Hampir disetiap pelosok, dari kota sampai kampung, peminat batu cincin
dengan mudah dapat kita jumpai. Hobi baru ini mulai muncul beberapa
bulan terakhir.
Salah satu dari sekian warga Desa Semamung sebagai penggemar,
penjual sekaligus perajin batu akik bernama Syaeful , setiap hari ia
selalu belusukan ke berbagai tempat untuk menyalurkan hobi barunya ini.
Berbagai macam dan rupa batu sudah ia koleksi yang ia peroleh dari
berbagai tempat. Hampir seluruh tempat yang dianggap berpotensi memiliki
kandungan batu yang berkualitas sudah ia datangi termasuk di Kecamatan
Lunyuk yang dianggap memiliki potensi batu yang sangat berkualitas dan
sudah dikenal hingga keluar daerah dengan sebutan Balun atau Batu
Lunyuk.
Selain menyalurkan hobi Syaeful juga mendapat pemasukan dari usaha
barunya ini. Tak sedikit rekan atau sesama pencinta batu datang membeli
koleksinya. Ia mengaku mendapat keuntungan yang lumayan. Harga yang
dibanderol bervariasi,. tergantung jenis dan kualitas batu. “ Kalau
batunya bagus, yaa harganya juga tinggi tapi ini kadang tergantung
selera pembelinya juga” ujarnya. Sebongkah batu yang belum dibentuk ia
jual sekitar 50 ribu rupiah. Untuk satu mata cincin yang sudah dipoles
dipasang harga sekitar 100 hingga 500 ribu rupiah.
|
Varian Baru – Batu Lunyuk Dari Sumbawa |
Saat ini dikecamatan Lunyuk sedang marak pencarian batu mulia
sejenis batu Bacan untuk batu perhiasan yang dipasangkan sebagai mata
cincin ataupun untuk aksesoris lainnya. Tak hanya masyarakat sekitar
Lunyuk dan Sumbawa saja yang mencoba mengais rezeki di Mune (Lunyuk)
lokasi pencarian batu mulia yang dianggap memiliki kualitas batu sangat
bagus namun telah menarik pencinta dan pebisnis batu cincin dari
berbagai daerah termasuk dari Jawa, Bali hingga Sumatera. Peluang ini
dimanfaatkan sebagai lahan bisnis baru bagi masyarakat sekitar.
Hampir disetiap rumah kita menjumpai perajin pemolesan batu cincin.
Selain menjual batu mentah yang belum diolah, peminat juga dapat
membeli dalam bentuk sebuah mata cincin ataupun yang sudah diikat
menyatu dengan cincinnya. Harga yang ditawarkan cukup beragam dari harga
lima ribuan rupiah hingga puluhan juta rupiah tergantung kualitas,
keunikan dan selera pembeli. Perkilo batu Balun bisa laku hingga puluhan
juta rupiah!
Bagi pelanggan yang ingin memoles batunya ia kenakan tarip Rp.15000
perbiji. Batu yang sudah dibentuk nantinya diikat dengan gagang cincin.
Boleh dipilih sesuai selera. Modelnya pun bermacam-macam dari berbagai
bahan stainless, tembaga,perak, kuningan maupun emas. Dari usaha
pemolesan saja ia mendapatkan pemasukan sekitar 150 ribu rupiah perhari.
Menggeliatnya trend batu akik yang melanda negeri pada akhir-akhir
ini, membuat nama-nama batu akik lokal kian bermunculan dipasaran batu
akik & batu mulia. Seperti halnya Batu Lunyuk atau batu akik yang
lebih dikenal dengan istilah Balun ini, makin hari tingkat
kepopulerannya semakin menanjak hingga merambah sampai ke luar daerah
asalnya yakni dari Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Melihat potensi bisnis ini, tak sedikit dari warga setempat yang
beralih profesi sebagai penambang batu akik balun ini. Mengingat terus
berdatangannya para pemburu batu akik yang berasal dari luar daerah ke
kampung mereka, maka momen tersebut cukup dimanfaatkan sebagai sumber
mata pencaharian saat ini.
Nice post and picture
BalasHapusRumput Bergoyang
Good for lunyuk..
BalasHapus