Sumbawa, PSnews -Direktur Utama PT Santos Jaya Abadi, Soedomo Mergonoto, mengungkapkan ketertarikannya untuk membudidayakan tanaman Sisal di Kabupaten Sumbawa. Sisal merupakan tanaman yang berasal dari Tanzania di Benua Afrika sebagai bahan baku pembuatan karpet.
Jenis tanaman ini sejak setahun terakhir telah dibudidayakan di Tongo
dan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Tanaman ini dinilai mampu
dibudidayakan di lahan tidur dan tidak terpengaruh dengan kekeringan.
Nilai ekonomi yang menjanjikan bagi petani menjadi keunggulan tersendiri
dalam budidaya Sisal tersebut.
Di hadapan Bupati Sumbawa dan Menteri PDT, Rabu (20/03/2013) malam
lalu, Domo, demikian ia dipanggil, memaparkan, pihaknya telah melakukan
survey lokasi di beberapa lokasi dari Kecamatan Lunyuk hingga Empang. Di
wilayah itu ditemukan beberapa lokasi yang berpotensi untuk
membudidayakan Sisal.
Ia mengatakan, tanaman Sisal sudah dimodifikasi di Tiongkok untuk dikembangkan di Indonesia khususnya di Sumbawa. Proses modifikasi tanaman Sisal ini berlangsung selama dua tahun.
Setelah dicoba di Tongo dan Ai Kankung, ternyata hasilnya jauh lebih
bagus dari Tiongkok dan panennya bisa lebih awal. Inilah yang menjadi
harapan bagi NTB khususnya di Sumbawa.
“Dengan ditanamnya Sisal satu tahun untuk 1 hektar bisa menghasilnya 20 juta rupiah bersih,” ungkapnya.
Jadi, menanam Sisal memiliki harapan yang sangat besar.
Untuk itu pihaknya sangat tertarik dalam usaha ini. Apalagi telah
meneken MoU dengan Bank Bukopin untuk memberikan kredit bagi para petani
Sisal dengan jaminan ditanggung oleh PT Santos Jaya
Abadi. Setiap hektar diberikan Rp 170 juta bagi petani dengan cara
membentuk koperasi. (PSb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar