Beberapa hari lalu tepatnya tanggal 19-20 Juli 2012, kami dari penyuluh
pertanian Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa sempat bertandang pada sebuah
wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Lunyuk yang masih satu kabupaten
dengan lembaga penyuluhan kecamatan yang kami kelola. kunjungan kami
saat itu dalam rangka Farmer Field Day yang dihadiri oleh Bupati Sumbawa
beserta jajarannya dan beberapa orang anggota DPR kabupaten sumbawa.
berikut catatan perjalanan yang sempat kami rekam untuk berbagi
informasi dengan rekan-rekan penyuluh diseluruh indonesia.
Kegiatan ini sempat tertunda beberapa hari karena berbagai permasalahan
teknis yang terjadi dilapangan, namun berkat doa dan kerja keras semua
pihak, maka dilaksanakanlah Farmer Field Day (FFD) dikecamatan lunyuk
dirangkaikan dengan kegiatan lain yang berhubungan dengan
program-program pertanian dari pemerintah yang diboncenginya.
Perjalanan kami mulai dari Kecamatan Buer tempat tugas kami. Pukul
15:30 kendaraan yang kami kendarai menuju kabupaten sumbawa berangkat
melalui jalur utara, perjalanan dari Kecamatan Buer Ke Kota Sumbawa
Besar memakan Waktu 1 Jam, kemudian untuk mencapai Kecamatan Lunyuk kami
meneruskan perjalanan pada pukul 17:15 Wita dengan rute memotong pulau
sumbawa melalui jalur tengah dari utara ke selatan.
Perjalanan dari Kota Sumbawa Besar ke Kecamatan Lunyuk merupakan
pengalaman pertama bagi kami sehingga seolah-olah Kecamatan lunyuk
merupakan misteri yang akan terbuka segera setelah kami tiba disana.
Beberapa kecamatan kami lalui malam itu, hingga pada satu tempat
terdapat satu lokasi yang lampunya bersinar terang, mengobati rasa
penasaran, kami berhenti sejenak dan menanyakan kepada petugas penjaga
tentang keberadaan bangunan tersebut, menurut mereka bahwa bangunan
tersebut merupakan basecamp bagi pegawai PT. NNT yang sedang melakukan
eksplorasi tambang di Dodo Rinti.
Selama perjalanan tersebut kami belum merasakan buruknya jalan karena
sampai di basecamp PT. NNT jalan yang kami lalui adalah jalan hotmix dan
tak tampak adanya kesukaran seperti yang diceritakan orang selama ini
bahwa jalan menuju ke Kecamatan Lunyuk sangat Buruk. kami berharap
semoga perjalanan berikutnya dapat mulus seperti yang telah kami lalui.
Beberapa kilometer meninggalkan basecamp PT. NNT, kami mulai terperangah
dengan sebuah tanjakan yang lumayan terjal dan sedang dalam
pengerjaan. mobil sempat terhenti ditengah jalan karena kondisinya
tidak terduga, berkat kerja keras sang sopir, mobil yang kami tumpangi
tidak terperosok dan lolos dari musibah. hingga mendekati lunyuk
kondisi jalan sedang dalam tahap pengerjaan dan kami menghimbau untuk
berhati-hati.
Letak Wilayah Kecamatan Lunyuk
Kecamatan Lunyuk merupakan salah satu dari 24 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Sumbawa dengan posisi memanjang dari arah utara ke selatan
dengan ketinggian berkisar antara 10 hingga 50 meter diatas permukaan
air laut (dpl), dengan jarak antara Ibukota Kecamatan dengan Ibukota
Kabupaten dalah ± 91 km. Kecamatan Lunyuk terletak antara 08.96716°LS
dan 117.21791°BT.
Adapun batas-batas kecamatan Lunyuk adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Orong Telu
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudra Indonesia
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ropang
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa Barat.
Adapun batas-batas kecamatan Lunyuk adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Orong Telu
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudra Indonesia
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ropang
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa Barat.
Peta Kecamatan Lunyuk
Kecamatan Lunyuk memiliki luas keseluruhan 513,74 km2, dan terdiri dari 7
(tujuh) desa dengan luas masing-masing desa yaitu, Desa Lunyuk Rea
seluas 89,45 km2 (08.96338°S 117.21792°E), Desa Lunyuk Ode seluas 47,06
Km2 (08.97023°S 117.21587°E), Desa Jamu luasnya 160,00 Km2 (08.97836°S
117.18806°E), Desa Pada Suka 30,78 Km2 (08.99407°S 117.2077°E, Desa Suka
Maju seluas 25,51 Km2 (08.97441°S 117.2014°E), Desa Perung seluas 88,45
km2 (08.97836°S 117.21322°E, dan Desa Emang Lestari seluas 72,49 km2
(09.00506°S 117.18040°E). Di Kecamatan Lunyuk di jumpai beberapa buah
sungai seperti sungai Brang Beh, Brang Ode, sungai Emang, Brang Jamu,
dan lainnya.
Sejarah tsunami di kecamatan lunyuk
Mungkin kita pernah mendengar bahwa pada tahun 1977, tepatnya tanggal 19
agustus 1977 pernah terjadi gempa pada pukul 13:00 Wita, dan gempa
tersebut menyebabkan tsunami yang menghancurkan fisik Lunyuk bersamaan
dengan wilayah selatan lainnya seperti Bali bagian selatan, Lombok,
Sumba, dan Sumbawa.
Gempa tersebut menurut Pusat Meteorologi dan Geofosika berpusat di laut
pada Posisi118.6* BT – 11,8* LS pada kedalaman sekitar 33 kilometer.
kekuatan gempa diperkirakan mencapai 8 skala Richter (SR).
Lembaga yang memperkuat pembangunan pertanian
Di Kecamatan Lunyuk terdapat sebuah Institusi Penyuluhan yang dikenal
Sebagai Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K)
Kecamatan Lunyuk yang dibawahi oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian
Perikanan dan kehutanan (BP4K) Kabupaten Sumbawa. Sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan (SP3K), bahwa Balai Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) atau Balai Penyuluhan Kecamatan memiliki
peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian.
Balai Penyuluhan Kecamatan sebagai satuan administrasi pangkal
(satminkal) bagi penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan, berperan
mengkoordinasikan, mensinergikan, dan menyelaraskan kegiatan-kegiatan
pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan di wilayah kerjanya.
Dengan kelembagaan penyuluhan yang kuat di daerah maka dukungan
pengawalan dan sinergi program-program pembangunan pertanian, perikanan,
dan kehutanan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat diharapkan dapat
dilaksanakan dengan baik. Salah satu program pembangunan yang memerlukan
peran optimal dari kelembagaan penyuluhan di daerah, terutama
kelembagaan penyuluhan di kecamatan yaitu 4 (empat) Sukses Program
Pembangunan Pertanian meliputi: (1) Pencapaian Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan, (2) Percepatan Diversifikasi Pangan, (3) Peningkatan
Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor dan (4) Peningkatan Kesejahteraan
Petani.
BP3K Kec. Lunyuk Kab. Sumbawa NTB
Klinik Konsultasi Agribisnis BP3K Lunyuk
Klinik Konsultasi Agribisnis berfungsi sebagai
pemberi konsultasi, sumber informasi agribisnis dan tempat percontohan
usaha pertanian agribisnis untuk sentra pembelajaran, pusat pelatihan
dan pengembangan agribisnis. Di Kecamatan Lunyuk, KKA telah berjalan
sebagaimana mestinya dengan bukti nyata pada kemajuan pertanian
dihamparan pertanian milik petani dan terutama dilahan percontohan BP3K
Lunyuk.
Klinik Konsultasi Agribisnis BP3K Lunyuk.
Sebagai peran utama KKA BP3K Lunyuk, setiap musim selalu ada teknologi
baru yang diujicobakan dilahan percontohan dengan nilai kunjungan yang
tinggi dari masyarakat. kunjungan ini dapat dibuktikan pada buku tamu
KKA yang telah penuh 3 buku. setiap harinya menurut Kepala BP3K Lalu
Sidik, "Petani yang datang berkonsultasi selalu ramai bahkan hingga
malam tamu yang datang berkonsultasi selalu ada". ujarnya dengan bangga.
Kaji Tindak
Kaji tindak atau sering disebut riset aksi adalah merupakan kegiatan
riset melalui tindakan, riset dengan tindakan, atau riset untuk
menunjang tindakan guna menangani masalah yang sungguh-sungguh penting
dan berarti bagi masyarakat.
Kaji tindak partisipatif merupakan kombinasi antara penelitian
(research) dengan tindakan (action) yang dilakukan secara partisipatif
guna meningkatkan aspek kehidupan masyarakat. Berkaitan dengan itu,
integrasi dan partisipasi antara sesama peneliti, obyek yang diteliti,
para pemangku kepentingan (stakeholders), dan elemen masyarakat lainnya
merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan
Dampak keseluruhan dari kegiatan kaji tindak partisipatif adalah
terwujudnya kemandirian masyarakat, yakni masyarakat yang mampu
memecahkan masalah mereka sendiri. Hal ini tidak terbatas pada aspek
ekonomi semata, tetapi juga terkait dengan rasa keadilan, jaminan
keamanan, peluang memperoleh pendidikan, peluang berusaha, dan berbagai
kemudahan untuk kelangsungan peningkatan taraf hidup lainnya.
Implikasinya, pengembangan aspirasi masyarakat (bottom-up approach)
tetap membutuhkan upaya yang bersifat pendekatan dari atas (top-down
approach) namun sangat dijauhkan dari sikap paternalistik. Berbagai
pengalaman keberhasilan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam
mewujudkan pemberdayaan masyarakat perlu dijadikan acuan, terutama
proses implementasinya guna menjamin terciptanya kemandirian masyarakat.
Kelengkapan Data
Kerjasama BP3K Bersama BPTP dan Feati dalam Demplot PHSL Padi Sawah
Tentang Program PHSL-Padi Sawah
Program PHSL-Padi Sawah merupakan perangkat pembuat keputusan berbasis
komputer bagi rekomendasi pemupukan padi bagi bidang sawah tertentu.
Program itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab dengan
cepat oleh petani atau teknisi. Setelah itu, rekomendasi pemupukan
ditampilkan. Prinsip-prinsip PHSL tersebut merupakan hasil dari hampir
15 tahun penelitian yang melibatkan kemitraan IRRI (Lembaga Penelitian
Padi Internasional) dengan banyak lembaga penelitian lain di Asia. Di
Indonesia, pengalaman panjang kerjasama IRRI dengan Pusat/Balai lingkup
Badan Litbang Pertanian menghasilkan perumusan PHSL dan konsolidasi
pengetahuan yang memungkinkan pengembangan PHSL-Padi Sawah.
Sosialisasi Aplikasi Software PHSL di BP3K Lunyuk
Padi Jajar Legowo 2:1 yang telah di Panen
Cara tanam ini telah banyak diterapkan petani karena memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
- semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir);
- pengendalian hama, penyakit, dan gulma lebih mudah;
- terdapat ruang kosong untuk pengaturan air, pengumpulan keong emas atau untuk mina padi; dan
- penggunaan pupuk lebih efisien.
Hal yang Dapat Di Petik Dari Perjalanan Ini
- Kecamatan Lunyuk merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Sumbawa dengan potensi alam yang besar dan telah berhasil dikelola dengan baik oleh Pemerintah dan Masyarakatnya sehingga dalam kurun waktu yang singkat dapat meningkat seperti sekarang ini.
- Pembauran tiga suku (Samawa, Sasak, dan Bali) di Kecamatan Lunyuk tidak menjadi kendala pembangunan karena dapat terkelola dengan baik. Hal ini justru menjadi pemicu berkembangnya ekonomi di Kecamatan Lunyuk
- BP3K Kecamatan Lunyuk telah berjalan sesuai dengan Tugas dan Fungsinya.
GA MENARIK!!!!
BalasHapusoyah......????
Hapusga boo'ngan??!!
Hapusbisa postingkan tentang potensi pertanian ke depan untuk daerah lunyuk secara garis besar?
BalasHapussekalian sejarah lunyuk
terimaksih sebelumnya