Sabtu, 12 April 2014

Khatibul Umam: Soal Politik Uang, Masyarakat Cermin Pemimpinnya


Jakarta, Sumbawanews.com.- Wakil Ketua Komisi II DPR RI Khatibul Umam Wiranu menyampaikan keprihatinan atas maraknya politik uang dalam Pemilu Legislatif. Ia meminta segenap pihak melakukan instrospeksi karena kondisi ini tentu akan mempengaruhi wajah demokrasi Indonesia dimasa datang.

"Saya prihatin tapi tidak dapat menyalahkan masyarakat yang menerima money politic. Ada konsep Jawa yang menarik dicermati manunggaling kawulo gusti. Masyarakat itu cermin dari pemimpinnya sedangkan pemimpin yang ada merupakan kaca benggala dari rakyatnya," katanya saat bicara dalam dialog radio, Bersama Wakil Rakyat kerja sama RRI dengan Pemberitaan Setjen DPR di Jakarta, Jumat (11/4/14) seperti dilansir oleh situs resmi DPR RI.

Kondisi sekarang menurutnya para pemimpin sangat pragmatis, mengejar proyek seperti mencari setoran sehingga kemudian banyak yang terjebak korupsi. "Ketika ditahan KPK, banyak yang senyam senyum, merasa tidak punya dosa. O begitu ya pemimpin saya, nanti waktu pemilihan kita gituin juga. Jadi jangan nyalahin pragmatisme rakyat siapa yang mau bayar, saya pilih," tandasnya.

Pada bagian lain ia secara khusus juga menyoroti kurangnya sosialisasi surat suara yang tidak menyertakan foto calon anggota legislatif. Wakil rakyat dari daerah pemilihan Jateng VIII ini mengaku mendapat laporan, terutama dari pemilih manula yang kesulitan mencari caleg pilihan mereka.

"Banyak yang tidak jadi memilih karena dalam surat suara tidak ada gambar caleg, mereka mengatakan saya cari gambar Pak Umam kok tidak ada dari pada milih yang lain lebih baik tidak memilih. Nah sosialisasi tentang hal ini ke kampung-kampung tidak ada," paparnya.

Hal lain yang juga dikritisinya adalah soal pemantauan terhadap kinerja penyelenggara dan pengawas pemilu di daerah. Sejumlah kasus di desa-desa menurutnya mereka cendrung melakukan tindakan yang menguntungkan caleg tertentu.

"Itu problem kita semua di sejumlah desa, baik panwas maupun penyelenggara pemilu itu cenderung memberikan peluang kepada kandidat tertentu," demikian Khatibul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar