Kamis, 25 Juli 2013

18 September, Pertaruhan Saham Pemda di Newmont. Bagaimana Nasib Saham Daerah?


Jakarta, Sumbawanews.com.-  Utang PT Multi Daerah Bersaing (MDB) ke Credit Suisse AG Cabang Singapura senilai US$ 316 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun akan jatuh tempo 18 September 2013. Jika tidak dilunasi, 24 persen saham MDB di PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) dipastikan melayang, termasuk 6 persen saham milik pemerintah daerah (pemda) Nusa Tenggara Barat.

Founder lembaga riset KataData Lin Che Wei, CFA, Kamis (25/7) menjelaskan dalam laporan keuangan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), induk perusahaan MDB, pemberian fasilitas utang tersebut diberikan dalam tiga tahap. Tahap pertama ditandatangani pada 23 Maret 2010 senilai US$ 200 juta, tahap kedua pada 1 April 2010 senilia US$ 100 juta, dan tahap ketiga senilai US$ 60 juta pada 16 September 2011. Adapun tingkat suku bunganya sebesar London Interbank Offered Rate (LIBOR) ditambah 7 persen per tahun.

"Utang tersebut dipakai untuk kebutuhan modal kerja, membiayai debt reserve account, serta membayar sebagian pinjaman MDB ke PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Pinjaman kepada BUMI tersebut terkait dana talangan akuisisi 24 persen saham PT NNT senilai US$ 850 juta. Per 31 Maret 2013 saldo pokok utang MDB kepada BUMI sebesar US$ 38 juta," terangnya.

Potensi hilangnya saham milik MDB lantaran perusahaan menjaminkan seluruh kepemilikan sahamnya di PT NNT, termasuk kuasa untuk menjual saham tersebut kepada Credit Suisse. Kemudian dijaminkan pula kuasa atas jaminan antara lain hipotik, hak gadai, dan penyerahan. Selama sebelum dibayar, MDB dilarang menjual saham PT NNT, membuat perjanjian pinjaman, menerbitkan saham, termasuk membayar dividen.

"Dengan ketentuan tersebut, para pemegang saham MDB, baik BRMS maupun pemda Nusa Tenggara, tidak mendapatkan hak dividen. Ini dibuktikan dengan transfer dividen selama periode 2010-2011 senilai US$ 187,8 juta oleh Newmont ke rekening Credit Suisse atas permintaan PT MDB," jelasnya.

Adapun dividen yang diklaim diperoleh pemda setiap tahunnya, merupakan pinjaman dividen, yang dicatat sebagai piutang BMRS. Di laporan keuangan BMRS, per 31 Maret 2013 dividen dibayar di muka tersebut telah bertambah menjadi US$ 35,62 juta kepada PT Daerah Maju Bersaing, entitas perusahaan milik pemda.

Selain utang MDB, BRMS juga memiliki pinjaman senilai US$ 100 juta ke Credit Suisse yang akan jatuh tempo 19 September 2013.  Pinjaman yang ditandatangani 14 Juni 2012 tersebut dipakai untuk pengembangan area tambang Dairi.

"Manajemen BRMS berencana meminta perpanjangan jangka waktu pembayaran kepada Credit Suisse. Selain itu, manajemen juga menyiapkan opsi refinancing," pungkas Lin. (*/sn01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar