Sumbawa
Besar, Gaung NTB – Money politik kerap terjadi di masa pemilihan umum
mulai dari pemilihan kepala desa, calon anggota legislative hingga ke
pemilihan kepala daerah. Bahkan pada Pemilu Legislatif Tahun 2014 ini
sangat berpotensi terjadinya money politik tersebut karena sebagian
pemilih cenderung pragmatis yaitu ada uang ada suara. Kondisi inilah
yang menjadi celah bagi para caleg berduit untuk menjalankan misinya
dengan cara membagi-bagi uang, sembako dan materi apa saja yang
dibutuhkan calon pemilih. Misi ini dilakukan di tiga waktu yang sering
diistilahkan masyarakat.
Di antaranya “Serangan Tahajud” yang dilakukan pada tengah malam,
“Serangan Fajar” saat subuh, dan “Serangan Dhuha” dilakukan menjelang
pencoblosan. Apapun bentuknya, money politic tersebut sangat tidak
mendidik dan mencerdaskan masyarakat. Dan dengan money politic inilah
akan muncul calon pemimpin korup dan tidak memiliki kapasitas dalam
membela kepentingan rakyat.
Ketua DPC Demokrat Kabupaten Sumbawa, Syamsul Fikri S.Ag M.Si yang
dicegat dan dimintai tanggapan usai menghadiri kegiatan sosialisasi KPU
di Hotel Sernu Raya, Minggu (6/4), menyatakan bahwa money politic adalah
politik jahiliyah yang sangat tercela dan dilakukan oleh calon pemimpin
yang tidak terpuji, tidak memiliki kredibilitas dan tidak pantas untuk
dipilih. “Ini membodohi rakyat,” tukasnya.
Karena itu caleg dan kader Democrat di Kabupaten Sumbawa telah
diwanti-wanti untuk tidak melakukan praktek money politic dalam Pemilu
2014 ini. Sebaliknya menginstruksikan seluruh kader dan simpatisan untuk
berjaga, siaga dan mengawasi dalam mengantisipasi adanya praktek money
politic yang dilakukan pihak-pihak tertentu. “Kalau tertangkap jangan
ambil tindakan sendiri, serahkan kepada pihak berwenang untuk diproses
secara hukum,” tegasnya.
Namun demikian Fikri—akrab politisi yang masih menjabat sebagai Ketua
Komisi I DPRD Sumbawa ini disapa, menilai masyarakat sudah sangat
cerdas dan tidak mudah dibodohi. “Kami berharap ambil uangnya jangan
pilih orangnya. Karena orang seperti itu tak pantas menjadi wakil
rakyat,” tukasnya.
Sementara itu Ketua DPD Golkar Kabupaten Sumbawa, Drs Arahman Alamudy
M.Si mengatakan apapun bentuk dan misi money politic, harus dihindari
baik oleh caleg dan simpatisan Golkar, juga masyarakat selaku pemilih.
Pemilu ini menurut Abi Mang—akrab mantan pimpinan DPRD Sumbawa, harus
bersih dari intrik-intrik yang tidak benar, termasuk perbuatan amoral
dan tidak etis. “Pesta demokrasi ini harus steril dari money politik dan
segala hal yang tidak santun termasuk black campaign,” demikian
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar