Sumbawa Besar, Gaung NTB – Sebanyak 169 karyawan eksplorasi PTNNT di
Dodo yang sempat ‘dirumahkan’ terkait aksi sweeping sekelompok warga
Lenangguar Januari lalu, kini sudah kembali bekerja.
Hal ini menyusul aksi sweeping warga ini telah dibubarkan paksa pihak kepolisian sekaligus menangkap para pelakunya.
Manager Eksternal Eksplorasi PTNNT, H Kasan Mulyono, Minggu (10/2)
mengakui sejumlah karyawan itu sudah kembali bekerja. Aktivitas
pendistribusian logistik ke lokasi eksplorasi bagi kepentingan karyawan
telah berjalan normal. “Kondisinya sudah baik, dan kita sudah kembali
mempekerjakan mereka,” kata Haji Kasan yang ditemui di sela-sela
kegiatan Penghijauan Taman Kerato Kecamatan Unter Iwis.
Ia berharap kondisi tersebut terus berlangsung sehingga kegiatan eksplorasi dapat tuntas sesuai dengan masa yang ditentukan.
Tentunya masyarakat, pemerintah dan PTNNT dapat saling memahami.
Masyarakat bisa memahami prosedur dan kondisi perusahaan, sebaliknya
perusahaan memahami aspirasi yang disampaikan masyarakat dan pemerintah.
“Kami akan terus melakukan komunikasi dengan masyarakat dan pemerintah,
untuk bisa saling memahami,” ujarnya, seraya menjelaskan bahwa PTNNT
masih dalam tahap eksplorasi yang memiliki kemampuan yang terbatas.
Seperti diberitakan Gaung NTB, manajemen PTNNT terpaksa mengambil
kebijakan untuk ‘merumahkan’ seluruh karyawannya di Dodo. Hal ini
terjadi setelah kebutuhan logistic dalam mendukung kegiatan eksplorasi
tidak terdistribusi akibat aksi sweeping yang dilakukan sekelompok warga
Lenangguar yang berlangsung di KM 41 Jalan Lintas Sumbawa—Lunyuk, sejak
11 Januari lalu.
Dalam aksinya, mereka menuntut PTNNT menggelontorkan bantuan
masing-masing 25 ton bibit dan pupuk dalam rangka menghadapi musim tanam
tahun ini. Akibat dari aksi itu pihaknya mengalami kekurangan stok
bahan bakar untuk keperluan pengeboran dan helicopter, serta bahan
pangan bagi karyawan setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar