Senin, 03 Maret 2014

2014, Disperta Kembali Lanjutkan Program Cetak Sawah Baru

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, kembali melanjutkan program cetak sawah baru yang bersumber dari dana APBN. Disamping itu, Disperta khusus melalui Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Perlindungan Tanaman (PLA/Perlintan) tahun ini juga akan melaksanakan program lain seperti pembangunan jaringan irigasi, optimalisasi lahan pertanian, dan juga memiliki program sistem tanam. Kabid PLA Perlintan Disperta Kabupaten Sumbawa, Ir Murad, kepada Gaung NTB, menyampaikan bahwa semua program tersebut saat ini masih dalam tahap pelaksanaan previkasi atau peninjauan lahan.

Sementara itu, terkait dengan program cetak sawah baru pada tahun 2014 ini, dijelaskan Murad, bahwa besar alokasi anggaran untuk cetak sawah baru sekitar Rp 24 miliar dengan alokasi anggaran masing-masing sebesar Rp 8 juta per hektar.

Menurutnya untuk tahun 2014 ini proposal usulan dari kelompok tani untuk cetak sawah baru yang sudah diusulkan ke Disperta mencapai 13 ribu proposal. Sebagian dari proposal tersebut kata Murad sudah dilakukan verifikasi dan sebagian lainnya masih dalam proses verifikasi oleh tim teknis untuk menentukan apakah memenuhi syarat atau tidak untuk mendapatkan program tersebut.

“Kalau sudah rampung dilakukan verifikasi, selanjutnya program sudah dapat diproses, sesuai dengan tahapan, karena pada sekitar bulan April mendatang program ini sudah dilaksanakan,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Murad juga menyampaikan bahwa Program Cetak Sawah Baru dari APBN ini sudah berjalan sejak tahun 2008 dan masih berlanjut hingga tahun 2014 ini. Pada awalnya program ini kata Murad ada dialokasikan untuk 2 kecamatan, yakni Kecamatan Tarano dengan luas lahan 10 Hektar dan Kecamatan Maronge seluas 25.

Kemudian pada tahun 2009 ada 5 kecamatan, yakni Kecamatan Lunyuk, Plampang, Moyo Hilir, Moyo Utara, dan Kecamatan Maronge dengan total seluas 100 Hektar. Kemudian berlanjut di tahun 2010 jumlah jangkauannya bertambah menjadi 8 kecamatan meliputi Kecamata Moyo Utara , Lunyuk, Alas, Buer, Lenangguar, Moyo hulu, Lopok, dan kecamatan Tarano dengan tatal luas lahan seluas 100 hektar.

Kemudian pada tahun 2011 dialokasikan untuk 15 kecamatan meliputi Kecamatan Lunyuk, Buer, Lape, Lopok, Alas Barat, Rhee, Moyo utara, Moyo Hilir, Maronge, Tarano, Empang, Plampang, Moyo Hulu 105, Lenangguar, dan Kecamatan Orong Telu, dengan total luas lahan 600 hektar. Demikian juga pada tahun 2012 masih program yang diluncurkan di 18 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sumbawa dengan total 2000 hektar dan tahun 2013 lalu program yang sama juga ada di 22 kecamatan dengan total luas lahan 3.300 hektar.

Sementara khusus untuk tahun 2014 ini menurut Murad, syarat untuk mendapatkan program cetak sawah baru ini, cukup berat. Adapun syarat atau kriteria kelompok tani untuk mendapatkan program diantaranya harus ada sumber mata air yang jelas, vetigasi (tanaman sekitar) harus mendukung, lahan tersebut harus dapat ditanami padi dua kali dalam setahun, kemiringan lahan minimal 5 persen.

Selain itu sambung Murad, lahan juga harus berada di luar kawasan hutan, status kepemilikan tanah harus jelas baik dari pemilik sawah maupun keterangan dari desa setempat dan lahan tersebut tidak dalam sengketa. 

“Apabila ketujuh syarat tersebut sudah dapat dipenuhi oleh kelompok tani yang mengusulkan, maka secara otomatis lahan tersebut akan lolos seleksi dan berhak mendapat program cetak sawah baru,” jelasnya.

Selanjutnya terhadap program pembangunan jaringan irigasi, dijelaskan Murad, bahwa program ini juga anggarannya dari APBN, yang telah dimulai sejak tahun 2012 dan masih berlanjut pada tahun 2014. 

Mengenai kecamatan dan calon kelompok tani yang akan mendapatkan program irigasi tahun 2014 ini menurut Murad, masih dalam vrefikasi atau pininjauan lahan. Menurutnya ada sekitar 3000 kelompok dari seluruh kecamatan yang suda mengusulkan program tersebut, sementara jumlah kelompok yang akan diambil hanya 60 kelomppok saja, dengan total dana sebesar Rp 1,5 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar