TALIWANG, SumbawaNews.com.- Gubernur NTB TGH Zainul Majdi mengusulkan
perluasan bandara Brang Biji dan membangun kembali bandara perintis
Lunyuk, Kabupaten Sumbawa.
Surat Gubernur, Nomor
550/180/Dishubkominfo Provinsi NTB tertanggal 9 April 2012 yang berisi
usulan pengembangan bandara Brang Biji yang kini dirubah menjadi Sultan
Kaharuddin serta pengoperasian kembali Bandara perintis di Kecamatan
Lunyuk, Sumbawa Besar menunjukkan, Bandara Sekongkang tak
diprioritaskan.
Usulan itu dialamatkan ke Menteri
Perhubungan RI. Gubernur berharap pembangunan dan pengoperasian dua
bandara tersebut masuk dalam pembahasan Anggaran Belanja Negara
Perubahan (APBN-P) 2012 lalu.
‘’Alasan Gubernur
sederhana, yakni untuk mendukung visit Lombok Sumbawa dan tingginya
mobilitas orang, barang dan jasa Newmont, di Dodo Rinti,’’kata, Kepala
UPTD Bandara Sekongkang, Sumbawa Barat, Edy Sofyan Gole, Minggu (2/6).
Surat itu tambah Edy, semakin menegaskan bahwa Pemerintah provinsi
menghendaki percepatan pembangunan bandara Sultan Kaharuddin dan bandara
perintis, Lunyuk.
Edy juga menyebut, dalam surat tadi
Gubernur rmengajukan anggaran cukup besar yakni, Rp 37,105 Milyar.
Rinciannya, perlunya penambahan panjang Runway bandara sultan kaharuddin
yang dulunya hanya sepanjang 1450 meter menjadi 2000 meter.
Selain Bandara Sultan Kaharuddin, bandara perintis Lunyuk juga usulan anggarannya diajukan sebesar Rp 27,816 juta.
‘’Saat ini pemerintah Sumbawa Barat tengah berupaya sekuat tenaga
segera membangun dan mengoperasikan Bandara Sekongkang. Bandara ini
berdasarkan studi, sangat dibutuhkan untuk pengembangan ekonomi Pulau
Sumbawa khususnya diwilayah barat,’’terangnya.
Daya
dukung tersedianya seluruh akomodasi pariwisata, baik hotel, restaurant
serta banyaknya potensi wisata laut dan kepulauan menjadi Sumbawa Barat
daerah yang patut untuk dikembankan.
‘’Memang paska
tambang pemerintah menggenjot sektor pariwisata. Industri baru dibidang
pariwisata dan bisnis menjadikan Sumbawa Barat layak memiliki
bandara,’’terangnya.
Sayang, keinginan pemerintah Sumbawa
Barat untuk memiliki bandara umum sendiri tidak banyak didukung
pemerintah Provinsi. Surat tadi membuktikan, bahwa sesuai rencana
stretegis Gubernur lebih memprioritaskan membangun kembali Bandara
Perintis Lunyuk, ketimbang Sekongkang. (edi Chandra )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar