Kamis, 25 Juli 2013

PTNNT Bantah Akan PHK 33 Persen Karyawannya

RUBI PURNOMO 

Sumbawa, PSnews – Isu PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) akan melakukan PHK terhadap 33 persen karyawannya ternyata tidak benar. Menurut Manajer Komunikasi PTNNT, Ruby Purnomo, rencana PHK 33 persen itu hanya terjadi di Newmont Denver Colorado Amerika Serikat. Hal tersebut dilakukan dilatari oleh kondisi ekonomi global yang saat ini terjadi. Kondisi tersebut bukan hanya menghantam PTNNT, tetapi juga perusahaan tambang lain di dunia. Terutama oleh kondisi harga logam dunia yang tidak stabil. Sebab setiap perusahaan tambang pasti terpengaruh dengan harga logam.

Dalam kasus ini, papar Rubi, negara konsumen logam mengurangi keperluannya. Sehingga perusahaan tidak mensuplai seperti yang biasa dilakukan. Kalaupun suplainya banyak, tapi tidak ada pembeli maka percuma saja. Tercatat Pembeli emas terbanyak sekarang ini adalah negara Cina, India dan Jepang. Newmont secara global pun tidak kebal terhadap pengaruh itu.

Ia mengungkapkan, CEO Newmont di Denver, Colorado, AS, telah mengeluarkan memo bahwa ada 33 persen dari karyawan di Denver yang kontraknya akan selesai. Ternyata memo tersebut diinterpretasikan berbeda seolah-seolah akan diberlakukan bagi PTNNT, padahal tidak.

“Sekarang yang dilakukan PTNNT adalah benar-benar fokus untuk melihat struktur organisasi yang ada sehingga lebih efektif dan efisien agar mempertahankan operasi secara jangka panjang. Jadi belum ada dan tidak benar PTNNT akan PHK sekian-sekian. Karena sampai saat ini belum ada presentase,” tegas Ruby dalam sambutannya pada acara buka bersama insan pers di Sumbawa, Kamis (25/7).

Kalaupun ada keputusan seperti itu, maka pihaknya akan mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya, dengan mempertimbangkan semua aspek.

Kelanjutan Eksplorasi Blok Elang Menunggu Hasil Kajian
Terhadap kelanjutan eksplorasi, ia menjelaskan, bahwa sampai saat ini mengenai teknis data-data yang diperlukan sudah mencukupi untuk kajian lebih lanjut. Selanjutnya hasilnya akan dibuat rencana kerja dan membutuhkan waktu. Sampai saat ini masih menunggu hasil kajian.
“Memang status Elang untuk sementara teknikalnya dihentikan, tapi untuk kegiatan Comdev masih berlanjut,” kata Rubi.

Ia mengkonfirmasi, sejauh ini belum mengetahui jadwal sosialisasi ke masyarakat seperti yang pernah dilakukan pra eksplorasi. Mengingat, DPRD Sumbawa menekankan supaya PTNNT melakukan sosialisasi kembali terkait penghentian sementara eksplorasi di Blok Elang. Hal serupa juga menjadi catatan penting ketika DPRD Kabupaten Sumbawa yang diwakili Wakil Ketua DPRD, H. A Rakhman dan beberapa anggota Komisi II seperti Salamuddin Maula melakukan rapat dengar pendapat dengan PTNNT di Kementerian ESDM Juni lalu. (PSb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar