Tana
Samawa terdiri dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat
(KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Memiliki ikon budaya khas
dengan aneka ragam tradisi, sekaligus kaya potensi pariwasata alam yang
menarik dan mempesona untuk bermacam kegiatan wisata. Layak ditawarkan
kepada wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Kepulauannya
tropis, memiliki garis pantai yang panjang dengan pasir putihnya yang
indah. Perairannya yang menakjubkan untuk kegiatan berenang, berjemur,
berlayar, mancing, selancar, snorkeling, menyelam, dan berbagai kegiatan
menarik lainnya, sangat patut untuk dikunjungi para wisatawan.
Posisinya sangat strategis. Berada di sebelah timur Pulau Bali dan Pulau Lombok, serta di sebelah barat taman wisata satwa Pulau Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagian besar daratan Tana Samawa, berupa pegunungan yang membentang luas dari barat ke timur. Pegunungan tertinggi adalah Gunung Batu Lanteh dengan ketinggian 1,730 mdpl. Batu Lanteh merupakan wilayah pedesaan tertua, hingga kini alamnya masih asli dan berhawa dingin, meskipun Sumbawa termasuk daerah tropis dengan suhu udara berkisar diantara 20,4 sampai 35,5 derajat cilcius.
Kaya
dengan daya pesona wisata yang beragam. Terdiri dari wisata alam,
wisata bahari (pemandangan bawah laut serta berbagai jenis biota laut),
atraksi wisata adat istiadat, kuburan tua bersejarah dan berbagai jenis
daya tarik lainnya yang unik dan menarik untuk dikunjungi.
Sarana dan prasarana, seperti jalan, jembatan, alat transportasi, sarana akomodasi maupun sarana lainnya secara fisik cukup memadai. Hanya saja masih tersisa persoalan dalam rangka mengembangkan, memperkenalkan dan menjelajahi daya tarik wisata alam yang beragam jenis dan tempatnya. Sarana akomodasi berupa hotel dan restoran cukup tersedia di pusat kota di kedua daerah kabupaten itu. Sementara biro-biro perjalanan dan penyewaan mobil masih tergolong kurang. Tidak sebanding dengan aksesibilitas untuk mencapai kawasan pariwisata yang sudah cukup baik, lancar, nyaman dan aman dengan adanya perbaikan serta peningkatan ruas jalan.
Kendatipun demikian, menurut pemandu wisata Abdul Muis, penyebaran lokasi wisata di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat yang jaraknya berjauhan satu dengan yang lain menjadi penyebab banyaknya potensi wisata tidak tergarap dengan baik.
Karena kondisi penyebaran lokasi itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, H. Amri, S.Sos, M.Si mengemukakan kepada Pulau Sumbawanews, bahwa kendala utama pengembangan wisata belum banyak investor yang mau menanamkan modalnya di sektor pariwisata.
“Kita
sangat butuh investor untuk pengembangan wisata yang tersebar begitu
banyak di wilayah kita,” tandas mantan Kabag Humas Pemkab Sumbawa itu.
Akibatnya, kata Amri, lokasi-lokasi yang seharusnya menjadi daerah tujuan wisata belum terdongkrak. Hal senada dikemukakan Abdul Muis, bahwa banyak tempat-tempat wisata yang menyajikan keunikan ekosistem dan vegetasi kawasan alam Sumbawa tidak dikenal oleh kalangan wisatawan pecandu wisata alam. (Gara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar