Sumbawa Besar, Gaung NTB – Tudingan Kades Jamu Kecamatan Lunyuk, A
Hamid bahwa kegiatan AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) di wilayah
itu sebagai kegiatan siluman, disikapi pihak AMAN.
Kepada GAung NTB, Selasa (19/3) Kepala Bidang Advokasi Hukum dan HAM,
Febriyan Anindita SH memberikan klarifikasi bahwa tujuan mereka datang
ke Desa Jamu untuk memperingati Hari Kebangkitan Masyarakat Adat
Nusantara ke-14 yang jatuh pada 17 Maret sekaligus menjalankan amanah
organisasi yakni “Rapat Kerja Daerah” pada 18 –19 Maret 2013.
Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, jelasnya, mereka telah
melayangkan surat pemberitahuan kepada pemerintah desa, pemerintah
kecamatan dan Kapolsek Lunyuk sesuai dengan surat No:
311/BPH/AMANDA-SUMBAWA/III/2013.
Bahkan menurut Febriyan, pihaknya sempat melakukan silaturrahmi
langsung dengan pihak tersebut baik pemerintah desa, kecamatan maupun
Kapolsek. “Pada saat melakukan komunikasi tidak ada permasalahan,”
jelasnya.
Namun pada saat pelaksanaan kegiatan Febriyan menduga ada oknum
tertentu yang ingin memboikot dengan membawa sekitar 10 pemuda ke tempat
pelaksanaan kegiatan untuk melakukan keributan.
Untuk diketahui katanya, dalam kegiatan peringatan Hari Kebangkitan
Masyarakat Adat Nusantara dan Rapat Kerja Daerah turut hadir Dewan AMAN
Nasional Regional Bali-Nusra, Pengurus Wilayah AMAN NTB sebanyak 3 orang
dan 10 orang Pengurus Daerah AMAN Sumbawa.
“Kami pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Daerah Sumbawa
sangat keberatan dengan pernyataan saudara A Hamid seperti disampaikan
melalui Gaung NTB,” tandasnya.
Great to see that someone still understand how to create an awesome blog.
BalasHapusThe blog is genuinely impressive in all aspects.
Great blog.
judi poker online terbesar