Sumbawa Besar, Sumbawanews.com.
- Pelaksanaan otopsi oleh dokter Independen yang diharikan oleh Polda
NTB dari Dokter Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
terhadap Mayat Arniati, dilakukan Kamis (24/01). Dari otopsi yang
dilakukan sekitar pukul 12.45 hingga 18.15 wita tersebut disimpulkan
kematian disebabkan oleh kecelakaan.
dr.Arfi Syamsun menegaskan dari pemeriksaan bagian luar tubuh
terdistribusi banyak luka Baik luka lecet tekan, luka lecet serut dan
luka memar. Luka memar ditemukan mulai dari kaki, perut, tangan, dada
dan kepala. Dibagian tangan, terdapat luka lecet tekan, memar yang
disertai resapan darah.
Dijelaskan, dipergelangan tangan kanan ditemukan memar memar dan
luka lecet. Terdapat memar di kaki kanan, lutut kanan dan paha kanan
atas. Terdapat memar pada betis kanan, bokong kanan terdapat luka lecet
dan memar dan pinggan kanan terdapat luka lecet dan memar yang bercampur
dengan lebam mayat. “Pemeriksaan kami awali dari kanan, karena pada
bagian kanan terdapat luka paling banyak,” kata dokter yang mengaku
terlibat dibidang forensik sejak tahun 2006 dan hingga 2010 telah
menangi sekitar 80 orang.
Diungkapkan, pada bagian tubuh pinggang kanan terdapat wana
kehitaman. “Karena saya bukan ahli dibidang aspal, jadi saya ambil
bagian itu kemudian untuk kepentingan penyidikan. Apa aspal atau tidak,”
jelasnya, juga menambahkan, pada punggung belakang, kepala dan telinga
bagian belakang terdapat luka memar. Sedangkan pada Leher depan,
terdapat beberapa lecet tekan, luka memar di bahu kiri, luka memar di
lengan atas kiri, lecet dipinggang kiri, lecet serut dari punggung,
pinggang ke bokong kiri.
Pada paha kiri terdapat lecet. “Setelah dikonvirmasi (dibuka)
banyak darah di bawah kulit paha kiri akibat terjadi luka ketika korban
masih hidup,” jelasnya.
Kemudian, ditemukan luka robek di bibir alat kelamin bagian atas,
robek di lubang pembuangan bagian bawah. Dan patah tulang panggul kiri
dan kanan. “Tulang panggul patah diangkat, rahim normal tidak ada
apa-apa, alat kelamin tidak ada lecet dan memar. Dan yang sangat teknis,
ada patah tulang rusuk kanan nomor 3 dan 4 kanan, kemudian menusuk ke
dalam rongga dada dan mengenai paru-paru kanan, sehingga didapatkan
darah sebanyak 50 milimeter di dalam rongga paru-paru,” jelas dia, juga
mengatakan, saluran nafas diepenuhi darah, jantung normal, otak normal,
tidak ada patah tulang pada kepala.
Sehingga katanya, berdasarkan keilmuan sebagai dokter ditarik
beberapa kesimpulan. Pertama, didapatkan banyak luka lecet tekan, serut
dan luka memar yang tersebar pada bagian tubuh dan sebagian kecil
dibagian kiri, dangan ukuran luka yang berfariasi. Kedua, dua buah luka
robek pada alat kelamin, yatiu pada bibir kiri atas dan bokong kanan
yang disertai resapan darah disekitar patahan tulang.
Kemudian, didapatkan beberapa patah tulang, patah tulang komplit
pada tulang selangkah, patah tulang komplit satu titik pada tulang rusuk
ketiga kanan, patah tulang komplit satu titik pada tulang rusuk ke
empat, dua titik pada tulang panggul kiri dan kanan. didapatkan resapan
darah luar di paru-paru kanan dan ditemukan dipermukaan dalam sebanyak
50 mm.
Selanjutnya, tidak didapatkan luka-luka percobaan yang menunjukkan
usaha bunuh diri, atau luka-luka pertahanan yang menujukkan luka dari
pertahanan diri pada pembunuhan. Tidak ada patah tulang kepala, tulang
belakang, tulang paha dan kaki. Tidak ada penyekit kronis pada bagian
tubuh organ dalam.
“Sebab kematian karena benturan keras antara tubuh bagian kanan
dengan permukaan benda tumpul yang luas, sehingga patah tulang panggul
dan patah tulang rusuk kanan. Luka-luka yang mempunyai pola distribusi
bentuk dan ukuran yang bervariasi identik dengan luka kecelakaan dijalan
raya,” jelasnya, juga menambahkan, luka primer kecelakaan berupa
luka-luka dan patah tulang yang terdistribusi pada tubuh bagian kanan.
Luka sekunder pada sisi tubuh bagian kiri, serta luka tersier
terdistribusi pada bagian tubuh depan. (Using)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar