Sumbawa Besar, Gaung NTB – Sedikitnya 54 tenaga pendidikan (Tendik)
PAUD dari seluruh kecamatan di Kabupaten Sumbawa mengikuti pelatihan dan
pendidikan (Diklat) berjenjang untuk tingkat dasar. Kegiatan yang
digelar Dinas Diknas Sumbawa ini di Hotel Cirebon belum lama ini.
Kasi PAUD Dinas Diknas Sumbawa, Mukhlis S.Pd, dalam laporannya
menyatakan, tingginya jumlah anak usia 0–6 tahun yang harus segera
mendapatkan layanan pendidikan mendorong adanya langkah-langkah
strategis dalam penanganannya.
Hingga akhir Tahun 2012 sebut Mukhlis, Angka Partisipasi Kasar (APK)
PAUD Kabupaten Sumbawa telah mencapai angka 57 persen. Hal ini katanya
menunjukkan bahwa dari 60.539 anak usia 0-6 tahun, 34.507 anak di
antaranya telah mendapat layanan pendidikan. “Tingginya minat dan
partisipasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar anak melalui
lembaga PAUD adalah sebuah tantangan yang harus disikapi dengan baik
oleh lembaga penyelenggaraan PAUD,” tukasnya.
Terkait dengan hal itu, pemerintah menerbitkan Permendiknas No. 58
Tahun 2009 tentang Standar PAUD dengan tujuan agar proses
penyelenggaraan PAUD lebih terarah, terukur dan bermutu.
“Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik yang sesuai dengan
tingkat usianya, cerdas, dan berahlak mulia menjadi tujuan utama dari
penyelenggaraan PAUD dan semua itu dimaksudkan agar anak-anak PAUD
memiliki kesiapan fisik maupun mental untuk mengikuti pendidikan pada
jenjang berikutnya,” jelasnya.
Untuk meletkakan pondasi awal pembentukan kemampuan dasar anak menurrut
Mukhlis, menjadi tugas sangat berat dan memiliki tantangan yang sangat
besar. Karenanya, diperlukan kecakapan dan kecerdasan serta kreatifitas
yang tinggi oleh pelakunya dalam hal ini tenaga pendidik PAUD.
Meningkatnya jumlah dan bentuk lembaga layanan PAUD, papar Mukhlis,
mengharuskan tersedianya tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.
Sementara ketersediaan tenaga pendidik dengan kompetensi yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan masih jauh dari harapan.
Lebih jauh dikatakan Mukhlis, Dinas Diknas telah berupaya memberi
akselerasi dalam peningkatan kompetensi tenaga pendidik PAUD melalui
berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, kursus dan magang, maupun
dalam bentuk pembinaan di lembaga PKG yang ada.
“Semua pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan mengacu kepada
standar diklat yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu diklat
berjenjang peningkatan kompetensi tenaga PAUD yang terdiri dari diklat
tingkat dasar, diklat tingkat lanjutan dan diklat tingkat mahir,”
urainya.
Untuk diketahui lanjut Mukhlis, pada Tahun 2012 lalu Kabupaten
Sumbawa telah menyelenggarakan diklat tingkat dasar untuk 90 orang
dengan alokasi beban ajar 48 jam pelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi
di tingkat lapangan, kompentensi yang dimiliki oleh tenaga pendidik yang
telah dilatih ini masih belum signifikan. Hal ini disebabkan karena
beban materi ajar sangat tidak sebanding dengan alokasi waktu yang
tersedia.
Untuk itu sambung Mukhlis, diklat yang digelar Tahun 2013
direncanakan dilaksanakan dalam dua tahap dengan harapan agar materi 48
jam pelajaran yang harus diterima oleh para peserta dapat lebih
maksimal. Tahap I, peserta akan diberikan 5 materi ajar dan bahan ajar
yang lain pada tahap II yang rencananya akan diselenggarakan pada APBD
Perubahan Tahun 2013.
Untuk mendapatkan kompetensi tersebut, Dinas Diknas Sumbawa telah
menunjuk instruktur dan narasumber yang telah memiliki kompetensi di
bidangnya, seperti Kadis Diknas, Kabid PNFI, Master of Trainer PPAUD,
dan Trainer Taliwati Sumbawa.
“Melalui pelatihan ini kami berharap terlatihnya tenaga pendidikan
PAUD Sumbawa agar memiliki kompetensi dasar sebagai tenaga pendidikan
yang mampu memberikan layanan pendidikan dalam bentuk stimulasi yang
tepat dan berusaha memenuhi apa yang menjadi kebutuhan esensial anak
lainnya di masing masing lembaga PAUD tempat mereka mengabdi,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa, Sudirman Malik
S.Pd, dalam arahannya menekankan guru harus memiliki semangat dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
Pencapaian APK anak usia dini yang sudah di atas standar nasional,
katanya, tidak menjadi guru berpuas diri, melainkan dijadikan menjadi
penyemangat untuk bekerja lebih baik lagi.
Melalui pelatihan tendik ini, Sudirman mengharapkan terjadi
peningkatan kualitas, agar waktu, tenaga dan biaya yang telah
dikeluarkan ini membuahkan hasil maksimal. “Saya minta manfaatkan momen
ini dengan baik, tentu harus berangkat dari niat yang tulus ikhlas dalam
berbuat.
“Mari kita manfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya,
berkolaborasi dengan instruktur maupun sesama peserta agar pelatihan ini
bermanfaat bagi anak didik kita,” ajaknya.
Ia juga berharap apa yang diperoleh dari pelatihan ini dapat ditransfer bukan hanya untuk anak didik tetapi guru-guru yang lain.
Di bagian Sudirman mengatakan, Program POSPA-BKB di Kabupaten Sumbawa
telah menjadi ikon PAUD di Indonesia. Inilah yang menjadi alasan
sejumlah daerah lain melakukan studi banding ke Sumbawa. Predikat ini
kata Sudirman harus dipertahankan dengan melaksanakan tugas secara
profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar