada bagian kapal yang ditandai air laut masuk dalam kapal… ini harus dibuktikan kebenaranya…

Pada kejadian ini tentunya saya menyatakan, bahwa “kecelakaan KMP MUNAWAR perlu untuk di teliti secara detail terutama penyebab kecelakaan secara failure analysis”,pemerhati material khususnya Baja Marine ini.

Dalam ilmu keteknikan kegagalan sebuah material disebabkan oleh : kesalahan desain, kesalahan konstruksi, material yang kurang layak, dan pemeliharaan yang kurang baik. Ke empat faktor tersebut kalau dijabarkan menjadi penyebab kegagalan secara ilmiah oleh ahli forensic engginering : kesalahan desain 40-60%, kesalahan konstruksi 25-30%, material 10-15%, perawatan 5-10%. Ada banyak alasan untuk melakukan analisa kegagalan, yaitu antara lain: Pertama, untuk menentukan penyebab mengapa desain rusak lebih cepat daripada harapan; Untuk menentukan apakah desain dapat diperbaiki atau kapasitasnya ditingkatkan; Untuk menentukan bahwa salah satu konsep yang digunakan harus diubah; Untuk melakukan rekonstruksi kondisi kecelakaan; Untuk menentukan pihak yang bersalahan… tambah dosen UNSA yang sedang Studi S2 Mesin yang kajiana Minornya tetentang merterial ini…

   Dugaan adanya kebocoran pada dek kapal ferry MUNAWAR yang berbahan material logam sesuai standar Biro Klasifikasi Indonesia/BKI,  (apakah sesuai standar atau tidak ?) harus melakukan observasi terhadap kapal tersebut, karena sampai saat ini masih dilakukan pencarian. Saya pribadi menduga bahwa adanya kebocoran pada sambungan pelat kapal yang mengalami retak sehingga adanya penjalaran retak yang semakin besar seiring beban dan waktu, sehingga pelat kapal tadi robek, laju pertambahan panjang retak yang semakin besar seiring waktu dan genangan air laut  masuk ke bagian dalam kapal dan tidak dapat terhindarkan. Beberapa indikator yang menunjukkan kerusakan pelat kapal seperti, secara visual (cracking) dan fisik (structural failure). Komponen akan gagal bila kondisi operasi menyebabkan besaran yang mencapai /melampaui batas kritis sifat material, Besaran tegangan akibat kondisi operasi  lebih besar atau sama dengan sifat kritis material.. ini penting jelas Nanang.

Nanang mencontoh jika pelat kapal tersebut mengalami retak sampai terjadinya patah (disebut patah lelah dalam istialh mesin. red) selama operasi maka diharapkan batas lelah pelat kapal tersebut harus memiliki nilai lebih besar daripada nilai tegangan amplitude selama operasi dari pelat kapal tersebut. Nah, jika beban yang dialami oleh kapal tersebut over capacity dan terjadi tegangan jauh lebih besar daripada sifat kritis (batas lelah) material tadi maka tidak menutup kemungkinan musibah kapal MUNAWAR terjadi juga pada kapal – kapal lain di seluruh Indonesia. Retaknya pelat kapal perlu diselidiki secara forensic engineering agar failure analysis dapat ditemukan untuk menghindari agar kecelakaan transportasi laut tidak terjadi lagi.
Sebagian besar kapal laut (transportasi barang/manusia. Red) memiliki resiko kerusakan tinggi akibat serangan karat. Karat dapat timbul selama proses produksi bagian kapal, yang mengalami berbagai macam perlakuan antara lain : pemotongan, pembengkokan dan pengelasan. Proses perlakuan ini akan mempengaruhi kualitas pelat baja terutama akibat pemberian tekanan (stress) dalam proses bending pelat, dan bending line heating dalam proses pemanasan dan pendinginan..

Posisi pelat baja lambung kapal terbagi dalam tiga bagian yaitu : (1) Selalu tercelup air (pelat lajur alas, pelat lajur bilge, dan pelat lajur sisi sampai sarat minimal), (2) Keluar masuk air (pelat lajur sisi kapal dari syarat minimal sampai sarat maksimal), (3) Tidak tercelup air (pelat lajur sisi mulai dari sarat maksimal sampai main deck). ini adalah hal mendasar terang Nanang

Konstruksi bagian  kapal harus kuat agar dapat menahan beban dari berat kapal sendiri maupun muatan, dan juga tekanan dari luar (terutama dari air laut untuk daerah bagian lambung kapal yang tercelup). Baja kapal (jenis MARINE) yang digunakan untuk kapal harus mempunyai kekuatan tinggi dan sesuai dengan peraturan-peraturan Biro Klasifikasi Indonesia. Baja yang digunakan untuk bagian lambung kapal ada dua macam yaitu baja dengan kekuatan tarik 48 kg/mm2 – 60 kg/mm2 serta baja dengan kekuatan tarik 50 kg/mm2 – 63 kg/mm2, selain itu juga digunakan baja tempa yang memiliki kekauatan tarik minimal 41 kg/mm2 (BKI, 2006).

Apakah KMP MUNAWAR memiliki spesifikasi itu ? Itu pertanyaan yang masih mengelitik di kepala Nanang…

 * (Dosen Teknik Mesin Universitas Samawa/mhs pascasarjana (S2) teknik mesin Univ.Brawijaya)

Dana Pendidikan Masih Jadi Jarahan Di Daerah

Jakarta, Sumbawanews.com.- Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) Semester I Tahun 2013, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) masih menemukan kerugian negara/daerah sebesar Rp21,43 miliar atas pengelolaan program Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu SMP serta keterlambatan penyaluran Dana BOS SMP TA 2010 senilai Rp73,03 miliar dari rekening Tim Manajemen BOS Provinsi ke rekening sekolah pada 30 kabupaten/kota selama 1 hingga 197 hari kerja.

Keterlambatan penyaluran dana BOS SMP tahun 2011, BPK RI mencatat keterlambatan penyaluran senilai Rp350,21 miliar dari rekening kas umum daerah (RKUD) ke rekening sekolah pada 53 kabupaten/kota selama 1 hingga 253 hari kerja. Kejadian tersebut, BPK RI menyebut terjadinya potensi digunakan tidak sesuai ketentuan.

Penggunaan block grand dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan TA 2010 dan 2011 senialai Rp10,67 miliar digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya seperti ruang laboratorium IPA digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, bangunan ruang kelas baru (RKB) digunakan untuk ruang kantor kapala sekolah dan ruang guru, ruang perpustakaan digunakan untuk tempat tinggal guru, RKB, serta ruang dan bimbingan konseling.

Dalam penyelenggaraan Ujian Nasional (UN), temuan BPK RI atas sumber uang dari APBN pada 2012 dan 2013 terjadi kerugian negara sebesar Rp37,55 miliar.

Pada tahap perencanaan, kelemahan juga ditemukan dalam hal penyususnan anggaran penyelenggaraan UN tidak dilakukan dengan cermat seperti anggaran hanya disusun berdasarkan pengalaman tahun lalu tanpa berdasarkan dokumen pendukung yang lengkap dan tanpa dasar perhitungan, tidak jelasnya jumlah siswa, terdapat kegiatan yang dianggarkan untuk biaya UN tidak melalui analisis biaya dan manfaat yang akurat. BPK RI juga menemukan adanya rencana anggaran biaya (RAB) UN yang disusun tidak pernah disosialisasikan dan disampaikan kepada penyelenggara UN di tingkat provinsi, kabupaten/kota maupun satuan pendidikan serta adanya usulan anggaran UN Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berubah-ubah sehingga DIPA Balitbang terlambat disahkan.

Bank Dunia (World Bank) dalam laporannya pada November 2013 menyebut adanya Kelemahan dalam cara-cara daerah mengelola dan menggunakan sumber daya pendidikan tampaknya semakin meningkat. Kajian World Bank mencatat adanya kemunduran efektifitas sistem pengendalian manajemen. Sebagai contoh, jumlah pemerintah daerah yang secara sistematis mendokumentasikan dan menyebarluaskan contoh-contoh inovasi dan praktik yang baik turun drastis antara tahun 2009 dan 2012. Dalam hal kemampuan Kantor Dinas Pendidikan untuk merencanakan, menganggarkan, dan memantau sumber daya pendidikan, kajian ini menampilkan gambaran gabungan. Hanya 12 persen dari pemerintah daerah melakukan konsolidasi atas rencana pembangunan sekolah untuk digunakan dalam proses perencanaan pendidikan di daerahnya, tetapi lebih banyak pemerintah daerah yang menetapkan pagu dan prioritas anggaran sebelum menetapkan anggaran tahunan mereka.

Dibutuhkan pendekatan multi-sektor bagi pengembangan kapasitas kata Bank Dunia. Kajian World Bank ini menunjukkan adanya keterbatasan dalam menangani kelemahan-kelemahan tata kelola pemerintah daerah melalui kegiatan pengembangan kapasitas sektor tertentu. Pejabat Dinas Pendidikan di daerah melihat bahwa banyak tantangan terkait dengan sistem di tingkat daerah seperti  sistem perencanaan dan anggaran, dan bukan hambatan pada sistem pendidikannya secara khusus. Namun, Dinas Pendidikan tidak bisa mengatasi hambatan umum tersebut. Jika manajemen dan tata kelola sistem pendidikan daerah hendak ditingkatkan, maka sangatlah penting untuk mengatasi kelemahan dan keterbatasan pada tingkat yang lebih luas tersebut.

Menyesuaikan tingkatan dan jenis dukungan pengembangan kapasitas kepada karakteristik daerah. Jenis dan tingkatan dukungan yang dibutuhkan oleh pemerinah daerah untuk memperkuat tata kelola pendidikan sangatlah bervariasi. Sebagai contoh, sosialisasi dan penyebaran informasi kepada penduduk setempat akan jauh lebih mudah bila terdapat media lokal yang giat dan terdapat berbagai jenis saluran komunikasi sebagai pendukung. Penyebaran dan sosialiasai informasi  akan lebih sulit ketika tidak ada media lokal yang hidup dan komunikasi terhalang oleh keterbatasan infrastruktur dan rintangan geografis.

"Agar dapat berhasil, program-program pengembangan kapasitas yang akan datang harus memperhitungkan rintangan-rintangan khusus yang dihadapi oleh suatu daerah." tulis situs World Bank. (Zainuddin)

Setelah Mengelilingi 24 Kecamatan, Kirab Pataka Kabupaten Sumbawa Kembali Disemayamkan

Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.- Setelah di arak mengelilingi 24 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa, Pataka Lambang Kabupaten Sumbawa diserahkan di Halaman Kantor Bupati Sumbawa pada Selasa (21/01/2014).

Penyerahan Pataka Lambang Kabupaten Sumbawa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumbawa yang ke-55.

Pataka ini dibawa oleh Pasukan Pembawa Pataka Lambang Kabupaten Sumbawa, diiringi oleh barisan Gendang Ble’ Kelurahan Samapuin, barisan siswa siswi sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah menengah atas (SMA), dan barisan guru PGRI Kabupaten Sumbawa.

Hadir dalam acara ini, para kepala SKPD Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Etnis yang ada di Kabupaten Sumbawa, yang terdiri dari Etnis Jawa, Sumbawa, dan Lombok.
Penandatanganan penyerahan Kirab Pataka Lambang Kabupaten Sumbawa dari koordinator Kirab Pataka Lambang Kabupaten Sumbawa kepada Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Arasy Muhkan di dampingi oleh Camat Sumbawa.

Rabu Ini, Wilayah NTB Akan Diguyur Hujan Ringan Hingga Sedang

Jakarta, Sumbawanews.com.- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir pada Rabu (22/1) ini, beberapa wilayah di NTB akan mengalami hujan ringan hingga sedang, dengan suhu berkisar antara  23 - 31 °C dengan kelembaban 50 - 96 %.

Menurut BMKG masyarakat yang akan melakukan menyebrakan harus mewaspadai gelombang tinggi yang akan mencapai 5 meter.

Berikut prakiraan cuaca lengkap diseluruh wilayah NTB:
Kota Cuaca Hari Ini Cuaca Esok Hari
Gerung Hujan Ringan
Hujan Ringan
Suhu: 24 - 32 °C
Kelembaban : 51 - 96 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Hujan Sedang
Hujan Sedang
Suhu :23 - 32 °C
Kelembaban : 54 - 97 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Praya Hujan Ringan
Hujan Ringan
Suhu: 24 - 32 °C
Kelembaban : 51 - 96 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Hujan Ringan
Hujan Ringan
Suhu :23 - 32 °C
Kelembaban : 51 - 95 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Selong Hujan Ringan 
Hujan Ringan
Suhu : 24 - 33 °C
Kelembaban : 50 - 95 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Hujan Ringan
Hujan Ringan
Suhu : 23 - 32 °C
Kelembaban : 50 - 94 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Taliwang Hujan Ringan
Hujan Ringan
Suhu: 24 - 33 °C
Kelembaban : 49 - 95 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Hujan Sedang
Hujan Sedang
Suhu :23 - 32 °C
Kelembaban : 52 - 96 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Dompu Hujan Ringan
Hujan Ringan
Suhu: 24 - 33 °C
Kelembaban : 51 - 96 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
Hujan Ringan
Hujan Ringan
Suhu :24 - 33 °C
Kelembaban : 51 - 95 %
Kec. Angin : 30 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut

KPU Pusat Test Ulang 20 Calon Anggota KPU NTB

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Aksi protes sejumlah calon anggota KPU Propinsi NTB terhadap belum dilaksanakannya tes kesehatan jiwa pasca ditetapkannya nama dalam 10 besar, direspon KPU pusat.
Bertempat di Hotel Santika, Mataram, Minggu (19/1), Tim KPU pusat melakukan seleksi ulang terhadap 20 orang calon anggota KPU-NTB yang masuk dalam 20 besar, mulai dari wawancara, hingga uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper tes). Tim KPU pusat ini adalah Sigit Pamungkas S.Ip MA, DR Ferry Kurnia Rizkiansyah S.Ip M.Si, Juri Ardiantoro M.Si dan Drs Hadar Nafis Gumay.
20 calon anggota ini telah mengikuti tes kesehatan jiwa yang selanjutnya akan diplenokan untuk menetapkan 5 calon anggota terpilih yang rencananya akan dilantik dalam Januari ini menjadi 5 komisioner KPU NTB masa bhakti 2014–2019. Kemudian kelima komisoner inilah yang nantinya akan melakukan seleksi akhir anggota KPU kota dan kabupaten di NTB.
Calon Komisoner KPU NTB, Suhardi Soud SE mengaku sudah mengikuti tes wawancara, serta uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan tim KPU pusat. Saat itu dia bersama 19 calon lainnya yakni Agus Zairony, Agus M.Si, Ahmad Nuralam, Halidy, Hesti Rahayu, H Ilyas Sarbini, Hairil Anwar, Lalu Ahmad Yani, Lalu Aksar Ansori, Fadlan Prayanegara, Mashur ST MM, Hidayatullah, Nujumuddin, Nyoman Widiarsana, Rusdianto, DR H Sirojul Munir, Sri Budi Atidah, Yan Marly dan Yusron Saudi. “Dalam wawancara sekaligus fit and proper test ini, kami dibagi dua kelompok,” katanya.
Ia berharap hasil tes ini dapat secepatnya diumumkan mengingat tahapan pemilu sudah dimulai, termasuk seleksi calon anggota KPU kabupaten/kota yang menunggu penetapan komisioner KPU NTB.

Jumat, 03 Januari 2014

Akibat Larangan Eksport Mineral Mentah, Pemerintah Kehilangan Devisa Hingga US$5 Miliar


Jakarta, Sumbawanews.com.- Sebagai akibat dari kebijakan pemerintah melarang eksport mineral mentah (raw material), pemerintah akan kehilangan devisa hingga US$5 Miliar.

Melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, potensi hilanya devisa negara hingga USD5 miliar adalah  konsekuensi diterapkanya pelarangan ekspor mineral mentah mulai 12 Januari 2014 mendatang.

Kehilangan devisa ini adalah dampak dari penurunan volume eksport  raw material yang akan berlaku mulai tanggal 12 Januari  2014 nanti. "Manakala setelah 12 Januari 2014 tidak ada ekspor raw material (barang mineral mentah), logisnya menurun, produksi ore menurun, yang produksi hanya memasok pengelolahan pemurnian," kata Dirjen Minerba Sukhyar di kantornya, Jakarta, Jumat (3/10).

Dia mengakui akan ada penurunan devisa karena diterapkanya peraturan tersebut.  Sukhyar mencatat, devisa negara dari sektor tambang mineral mencapai USD11 miliar pada tahun 2013. Dengan diberlakukannya aturan tersebut, maka pada tahun 2014  diproyeksikan akan menurun menjadi hanya USD6 miliar.

"Memang ada penurunan devisa, kemudian produksi sudah pasti (menurun). Di 2013, realisasinya penerimaannya USD11 miliar, tahun ini mungkin hanya sekitar USD6 miliar 2014," ujar dia.

Namun demikian, dia mengatakan, penurunan penerimaan devisa dari tambang tersebut diperkirakan hanya akan berlangsung satu tahun. Setelah 2014, diproyeksikan devisa negara akan kembali mengalami kenaikan secara bertahap pada tahun berikutnya .

"Sehingga proyeksi pada 2015, devisa sebesar USD9 miliar, 2016 USD25 miliar. Lompatannya besar, (misal) kalau kita cuma menambang pendapatan kita 1000, kalau ada pengeolahan jadi tiga kali," lanjutnya lagi.

Sukhyar menambahkan, pemerintah akan tetap konsisten dalam menerapka UU minerba tersebut. Saat ini sudah ada beberapa asosiasi yang sudah menyepakati hal ini. Namun enggan disebutkan Sukhyar. ( Sukiman Jayanto)

Sultan Sumbawa Minta Aparat Usut Tuntas Peristiwa Tenggelamnya Kapal Munawar
















Jakarta, Sumbawanews.com.- Sultan Sumbawa Muhammad Kaharddin IV meminta agar pihak berwajib segera mengusut secara terbuka pihak-pihak yang bertanggungjawab atas musibah tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Munawar yang tenggelam di perairan Selat Alas Sumbawa, saat berlayar dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (3/1/14) dini hari sekitar pukul 02.45 Wita.

"Melihat urgensinya pelayanan ferry Kayangan Poto Tano, setiap kecelakaan yang terjadi harus diusut terbuka dan tuntas apalagi kalau kejadiannya karena tidak bertanggungjawabnya pihak-pihak yang terkait yang menyangkut perizinan  yang berkaitan dengan pelayaran tersebut," jelas Sultan dalam diskusi terbatas di grup BBM Sumbawanews.com, Jum'at (3/1/2014) sore.

Dijelaskannya, dirinya mendukung penuh agar pihak yang bertanggung jawab diusut, "Saya dukung diusut pihak-pihak tersebut agar tidak boleh lagi terjadi kelalaian ataupun ketidakpedulian semacam itu lagi.

Ditambahkannya, secara pribadi dirinya ikut  berbelasungkawa kepada keluarga korban.

"Dalam hal ini saya ikut belasungkawa pada korban yang meninggal dan mendoakan arwahnya diterima Allah SWT dan semoga yang luka-luka baik psychic maupun physik mendapat lindunganNya dan cepat sembuh seperti sedia kala, semoga penumpang yang belum ditemukan dapat ditemukan dalam keadaan selamat" pungkas Sultan Sumbawa. (sn01)

Tujuh Penumpang Kapal Munawar Belum Ditemukan


Pototano, Sumbawanews.com.- Sebanyak 7 orang penumpang Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Munawar yang tenggelam di perairan Selat Alas Sumbawa, saat berlayar dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (3/1/14) dini hari sekitar pukul 02.45 Wita belum ditemukan.

Dari daftar manifes yang dikeluarkan pihak Syahbandar Pelabuhan Pototano Sumbawa Barat, ketujuh penumpang tersebut adalah:
  1. Adnan (L) (62 tahun ) beralamat di Banyuwangi  berprofesi sebagai Kernet Truk
  2. Panji (L) (20 tahun) beralamat di Banyuwangi berprofesi sebagai  Kernet Truk
  3. Kalsum (P) (50 tahun) beralamat di Taliwang
  4. Murniarti (P) (45 tahun) beralamat di Taliwang
  5. Riski (L) (6 tahun) beralamat di Taliwang
  6. Nadia (P) (9 tahun) beralamat di Taliwang
  7. Husrin (L) (55 tahun)  beralamat di Lombok Barat

Sebelumnya, Tim SAR gabungan dari Provinsi NTB dan BPBD Provinsi NTB berhasil mengevakuasi 49 orang penumpang, yang terdiri dari 46 orang masih hidup dan 3 orang meninggal dunia.

Dari 49 orang tersebut, 3 diantaranya meninggal dunia yakni Riska 11 tahun Prempuan (P) Telaga Bertong Taliwang, dievakuasi ke Pelabuahan Pototano, Nurliansyah 40 tahun Laki (L) Desa Kuang Taliwang, dievakuasi ke Pelabuahan Pototano dan Muhsin (L) Taliwang dievakuasi ke Pelabuahan Kayangan Lombok. (Unang Silatang)

Kapal Munawar Tenggelam, Kepolisian Didesak Segera Periksa Syahbandar

Pototano, Sumbawanews.com.- Peristiwa tenggelamnya Kapal Fery KM. Munawar di Selat Alas Kab. Sumbawa Barat tanggal Jum’at (03/01/2014) dini hari semakin menambah keprihatinan terhadap dunia transportasi laut di perairan Indonesia, keinginan masyarakat terhadap transportasi laut yang nyaman dan aman ternyata masih jauh dari harapan, tenggelamnya kapal fery KM.Munawar membuktikan lemahnya kualitas keselamatan transportasi laut kita.

Ketua Persatuan Pemuda Sampir Taliwang Sumbawa Barat Heri Supriadi MS dalam pernyataan tertulisnya  mengecam keras pihak-pihak yang mengesampingkan kualitas keselamatan penumpang dan pengguna jasa kapal, ini disebabkan oleh karena buruknya system manajemen pengoperasian kapal lantaran lemahnya kepedulian pemilik kapal  dan perusahaan dalam menerapkan system keselamatan di laut.

"Fakta bahwa mayoritas kapal yang beroperasi di perairan Indonesia adalah termasuk kategori kapal tua atau berusia diatas 20 tahun yang notabenenya sudah tidak layak beroperasi karena tidak kita pungkiri bahwa usia kapal sangat mempengaruhi kualitas kapal disamping banyak kriteria tekhnis, termasuk kelayakan alat keselamatan," jelasnya.

Data yang ada menunjukkan bahwa rata-rata kodisi tekhnis kapal hanya mencapai 66,5%, hal ini berada jauh dibawah standar kelayakan minimal layak operasi yaitu 80% artinya hanya 10-30% kapal yang bberada pada kondisi siap operasi. Disamping lemahnya baik dari pengawasan dari otoritas pelabuhan setempat serta keseriusan pemerintah dalam menegakkan standar kelayakan pengoperasian kapal laut.

Untuk itun pihaknya meminta kepada Pemerintah untuk konsisten menerapkan regulasi keselamatan di laut dengan memperhatikan status “Layak Operasi” kepada seluruh kapal laut yang beroperasi di perairan indonesia.

"Kami juga meminta kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Pihak Kepolisian agar segera Menetapkan Tersangka baik dari Pihak Perusahaan/Pemilik Kapal Fery KM.Munawar, Nakhoda/ABK kapal, Pihak Syahbandar/ASDP pelabuhan Poto Tano  atas kelalain tersebut sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi terkait tenggelamnya kapal fery KM.Munawar Jum’at (03/01/2014) di selat Alas," pungkasnya.

Sementara itu mantan anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat, M.Sahril Amin meminta agar pihak berwajib segera memeriksa berbagai pihak, "saya meminta Pelindo dan Syahbandar diperiksa dulu secara marathon, jika dipandang perlu tahan saja mereka. Pasti ini kesalahan mereka," tegasnya. (sn01)

49 Penumpang Kapal Munawar Berhasil Dievakuasi

Pototano, Sumbawanews.com.- Sebanyak 49 Penumpang Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Munawar yang tenggelam di perairan Selat Alas Sumbawa, saat berlayar dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (3/1/14) dini hari sekitar pukul 02.45 Wita berhasil dievakuasi.

Dari 49 orang tersebut, 3 diantaranya meninggal dunia yakni Riska 11 tahun Prempuan (P) Telaga Bertong Taliwang, dievakuasi ke Pelabuahan Pototano,
Nurliansyah 40 tahun Laki (L) Desa Kuang Taliwang, dievakuasi ke Pelabuahan Pototano dan Muhsin (L) Taliwang dievakuasi ke Pelabuahan Kayangan Lombok.

Berikut data-data penumpang yang dilansir oleh pihak Syahbandar Pelabuhan Pototano Sumbawa Barat:


Munawar Tenggelam, Jamiluddin : Saya Diberitahu ABK Kalau Kapal Bocor


Sumbawa Barat, SumbawaNews.Com. - Jamiluddin (35) warga Perjuk kelurahan Telaga Bertong Taliwang Sumbawa Barat, yang menjadi korban selamat KMP. Munawar saat tregedi naas Jum'at (3/1/2014) dini hari, menuturkan, tenggelamnya kapal disebabkan oleh adanya bagian kapal yang bocor.

"Salah seorang AKB membangunkaan saya, memberitahukan kalau kapal mengalami kebocoran. Dan kami para penumpang diminta untuk mengambil peralatan penyelamatan (baju plampung,red) yang tersedia dibeberapa tempat," tutur Jamiluddin, kepada SumbawaNews.Com di  kediamannya.

Saat ingin membangunkan kedua orang tua saya yang tertidur di dalam mobil, lanjut dituturkan Jamiluddin, air sudah mulai memenuhi bagian lantai bawah tempat sejumlah kendaraan diparkirkan. Dan hanya beberapa menit kemudian, kondisi kapal sudah mulai miring ke arah kanan.

"Saat kapal sudah mulai miring, beberapa penumpang sudah banyak yaang terjun untuk menyelamatkan diri masing-masing. Dan saat itu saya sangat panik, melompat ke laut berusaha menyelamatkaan anak saya sembari berenang menjauhi kapal yang sudah mulai tenggelam separuhnya,"kisahnya.

Ditanyakan jumlah muatan kapal, Jamiluddin mengaku para penumpangnya tidak terlalu penuh. Tapi jumlah kendaraan roda empat memenuhi lantai parkir bawah.

"Kapal penuh dengan truck fuso dan kendaraan roda 4 lainnya. Sepeda motor juga ada . Sementara penumpangnya tidak terlalu sesak," bebernya.(dEkA)

Munawar Tenggelam, Ijin Kelayakan Berlayar Munawar Habis 6 Agustus 2013



Pototano, Sumbawanews.com.- Tenggelamnya kapal Munawar Ferry, Jumat (3/1/2014) dini hari sekitar pukul 02.45 wita, mulai memunculkan pertanyaan, salah satu yang paling penting dalam pelayaran sebagai standar operasional prosedur tetap adalah Surat Ijin Kelayakan Pelayaran kapal,  diduga kuat dokumen penting itu belum diperbaharui sejak 6 agustus 2013 silam.

Kepala Syahbandar Kapal Munawar, Jamaluddin, yang dikonfirmasi Sumbawanews.com, Jumat (3/1/2014) siang tadi, tidak bisa menunjukkan dokumen tersebut kepada awak media, selain Surat Ijin Kelayakan Pelayaran yang sudah tidak berlaku sejak tanggal 6 agustus 2013 silam. bahkan sejumlah syahbandar lainnya sempat bersitegang dan coba bertindak kasar kepada awak media ketika ditanya kelengkapan itu.

"Ada dikapal pak dokumennya, tapi belum sempat dipoto copy," terang jamal kepada Sumbawanews.com,  yang sebelumnya hanya menunjukkan surat ijin kelayakan pelayaran yang sudah tidak berlaku kepada awak media.

Lebih lanjut, Jamal yang saat itu tidak bisa menunjukkan dokumen penting tersebut, menerangkan bahwa, kapal itu belum lama beroperasi di Poto Tano, tapi umur operasi kapal tersebut diperkirakan melebihi dua puluh tahun.

Sesuai standar operasional, terang Jamal, Proses pengecekan kapal terus dilakukan syahbandar, terang jalan, sehingga spekulasi publik yang saat ini menduga bahwa kapal tersebut bocor belum berani ia pastikan.

"Kita belum tahu apakah itu bocor atau tidak, karena kita butuh penyelidikan, jadi belum kita bisa simpulkan,"terangnya.

Sebelumnya,  keterangan korban selamat tenggelamnya kapal itu, Usman, mengaku, kapal telah terlihat miring sekitar 30 derajat dari 15 mil keberangkatan di pelabuhan kayangan. Bahkan, nahkoda kapal terlihat memaksakan kapal dengan kondisi tersebut untuk tetap berlayar.

Seperti diketahui, sesuai amanah aturan perundang undangan, surat Ijin kelayakan pelayaran kapal, adalah kewajiban yang mesti harus dipenuhi oleh setiap kapal, dan hal tersebut menjadi  dokumen penting yang mesti tersimpan di kantor syahbandar untuk mengantisipasi pemeriksaan mendadak atas kelengkapan dokumen tersebut. (Unang Silatang)

TIGA JENAZAH PENUMPANG KMP MUNAWAR DITEMUKAN

Mataram, GaungNTB – Tiga jenazah dari puluhan penumpang yang hilang dalam musibah kapal tenggelam di perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditemukan tim evakuasi.

Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan M Yasin, membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi dari Mataram, Jumat.

“Sementara tiga jenazah sudah ditemukan,” ujarnya di sela-sela kesibukannya dalam proses evakuasi korban kapal tenggelam itu.

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Munawar yang mengangkut sekitar 80 orang tenggelam di perairan Sumbawa, saat berlayar dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, NTB, Jumat (3/1) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita.

Sebanyak 24 orang penumpang dinyatakan selamat dari musibah itu, termasuk sejumlah orang yang diselamatkan tim evakuasi gabungan, setelah mengapung di laut.

Lebih dari 50 orang dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam proses pencarian.

Data sementara korban yang meninggal dunia yakni Rizka (11) asal Telaga Berting Taliwang, Nurlianzah (40) asal Desa Kuang Kecamatan Taliwang.

Sementara korban selamat yakni Abdul Kadir (60) asal Labuan Lombok, Johnson Dapadoda (23) asal Labuan Lombok, Nova Windani (8) asal Taliwang, Alwi Ahmad (35) asal Bima, Usman (30) asal Sweta Mataram dan Nyoman Sukarta (33) asal Cakranegara.

Selain itu juga Jamiludin (35) asal Taliwang, Martinus Wate (26) asal Sumba Barat NTT, Yulida (26) asal Sumba Barat, Raden (23) asal Sumba Barat, Agustinus Dapanoda (27) Sumba Barat, Nadia (9) asal Taliwang, Andi (52) asal Taliwang.

Amaq Mal sempat pingsan dan dievakuasi ke PKM Poto Tano, dan korban yang selamat dievakuasi ke Kantor Syahbandar Pelabuhan Poto Tano.

Namun belum dipastikan jumlah kendaraan yang diangkut KMP Munawar hingga tenggelam dihempas gelombang disertai guyuran hujan deras itu.

“Masih terus dilakukan evakuasi. Masih banyak yang belum ditemukan,” ujar Yasin. (Ant)

KMP MUNAWAR DIDUGA BOCOR SEBELUM TENGGELAM

Lombok Timur, GaungNTB.com – KMP Munawar Ferry yang tenggelam saat mengangkut puluhan penumpang dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, diduga bocor sebelum mengalami musibah pada Jumat dini hari.

Beberapa penumpang yang selamat, ketika dihubungi di Poto Tano, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, mengaku melihat genangan air di bagian dek kapal sebelum KPM Munawar Ferry oleng dan tenggelam.
Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan M Yasin yang dikonfirmasi tentang hal itu, mengaku belum dapat menjelaskan mengenai penyebab tenggelamnya kapal, karena segalanya masih dalam proses penyelidikan.

Menurut dia, KMP Munawar Ferry berangkat mengangkut penumpang dan barang dari Pelabuhan Kayangan menuju Pelabuhan Poto Tano pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.45 Wita.

“Berangkat pukul 02.00 Wita lebih, namun kapal baru kami ketahui tenggelam pada pukul 04.00 Wita,” kata Yasin.

Sementara itu, M Arawana, relawan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) NTB yang tergabung dalam tim SAR menyebutkan, berdasarkan informasi dari sejumlah penumpang yang selamat, sejak berangkat dari Pelabuhan Kayangan, KMP Munawar Ferry sudah diketahui mengalami kebocoran.

“Penumpang sudah memberitahu petugas kapal tentang kebocoran itu, tapi tidak ada tanggapan yang berarti,” ujar dia.

Dia melanjutkan, pada pukul 03.45 air laut akhirnya memenuhi bagian dek kapal, hingga penumpang yang berjumlah sekitar 150 orang mulai dilanda ketakutan. Suasana di kapal tercekam kepanikan luar biasa.
“Pada pukul 04.00 Wita, akhirnya KMP Munawar Ferry benar-benar tenggelam. Untungnya sebelum kapal tenggelam ke dasar laut, sekitar 90 persen penumpangnya berhasil diselamatkan dan dievakuasi oleh KMP Marina Kuintan yang sedang lewat di lokasi kejadian,” ucapnya.

Sementara kendaraan bermotor yang diangkut kapal meliputi enam truk, empat mobil jenis ‘pick-up’, delapan minibus dan 15 sepeda motor, tidak dapat diselamatkan dan turut tenggelam bersama kapal ke dasar Selat Alas.

“Saat ini, penumpang yang selamat tengah menjalani perawatan di Puskesmas Seteluk, Sumbawa Barat,” kata Arawana.

Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas, TNI, Polri, RAPI NTB dan masyarakat setempat yang diterjunkan, hingga siang ini telah berhasil menemukan tiga jenazah penumpang kapal yang terdiri atas seorang pria setengah baya dan dua anak-anak.

Tim SAR gabungan hingga kini masih sibuk melakukan upaya pencarian terhadap sejumlah penumpang yang belum ditemukan. (Ant)

Camat Lunyuk Sesalkan Program Tambahan UPT di Brang Lamar Dibatalkan

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Camat Lunyuk, Lukman AR, SSos, menyayangkan sikap Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), yang membatalkan rencana program pembangunan tambahan Unit Pemukiman Trans (UPT) untuk 100 KK tahun 2014 mendatang di Brang Lamar Kecamatan Lunyuk.

Camat Lunyuk, pantas kecewa lantaran pembatalan hanya dilatarbelakangi gongongan sekompok orang yang sama sekali tidak mengetaui subtsansi persoalan yang ada di Brang Lamar. 

Akibat pembatan ini kata Lukman, sekarang ini telah masuk orang-orang tidak bertanggungjawab menggarap lahan transmigrasi tanpa permisi. Itu terjadi karena adanya perbedaan persepsi yang justru malah merugikan masyarakat Lunyuk sendiri khusunya Kabupaten Sumbawa. “Setelah adanya pembatalan dari Kemenakertran ini, sekarang masyarakat berlomba-lomba merambah hutan kawasan/produki di lahan trans,” ujarnya. 

Selain itu sambung Lukman, pembatalan ini juuga mengakibatkan penyebaran program yang dihajatkan oleh pemerintah pusat dalam rangka pengentasan kemiskinan ini menjadi terhambat. Padahal, masyarakat Kabupaten Sumbawa lah yang paling banyak merasakan manfaat dari program transmigrasi. Buktinya, pada penempatan warga trans di Brang Lamar tahun ini 80% adalah masyarakat Sumbawa dan hanya 20% dari luar. 

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi demontrasi yang dilakukan Fron Pemuda Pulau Sumbawa (F-PPS) bersama warga Desa Emang Lestari Kecamatan Lunyuk, beberapa waktu yang lalu ternyata berdampak pada rencana program pembangunan tambahan Unit Pemukiman Trans (UPT) untuk tahun 2014 mendatang di Brang Lamar.

Kisruh masalah tersebut, ternyata sampai ke telinga Kemenakertrans yang akhirnya membatalkan rencana program pembangunan tambahan UPT bagi 100 KK di Brang Lamar tersebut.