Rabu, 09 Juli 2014

Lalu Muhyi: Gugat Dana Hibah PTNNT Rp300 Miliar

Jakarta, Sumbawanews.com.- Tokoh masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H.Amir Jawas meminta dilakukan audit penyaluran dana PT.NNT yang dialokasikan oleh Yayasan Olat Perigi (YOP) dan Comrel PT.NNT. YOP adalah yayasan yang bertugas menyalurkan dana PT.NNT kepada masyarakat untuk membantu kegiatan masyarakat. 
 
Dimintai tanggapannya menyangkut maslah tersebut, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dapil Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senator H.Lalu Abdul Muhyi Abidin menggugat dana hibah dari PT.Newmont Nusa Tenggara (NNT). Pernyataan itu disampaikan ketika ditanya tentang dana Coorporate Social Responsibility (CSR) PT.NNT.
 
Dalam perbincangan dengan Sumbawanews pada Selasa (8/7/2014) di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senator yang membidangi anggaran di DPD RI itu mengaku tidak mengerti detil masalah penyaluran dana CSR PT.NNT. Dirinya malah menggugat uang hibah Rp300 Miliar yang bersumber dari pT.NNT.
 
Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, peruntukan dana hibah PT.NNT Rp300 Miliar belum jelas realisasi dan peruntukannya. Ia mempertanyakan kepada Pemerintah Daerah NTB tentang dampak penerimaan dana hibah PT.NNT RP300 Miliar yang menurut dia, pemanfaatannya diperuntukkan sebesar besarnya untuk kemakmuran masyarakat NTB walaupun dalam pengalokasiannya tanpa melalui mekanisme penetapan dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) NTB.
 
Dalam Rapat Paripurna DPD RI pada Rabu (8/7/2014) Komite IV DPD RI tempat Lalu (L) Muhyi bertugas, memberikan laporan Keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Tentang Pertimbangan DPD RI Terhadap Kerangka Ekonomi Makro Dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Serta Dana Transfer Daerah Dalam Rancangan Undang-Undang Tentang RAPBN TA 2015.
 
Dalam laporan di halaman 5 (lima), DPD RI menyebut dalam kurun waktu 2010-2015 pertumbuhan ekonomi di tigabelas Provinsi masih dibawah rata-rata nasional (6,18%), seperti Papua (1,85%), Nusa Tenggara Barat (1,94%), Nusa Tenggara Timur (5,47%), Kalimantan Selatan (5,66%), Kalimantan Barat (5,84%) dan Kepulauan Bangka Belitung (5,86%).
 
Hal serupa juga terjadi pada daerah yang kaya dengan sumber daya alamnya seperti Riau (3,85%), Aceh (4,31%), Daerah Istimewa Yogyakarta (5,19%), Kalimantan Timur (3,69%), Sumatera Selatan (6,03%).
 
PT.NNT yang telah mengeruk hasil perut bumi KSB selama ini, masih teguh dengan komposisi pemegang saham. Dihimpun dari beberapa data oleh media ini Newmont Nusa Tenggara BV menguasai 56%, PT.Multi Daerah Bersaing 24%, PT. Daerah Maju Bersaing (perusahaan daerah NTB) 25%, PT. Pukuafu Indah 17,8%, Indonesia Masbaga Investama 2,2%, PT. Multi Capital (Group Bakrie) atau 18% saham Newmont. (Zainuddin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar