Sumbawa Besar, Gaung NTB – Dinas Pendidikan Nasional (Diknas)
Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan PTNNT telah menggelar try out Ujian
Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) di enam kecamatan lingkar Dodo.
Namun hasil try out tersebut belum maksimal, karena persentase kelulusan
masih minim.
Kepala Bidang PNFI Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa, Irine Selfiani SP
MM yang dikonfirmasi belum lama ini, mengatakan, try out UNPK program
kerjasama antara Diknas dengan PTNNT di Kecamatan Ropang, Lantung, Moyo
Hulu, Orong Telu, Lenangguar dan Kecamatan Lunyuk sudah terlaksana
sesuai rencana. Namun hasilnya belum maksimal.
Nilainya sangat bervariatif antara kecamatan satu dengan lainnya.
Dicontohkan, nilai hasil ujian dari 50 soal, ada yang dapat menjawab 10
nomor, dan di kecamatan lain 35 nomor dan benar. Demikian juga dengan
nilai yang diperoleh peserta, ada yang mencapai nilai 7 ada anjlok ke
angka 1,5.Secara keseluruhan, yang berhasil lulus baru mencapai 35 persen.
Kemudian permasalahan lain jelas Irine adalah terkait dengan masalah kehadiran. Sebagian peserta tidak dapat hadir setiap hari untuk mengikuti try out. “Ada yang hadir hari pertama, tetapi hari kedua tidak hadir, dengan berbagai alasan di antaranya mengurus ladang,” jelas Irine.
Padahal saat pelaksanaan UNPK yang sebenarnya nanti, jika siswa tidak hadir 1 mata pelajaran saja, dapat dipastikan tidak lulus.
Namun demikian kata Irine, try out ini sangat bermanfaat karena dapat membantu warga belajar, minimal dapat memahami dan mengetahui tentang bagaimana cara menjawab soal menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). “Saat ujian nanti mereka sudah pandai penggunakan LJK,” ujarnya.
Disinggung soal kehadiran, Irine selaku penanggungjawab tekhnis
kegiatan, meminta warga belajar paket B dan paket C diminta dapat hadir
hingga pelaksanaan UN. Warga belajar harus serius mengikutinya, karena
ini menyangkut masa depan mereka.
Tak kalah pentingnya, para tutor harus secara terus menerus
memberikan pembekalan dan pembinaan kepada warga belajar sehingga
memiliki pengetahuan yang cukup saat mengikuti ujian nanti. “Kami minta
Ketua PKBM dan tutor yang didampingi Penilik Pendidikan Nonformal agar
melakukan pembinaan, dan selalu memantau warga belajar. Apabila ada
persoalan di lapangan segera berkonsultasi dengan dinas,” pintanya.
Pengelola PKBM juga diminta melakukan pendekatan secara personal dan
menyakinkan warga belajar untuk mengikuti UNPK sebagai tahap akhir
selama mereka menuntut ilmu selama 3 tahun. “Kami juga minta peserta
UNPK untuk belajar secara mandiri sehingga hasil UNPK lebih maksimal,”
tandasnya seraya menyebutkan try out kedua yang dilaksanakan pada 17
hingga 19 Maret 2014.
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com