Sumbawa Besar, Gaung NTB – Sejumlah pemuda dari Kecamatan Lantung,
mempertanyakan perekrutan calon peserta pelatihan kerja sebagai tenaga
Operator Alat Berat (Excavator) dan Operator Dump Truk yang dilakukan
oleh UPT Loka Latihan Kerja (LLK) Disnakertran Sumbawa yang bekerja sama
dengan PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT).
Ketua Pemuda Lantung, Rahmad Andriadi kepada Gaung NTB, Senin
(25/02), menyatakan bahwa perekrutan tersebut dinilainya tidak obyektif,
karena informasi mengenai perekrutan calon peserta pelatihan tersebut
sampai di Kecamatan Lantung hanya sehari sebelum ditutup, hal ini
membuat sejumlah pemuda dari kecamatan setempat tidak memiliki
kesempatan mendaftar untuk mengikuti seleksi.
Menurut Rahmad yang didampingi sejumlah rekannya, bahwa pengumuman
perekrutan tanggal 5 Januari 2013, namun pengumuman itu sampai di Kantor
Camat Lantung pada tanggal 20 Februari 2013 sementara batas akhir
pendaftaran tanggal 21 Februari 2013.
“Kami mendapat informasi seperti ini, sangat tidak adil, karena
kesempatan kami sangat sedikit. Sementara kecamatan lain di sekitar
wilayah tambang PTNNT sudah lebih dahulu mendapatkan informasi
tersebut,” katanya.
Oleh karena itu Rahmad berharap kepada Disnakertran Sumbawa dan PTNNT
agar dapat memberikan kesempatan kembali kepada anak-anak muda di
Lantung untuk mendaftarkan diri menjadi peserta pelatihan di LLK
tersebut.
Sementara itu Kepala UPTD LLK Sumbawa Sudirman yang dikonfirmasi
Gaung NTB, Selasa (26/02) menjelaskan sebenarnya Surat Informasi
Pelaksaan Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi, dengan Nomor
504/137/Nakertrans/2013 bertanggal 4 Januari 2013, sudah dikirim lebih
awal kepada 11 kecamatan yang menjadi wilayah perekrutan termasuk
Kecamatan Lantung.
Menurut Sudirman, surat tersebut dikirim ke Kecamatan Lantung pada
tanggal 6 Februari 2013 yang dititip melalui Kepala SDN Lantung Sepukur
atas nama Abdul Muis SPd, pada keesokan langsung disampaikan ke salah
seorang staf kecamatan di Lantung, sehingga diperkirakan surat tersebut
sudah sampai pada tanggal 7 atau 8 Februari 2013.
Namun ternyata surat tersebut sampai menjelang batas akhir pendafaran
belum sampai di Kecamatan Lantung. Hal itu baru diketahui oleh pegawai
Disnakertrans pada saat salah seorang Kepala Desa di Kecamatan Lantung
mempertanyakan masalah informasi perekrutan, pada tanggal 18 Februari.
Mendapat informasi tersebut pihak Disnakertrans Sumbawa langsung
mengirim kembali surat susulan yang disampaikan melalui kepala desa
setempat, sehingga baru diumumkan di Kantor Camat pada tanggal 20
Februari atau sehari sebelum penutupan.
Namun demikian karena adanya kesalahan teknis terkait keterlambatan
informasi tersebut, pihak penyelenggara pelatihan masih membuat
kebijakan dengan menerima pendaftaran khusus dari Kecamatan Lantung
sampai tanggal 25 Februari atau sebelum testing dimulai.
Sementara terkait dengan permintaan pemuda Kecamatan Lantung agar
membuka kesempatan kembali untuk mendaftar sebagai calon peserta
pelatihan, Kepala Disnakertran Sumbawa, Drs Arief MSi kepada Gaung NTB,
menyatakan sehubungan dengan tenggat waktu yang diberikan, antara
pembukaan hingga penutupan pendaftaran yang relatif pendek, maka
Disnakertrans telah mengkomunikasikan dengan PTNNT sebagai mitra kerja,
untuk disepakati membuka kembali pendaftaran tahap kedua untuk pelatihan
yang sama, untuk jumlah kecamatan yang sama sebagaimana sebelumnya.
Mengenai kepastian tanggal mulai pendaftaran hingga penutup tahap
kedua, menurut mantan Kepala BPBD Sumbawa ini, akan segera menyusul dan
akan disampaikan kepada camat di 11 kecamatan tersebut yang selanjutnya
diharapkan untuk dilanjutkan ke masing-masing desa di dalam wilayah
kecamatan dimaksud.
Kebijakan ini kata Arief, sangat obyektif atas dasar situasi dan kondisi yang sulit untuk memenuhi limit pendaftaran sebelumnya.
Dia berharap agar permasalahan sebelumnya dapat menjadi pembelajaran
bagi semua pihak, agar mensegerakan dan menyikapi cepat tentang sesuai
peluang jangan mengulur waktu atau semacamnya.
Pada kesempatan itu juga dijelaskan oleh Kabid Latihan dan
Produktiftas (Latas) Disnakertrans, Dwi Istanto bahwa kegiatan pelatihan
kerja tersebut dilaksanakan oleh LLK Sumbawa atas kerja sama antara
Disnakertrans Sumbawa dengan PTNNT
Pada pelatihan kali ini jelasnya, pihak Disnakertrans dan PTNNT
menyepakati untuk menggelar pelatihan terhadap tenaga operator Excavator
dan tenaga operator Dum Truk, dengan peserta diambil dari 11 kecamatan
berdasarkan permintaan dari PTNNT, meliputi Kecamatan Moyo Hulu, Ropang,
Lape, Lopok, Lenangguar, Orong Telu, Lunyuk, Lantung, Labuan Badas,
Sumbawa dan Untir Iwis.
Jumlah calon peserta yang akan dilatih untuk 2 kompetensi tersebut
yakni sebanyak 100 orang masing-masing kompetensi sebanyak 50 orang.
Untuk seleksi tahap pertama yang telah dibuka dan dilakukan seleksi,
yang mendaftar sebanyak 398 orang, yang mengikuti seleksi sebanyak 337,
sisanya 61 orang tidak hadir.
Sementara terhadap hasil seleksi, baru akan diumumkan setelah seleksi
tahap kedua dilakukan, sesuai kesepakatan Disnakertrans dengan PTNNT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar