Rabu, 09 Juli 2014

Pariwisata Sumbawa (2) : Dalam Loka, Ikon Budaya Penuh Daya Pesona

Catatan Didin Maninggara Istana Dalam Loka Sumbawa 

Keberadaan Dalam Loka di jantung Sumbawa Besar, ibu kota Kabupaten Sumbawa membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan ikon budaya leluhur. Tapi sayang, Dalam Loka yang memiliki keindahan bangunan serta kekayaan nilai-nilai artestik dan arsitek tempo dulu, belum menghadirkan daya pikat masyarakat untuk menjadi tempat tujuan wisata budaya. Dalam Loka adalah Istana Kesultanan Sumbawa pada masa Sultan Jalaluddin III, dibangun pada tahun 1885. Istana ini berarsitektur rumah panggung yang terbuat dari kayu jati pilihan.

 Istana Dalam Loka 

Setiap detail bentuk, jumlah, letak, ukuran, dan ornamen pada bagian-bagian bangunannya merupakan simbolisasi ajaran Islam.

Dalam Loka memiliki luas bangunan 696,98 meter persegi, dengan 99 buah tiang.

Menurut Lalu Mahmud A. Majid sebagai salah satu pemangku adat yang dilahirkan di Dalam Loka pada 60 tahun lalu, luas bangunan dan jumlah tiang tersebut merujuk pada Asmaulhusna (nama-nama Allah yang indah dan baik) dengan maksud agar Sultan dalam menjalankan pemerintahannya masa itu hendaknya mensifati diri dengan 99 sifat Tuhan tersebut. Diantaranya seperti Arrahman (penyayang) dan Arrahim (pengasih).

Keistimewaan bentuknya yang lain, yaitu dua bangunan kembar yang melambangkan Dua Kalimat Syahadat, dengan tangga terletak di bangunan kiri.

Lalu Mahmud menjelaskan, keistimewaan bentuk bangunan kembar tersebut juga mengandung arti dan makna begitu dalam, yaitu mengajarkan bahwa siapapun haruslah menaruh rasa hormat kepada Sultan yang dinyatakan melalui sikap tubuh yang membungkuk ketika menaiki tangga Istana Dalam Loka.

Indahnya pemandangan Dalam Loka dapat dinikmati dari berbagai sudut. Terlebih ketika mentari pagi atau mentari sore, ketika jamaah sholat Subuh dan Ashar keluar dari masjid jami’ Nurul Huda yang kini seakan berada dalam satu komplek bangunan dengan Dalam Loka. (Gara).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar