Sumbawa Besar, Gaung NTB – Meski tahapan pemilu legislative masih
belum tuntas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa telah mulai
melaksanakan tahapan Pemilu Presiden (Pilpres). Hal ini ditandai dengan
kegiatan bimbingan tekhnis PPK dan PPS yang dilaksanakan di Aula Hotel
Sernu, Selasa (29/4).
Ketua Divisi Tekhnis KPU Sumbawa, Sudirman SIP yang ditemui usai
kegiatan mengatakan, bimtek PPS dan PPK ini menandai tahapan Pilpres
sudah dimulai. Dalam Bimtek ini, KPU mensosialisasikan Peraturan KPU No.
9 tentang pedoman tekhnis pemutakhiran data pemilih sekaligus
implementasinya di lapangan, dalam rangka Pilpres 9 Juni mendatang.
Dalam tahapan Pilpres ini ungkap Sudirman, tidak ada lagi
pemutakhiran oleh petugas pemutakhiran data pemilu dan langsung
ditangani PPS dan PPK. Dasar data pemilih ini diambil dari data pemilih
dan data pemilih khusus pada Pemilu Legislatif (Pileg) kemarin, termasuk
data pemilih yang menggunakan KTP sebagai data pemilih sementara (DPS)
Pilpres. “Kami juga mengambil data dari KPU pusat mengenai daftar
pemilih pemula,” tambahnya.
Untuk tahapan Pilpres ini, ungkap Sudirman, petugas memiliki waktu
bekerja sekitar sebulan, mulai dari menyusun model data pemilih menjadi
daftar pemilih sementara (DPS), hingga kesempatan untuk diumumkan kepada
masyarakat selama tujuh hari. Selanjutnya, data ini akan menjadi daftar
pemilih sementara perbaikan dan daftar pemilih tetap (DPT).
Sudirman mengakui, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Pileg
memang ada sejumlah kekurangan, seperti, dinamika perpindahan masyarakat
yang tidak dibarengi dengan administrasi kependudukannya. Dicontohkan,
di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumbawa ada masyarakat dari luar
daerah yang datang untuk bekerja secara musiman. Saat dicatat, jumlah
DPT membengkak atau DPT ganda. Sebab, yang bersangkutan masih terdaftar
di daerah asalnya. Namun saat hari pencoblosan yang bersangkutan tidak
ada di Sumbawa karena sudah kembali ke daerah asalnya.
Namun, semua warga negara Indonesia yang berada di Sumbawa akan
dicatat sebagai DPT dalam Pilpres mendatang. Nantinya akan ada
pengaturan administrasi khusus tentang lokasi pencoblosan mereka. Untuk
mengatasi kendala ini, KPU dan operator Sidali akan melakukan input data
langsung ke kecamatan. Jadi, data pemilih akan benar-benar dikroschek.
Ke depan, momentum ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
menyiapkan sumber daya KPU yang lebih maksimal. Pihaknya juga akan
mempersiapkan sumber daya muda, agar memiliki tenaga lebih dalam proses
pemungutan dan perhitungan suara. Kepada petugas penyelenggara pemilu
diminta untuk selalu menjaga netralitas dan independensinya, serta
intensif berkoordinasi dengan tenaga PPL dan Panwaslu sehingga tahapan
mulai dari awal pelaksanaan hingga di KPU terawasi dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar