Rabu, 25 September 2013

Pembangunan Fisik Brang Lamar Tuntas Bulan Oktober

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Hingga kini kelanjutan pembangunan perumahan pemukiman transmigrasi di Brang Lamar Kecamatan Lunyuk, baru mencapai 65%. Padahal sampai akhir bulan September ini progress pembangunan fisik diharapkan sudah mencapai 80%. “Hasil laporan konsultan pengawas kelanjutan pembangunan di Brang Lamar ini baru mencapai 65%,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa, Drs Arif MSi.

Ditemui Gaung NTB, Senin (23/9), Arif, menegaskan seluruh pembangunan fisik baik 100 unit perumahan termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial ini, harus sudah selesai tanggal 16 Oktober mendatang.

Fasilitas umum yang dibangun ini seperti jalan lingkungan, jembatan dan jaringan air bersih, sementara fasilitas sosial meliputi gedung SD, balai pengobatan serta kantor KUPT. “Semua pembangunan fisik ini mesti selesai tanggal 16 Oktober,” tegasnya.

Berdasarkan laporan konsultan lanjut Arif, ada beberapa kendala yang menjadi penyebab mengapa progress pembangunan fisik ini baru mencapai 65% hingga akhir Septmber ini. Kendala itu antara lain, terjadinya kekurangan material dan kekurangan tenaga kerja.

Atas persoalan tersebut pihaknya kata mantan Kabag Humas Setda Sumbawa ini, telah memerintahkan kontraktor pelaksana untuk segera memecahkan masalah itu, sehingga realisasi penyelesaian seluruh kelanjutan pembangunan fisik kelar sesuai jadwal yang sudah ditentukan. “Kontraktor sudah bersedia menambah tenaga kerja dan mendroping material secukupnya, agar pekerjaanya bisa rampung sesuai jadwal,” tandasnya.

Untuk diketahui sambungnya, belum lama ini tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), telah turun ke Brang Lamar guna melihat dan mengevaluasi langsung pekerjaan fisik di lapangan. “Tapi hasilnya untuk sementara ini belum kita ketahui,” ungkapnya.

Lebih jauh Arif, mengatakan selain mendapatkan rumah calon warga trans yang ditempatkan nanti juga akan diberikan lahan pekarangan seluas 25 hektar are dan lahan usaha 75 hektar are. “Kalau masalah lahan sudah tidak ada masalah lagi,” timpalnya.

Lalu bagaimana dengan penempatan warga trans nanti ?. Sebelum dilakukan penempatan akan dilakukan seleksi terhadap calon warga trans lokal. Seleksi itu sendiri akan dilaksanakan menjelang penempatan yang rencananya akan dilakukan minggu pertama bulan November atau setelah seluruh kelanjutan pembangunan fisik selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar