Jumat, 22 November 2013

Camat Gerah, Hutan Lunyuk Digarap

Lunyuk, Gaung NTB – Camat Lunyuk, Lukmanuddin S.Sos merasa gerah dengan aksi sekelompok masyarakat yang melakukan perambahan hutan di wilayahnya. Pasalnya hutan tersebut akan dirubah menjadi lahan bercocok tanam, di samping untuk diperjual-belikan. Kondisi hutan Lunyuk yang mulai kritis ini, membuat Camat prihatin. Tentunya kondisi itu menjadi tanggung jawab bersama. Karenanya camat berinisiatif mengundang sejumlah pihak membahas persoalan tersebut melalui rapat koordinasi yang digelar, Kamis (14/11). 

Dalam rapat yang dihadiri KUPT Kehutanan, Danramil dan Kapolsek Lunyuk, PGRI, serta sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda ini, Camat Lukmanuddin mengatakan sepanjang jalan di bagian kanan dan kiri hutan menuju Bontong, habis dibabat dan dibakar. Jika hal ini terus dibiarkan akan mengancam keselamatan hutan yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Agar tidak bertambah parah, upaya penyelamatan harus dilakukan. Camat mengusulkan untuk dibentuk Tim Penyelamatan Hutan (TPH) yang melibatkan semua unsur baik muspika, organisasi, maupun masyarakat. Usulan tersebut langsung disambut dan langsung menjadi keputusan Rakor. 

Di bagian lain, Camat mengingatkan para kepala desa di wilayahnya untuk tidak terlalu gampang memberikan atau membuat SKPT tanpa mengetahui status lahan. Sebab banyak kasus lahan yang berada di kawasan hutan memiliki SKPT. Demikian dengan jual beli lahan, untuk berhati-hati harus melalui prosedur yang benar dan diketahui pihak kecamatan.

KUPT Kehutanan, Syafruddin AB mengakui kondisi hutan di Lunyuk yang terus dirambah untuk dijadikan lahan bercocok tanam sekaligus tempat tinggal. “Ini tanggungjawab kita bersama, dan saya sangat mendukung dibentuknya Tim Penyelamatan Hutan,” tandasnya. 

Balap Liar dan Pencurian Ternak
Sementara dalam rapat koordinasi itu juga dibahas persoalan gangguan Kamtibmas lainnya. Seperti yang diungkapkan Kapolsek Lunyuk, IPDA Sumardi yang menyebutkan mulai maraknya aksi balap liar. Untuk meminimalisirnya, Sumardi yang baru beberapa minggu dilantik ini, menyatakan akan mengintensifkan patroli dan melakukan sosialisasi ke setiap sekolah. Sebab para pelaku balap liar sebagian besar masih berstatus pelajar. 

Kemudian Danramil Lunyuk, Kapten Inf. Triono mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap aksi pencurian ternak. Dalam aksinya, para pelaku bergerak secara berkelompok dan dilengkapi senjata api. “Kami minta masyarakat untuk selalu berkoordinasi dengan Muspika agar setiap indikasi yang mencurigakan lebih cepat ditindaklanjuti,” ujarnya. 

Sedangkan tokoh masyarakat dan agama, menyentil mulai maraknya peredaran minuman keras. Mereka berharap institusi terkait dapat mengambil tindakan agar Lunyuk menjadi daerah bebas miras.

1 komentar: