Lunyuk, Gaung NTB – Camat Lunyuk, Lukmanuddin S.Sos merasa gerah
dengan aksi sekelompok masyarakat yang melakukan perambahan hutan di
wilayahnya. Pasalnya hutan tersebut akan dirubah menjadi lahan bercocok
tanam, di samping untuk diperjual-belikan. Kondisi hutan Lunyuk yang
mulai kritis ini, membuat Camat prihatin. Tentunya kondisi itu menjadi
tanggung jawab bersama. Karenanya camat berinisiatif mengundang sejumlah
pihak membahas persoalan tersebut melalui rapat koordinasi yang
digelar, Kamis (14/11).
Dalam rapat yang dihadiri KUPT Kehutanan, Danramil dan Kapolsek
Lunyuk, PGRI, serta sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh
pemuda ini, Camat Lukmanuddin mengatakan sepanjang jalan di bagian kanan
dan kiri hutan menuju Bontong, habis dibabat dan dibakar. Jika hal ini
terus dibiarkan akan mengancam keselamatan hutan yang berdampak pada
kerusakan lingkungan. Agar tidak bertambah parah, upaya penyelamatan
harus dilakukan. Camat mengusulkan untuk dibentuk Tim Penyelamatan Hutan
(TPH) yang melibatkan semua unsur baik muspika, organisasi, maupun
masyarakat. Usulan tersebut langsung disambut dan langsung menjadi
keputusan Rakor.
Di bagian lain, Camat mengingatkan para kepala desa di wilayahnya
untuk tidak terlalu gampang memberikan atau membuat SKPT tanpa
mengetahui status lahan. Sebab banyak kasus lahan yang berada di kawasan
hutan memiliki SKPT. Demikian dengan jual beli lahan, untuk
berhati-hati harus melalui prosedur yang benar dan diketahui pihak
kecamatan.
KUPT Kehutanan, Syafruddin AB mengakui kondisi hutan di Lunyuk yang
terus dirambah untuk dijadikan lahan bercocok tanam sekaligus tempat
tinggal. “Ini tanggungjawab kita bersama, dan saya sangat mendukung
dibentuknya Tim Penyelamatan Hutan,” tandasnya.
Balap Liar dan Pencurian Ternak
Sementara dalam rapat koordinasi itu juga dibahas persoalan gangguan Kamtibmas lainnya. Seperti yang diungkapkan Kapolsek Lunyuk, IPDA Sumardi yang menyebutkan mulai maraknya aksi balap liar. Untuk meminimalisirnya, Sumardi yang baru beberapa minggu dilantik ini, menyatakan akan mengintensifkan patroli dan melakukan sosialisasi ke setiap sekolah. Sebab para pelaku balap liar sebagian besar masih berstatus pelajar.
Sementara dalam rapat koordinasi itu juga dibahas persoalan gangguan Kamtibmas lainnya. Seperti yang diungkapkan Kapolsek Lunyuk, IPDA Sumardi yang menyebutkan mulai maraknya aksi balap liar. Untuk meminimalisirnya, Sumardi yang baru beberapa minggu dilantik ini, menyatakan akan mengintensifkan patroli dan melakukan sosialisasi ke setiap sekolah. Sebab para pelaku balap liar sebagian besar masih berstatus pelajar.
Kemudian Danramil Lunyuk, Kapten Inf. Triono mengingatkan masyarakat
untuk waspada terhadap aksi pencurian ternak. Dalam aksinya, para pelaku
bergerak secara berkelompok dan dilengkapi senjata api. “Kami minta
masyarakat untuk selalu berkoordinasi dengan Muspika agar setiap
indikasi yang mencurigakan lebih cepat ditindaklanjuti,” ujarnya.
Sedangkan tokoh masyarakat dan agama, menyentil mulai maraknya
peredaran minuman keras. Mereka berharap institusi terkait dapat
mengambil tindakan agar Lunyuk menjadi daerah bebas miras.
infonya sangat berguna sekali,,
BalasHapusmantap gan,,