Sumbawa Besar, Sumbawanews.com. Pertemuan antara Sultan Sumbawa yang diwakili oleh Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) dan masyarakat cek bocek yang difasilitasi oleh Komisi I DPRD Sumbawa berlangsung, Senin (15/1). Surat resmi Sultan Sumbawa ini dibacakan oleh Ketua LATS Mahmud Abdullah.
Berikut kutipan isi dari Surat Sultan Sumbawa:
1). Berdasarkan keputusan Mudzakarah Rea tahun 2011 adalah menjaga,
memelihara, merevitalisasi dan mengaktualisasikan adat istiadat dan
budaya masyarakat adat sumbawa sehingga tetap lestari dan aplikatif
untuk mencapai masyarakat yang religius, modern dan demokratis sesuai
kondisi dan kemajuan zaman.
2). Dalam melaksankan tugas, fungsi dan tanggungjawab, Sultan dan
LATS tidak menyentuh pelaksanaan tata pemerintahan sesuai hukum yang
berlaku dan diatur di dalam Negara Kesatuan Republik Indoensia (NKRI).
3). Wilayah adat LATS merupakan wilayah Kesultanan Sumbawa yang
didiami oleh masyarakat adat Samawa dari Tarano (Kabupaten Sumbawa )
sampai Sekongkang (Kabupaten Sumbawa Barat). Dan siapapun yang berada di
dalam wilayah tersebut dilindungi oleh Sultan dan LATS. Oleh karena
itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Tau dan Tana Samawa agar
senantiasa menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya Samawa di bawah
payung Kesultanan Sumbawa.
4). Semua kegiatan budaya yang menjadi adat istiadat khusus dari
pelbagai masyarakat di dalam wilayah Adat Tana Samawa juga menjadi
bagian dari adat istiadat Tana Samawa sepanjang tidak bertentangan
dengan Syariat Islam dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam
NKRI.
5). Sultan dan LATS berharap agar setiap permasalahan didialogkan
dengan cara-cara kebersamaan Tau Samawa dengan mengedepankan
prinsip-prinsip (to’), (ila’) saling satingi, saling pedi, saling harga antara semua pihak yang berdialog dan bermusyawarah dengan senantiasa memelihara pikiran jernih, jujur, ikhlas untuk ‘kerik salamat Tau ke Tana Samawa. Takit Ko Nene’ Kangila Boat Lenge’.
6). Kami berharap kepada seluruh masyarakat adat Samawa agar
senantiasa menjaga dan memelihara nilai-nilai keSumbawaan yang
berfalsafah Adat Barenti ko Syara, Syara Barenti ko Kitabullah,
menjaga rasa persaudaraan dan kebersamaan, tidak mudah terprovokasi
oleh kepentingan-kepentingan pihak luar yang tidak betanggungjawab.
Tanamkan pelihara selalu rasa sikap, bahwa kita cinta dan sayang
terhadapSumbawa.
Demikian pernyataan ini untuk dijadikan pedoman bersama bagi
seluruh Tau dan Tana Samawa. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan
meridhoi kita semua. Amin Allahuma Amin.
Sumbawa Besar, 22 Syafar 1433 H / 16 Januari 2012
Ketua Umum Pajatu Adat (Drs.H. Mahmud Abdullah);
Ketua Dewan Syara ( H. L. Zainal Arifin, SPd);
Ketua Dewan Adat (H. Dinullah Rayes);
Ketua Panakar Adat (Prof.DR. Syaifuddin Iskandar, MPd),
Ketua Panangar Adat (Drs.HB Thamrin Rayes).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar