Sumbawa, PSnews – Lahan transmigrasi Brang Lamar di
Kecamatan Lunyuk dalam keadaan terbengkalai. Material yang dulu dipasok
untuk membangun sebanyak 100 rumah transmigran pun diambil oleh
masyarakat yang dulu menjadi supplier dan belum dibayar. Itu dilakukan
lantaran mereka menganggap berhak atas bahan-bahan tersebut.
Camat Lunyuk, Lukmanuddin, Senin (25/03/2013), mengakui
terbengkalainya lahan Transmigrasi Brang Lamar tersebut. Menurut Camat,
memang dulunya di lokasi tersebut ada petugas penjaga. Tapi
lama-kelamaan petugas meninggalkan lokasi. Ketika ditinggal petugas,
penyuplai material pun mengambil kembali materialnya.
Sehingga, sambung Camat, ketika nanti lahan tersebut akan dilirik
investor kembali, maka perlu penanganan secara serius. Dari 100 unit
rumah yang akan dibangun, baru sekitar 30 unit rumah yang terselesaikan.
Itupun sebagian sudah rusak terkena bencana angin puting beliung awal
2013 lalu.
Camat berharap, dengan proses tender baru ini harus tetap
mempekerjakan tenaga lokal untuk pembangunan fisik, kecuali yang tidak
tersedia di lokasi. Begitu pula pelibatan petugas keamanan dari
masyarakat setempat berada di bawah koordinasi Kepolisian dan Koramil
Lunyuk untuk mengamankan lokasi selama dalam pengerjaan.
Dari 200 hektar lahan tersebut, ada pengklaiman dari oknum-oknum di
Lunyuk. “Ada beberapa oknum yang mengklaim. Ada oknum anggota DPRD
mengklaim seluas 78 hektar. Ada Jimy 100 hektar asal Sumbawa Barat. Ada
yang bernama Setia 92 hektar menguasainya di wilayah Bontong, tapi tidak
masuk di lahan transmigrasi,” papar Camat Lunyuk. (PSb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar