Sumbawa Besar, Gaung NTB – Petani jagung di Kecamatan Lunyuk tahun
ini sepertinya akan gigit jari yang berimbas terhadap gagal panen, sejak
beberapa minggu ini hama tikus menyerang tanaman jagung di wilayah
tersebut.
Informasi yang diperoleh Gaung NTB, tikus-tikus tersebut menyerang
jagung yang baru tumbuh, sejumlah petani yang berada di Desa Emang
Lestari dan beberapa desa lainnya sudah beberapa kali menanam jagung
kembali, tetapi selalu dihabisi tikus. Petani setempat kewalahan untuk
menghadapi hama yang diduga datang dari arah laut dan dari gunung
tersebut.
Kasi Perlindungan Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultra Kabupaten Sumbawa, Usman SP yang dikonfirmasi Gaung NTB,
Senin (4/1), membenarkan adanya serangan hama tikus di Kecamatan Lunyuk.
Usman mengaku sudah mendapatkan informasi dari masyarakat dan KUPT
Pertanian Kecamatan Lunyuk terkait dengan masalah hama tikus tersebut.
Untuk mengantisipasi hama tersebut katanya, pihaknya sudah melakukan
dropping obat-obatan pembasmi hama tersebut baik dalam bentuk Tiram
(pembasmian dalam bentuk pengasapan) yang ditembak di dalam sarang
tikus, selain itu juga obat pembasmi dalam bentuk umpan makanan.
“Obat-obatan itu sudah kami kirim ke Lunyuk beberapa minggu lalu untuk
dibagikan kepada petani jagung yang ada di Kecamatan Lunyuk,” jelasnya.
Namun informasi yang diperolehnya bahwa hama tikus ini masih
menyerang jagung petani setempat, oleh karena itu dia meminta kepada
KPUT Pertanian Kecamatan Lunyuk, untuk segera menyampaikan laporan
secara resmi, selanjutnya ditindaklanjuti ke Dinas Pertanian Provinsi
untuk meminta obat-obatan khusus untuk hama tikus.
Menyinggung luas areal dan kerugian yang diderita petani jagung
setempat, Usman mengaku belum mendapat laporan resmi, karena libur dan
baru masuk kerja. “Kami belum mengetahui secara pasti berapa luas lahan
yang terserang dan berapa kerugian petani akibat hama tikus ini, karena
belum ada laporan resmi, mungkin hari ini sudah ada laporannya,”
katanya.
Usman juga menginformasikan bahwa tikus-tikus itu diduga datang dari
arah laut, hal itu terbukti katanya karena banyak tikus yang terkena
jaring nelayan, selain itu juga informasi lainnya tikus itu juga datang
dari arah gunung dan hutan yang turun menyerang tanaman jagung pada
malam hari.
Hama tikus seperti ini kata Usman kerap terjadi secara musiman
seperti 4 atau 5 tahun sekali, hama ini menyerang, sebagai akibat adanya
perubahan iklim seperti musim kemarau yang panjang, atau karena habitat
mereka di hutan terganggu karena peladangan atau perambahan.
Di wilayah Kabupaten Sumbawa katanya sudah pernah terjadi beberapa
kasus diserang hama tikus seperti di Kecamatan Moyo Hilir, Empang,
Plampang, Labangka dan Kecamatan Tarano.
Terkait dengan adanya kasus hama tikus di Kecamatan Lunyuk ini, Usman
berjanji dalam waktu dekat ini akan melakukan pengecekan langsung di
lapangan, sekaligus untuk melakukan upaya pembasmian. “Insya Allah kami
akan segera turun lapangan untuk melakukan pengecekan dan pembasmian,”
demikian Usman.