Sumbawa Besar, Gaung NTB – Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan
(PPP), Rusli Manawari, menyebutkan bahwa politik merupakan upaya merebut
atau memperkuat kekuasaan kelompok. Karena itu, politik juga mengandung
resiko bagi kelompok yang kalah.
“Khusus bagi PNS, politik ini memiliki resiko yang tinggi. Coba lihat
di birokrasi kita, apa ada orang lain? Tidak mungin ada orang LA (Latif
Amin,red) di pemerintahan JM. Begitu juga secara nasional tidak akan
pernah ada orang-orang Megawati di pemerintahan SBY. Jadi, politik ini
grup,” kata Rusli menjawab Gaung NTB soal netralitas PNS dalam Pilkada
NTB, kemarin.
Menurutnya, politik akan sangat menguntungkan bagi pihak yang menang,
sedangkan pihak yang kalah akan terlempar jauh. “Kalau saya jadi bupati
tidak mungkin saya pasang musuh. Yang saya pasang tentu saja
orang-orang dekat yang bisa dipercaya, itu logika politik,” katanya
menambahkan.
Karena itu, Ia berharap PNS tidak terlalu jauh terlibat dalam kegiatan politik praktis yang mengandung banyak resiko.
Dikatakan, banyaknya PNS terlibat dalam kegiatan politik praktis
lantaran tidak diberikan sanksi, padahal aturan tentang netralitas PNS
sudah sangat jelas.
Ia kemudian mengingatkan PNS yang tidak netral dalam Pilkada NTB saat
ini harus siap menerima resiko dan tidak menyesal ketika calon yang
diusung tidak menang, sebab perbuatannya sendiri yang akan
melemparkannya ke luar ‘arena’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar