Rabu, 13 Februari 2013

Sempat Dirumahkan, 169 Karyawan Eksplorasi Kembali Bekerja

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Sebanyak 169 karyawan eksplorasi PTNNT di Dodo yang sempat ‘dirumahkan’ terkait aksi sweeping sekelompok warga Lenangguar Januari lalu, kini sudah kembali bekerja.
Hal ini menyusul aksi sweeping warga ini telah dibubarkan paksa pihak kepolisian sekaligus menangkap para pelakunya.
Manager Eksternal Eksplorasi PTNNT, H Kasan Mulyono, Minggu (10/2) mengakui sejumlah karyawan itu sudah kembali bekerja. Aktivitas pendistribusian logistik ke lokasi eksplorasi bagi kepentingan karyawan telah berjalan normal. “Kondisinya sudah baik, dan kita sudah kembali mempekerjakan mereka,” kata Haji Kasan yang ditemui di sela-sela kegiatan Penghijauan Taman Kerato Kecamatan Unter Iwis.
Ia berharap kondisi tersebut terus berlangsung sehingga kegiatan eksplorasi dapat tuntas sesuai dengan masa yang ditentukan.
Tentunya masyarakat, pemerintah dan PTNNT dapat saling memahami. Masyarakat bisa memahami prosedur dan kondisi perusahaan, sebaliknya perusahaan memahami aspirasi yang disampaikan masyarakat dan pemerintah. “Kami akan terus melakukan komunikasi dengan masyarakat dan pemerintah, untuk bisa saling memahami,” ujarnya, seraya menjelaskan bahwa PTNNT masih dalam tahap eksplorasi yang memiliki kemampuan yang terbatas.
Seperti diberitakan Gaung NTB, manajemen PTNNT terpaksa mengambil kebijakan untuk ‘merumahkan’ seluruh karyawannya di Dodo. Hal ini terjadi setelah kebutuhan logistic dalam mendukung kegiatan eksplorasi tidak terdistribusi akibat aksi sweeping yang dilakukan sekelompok warga Lenangguar yang berlangsung di KM 41 Jalan Lintas Sumbawa—Lunyuk, sejak 11 Januari lalu.
Dalam aksinya, mereka menuntut PTNNT menggelontorkan bantuan masing-masing 25 ton bibit dan pupuk dalam rangka menghadapi musim tanam tahun ini. Akibat dari aksi itu pihaknya mengalami kekurangan stok bahan bakar untuk keperluan pengeboran dan helicopter, serta bahan pangan bagi karyawan setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar