Rabu, 25 September 2013

Ketahanan Pangan di Sumbawa dan KSB Sangat Aman. Untuk 51 Bulan ke Depan

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Ketahanan pangan di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat terbilang sangat aman. Soalnya, stok beras terutama untuk Raskin yang tersimpan di sejumlah gudang milik Perum Bulog mencapai 32 ribu ton. Kepala Perum Bulog Sub Divre Sumbawa, Wahyu Sutanto MM kepada Gaung NTB, Selasa (3/9), mengakui kondisi pangan di wilayah kerjanya. Sejauh ini ungkap Wahyu—akrab pejabat ramah ini disapa, kebutuhan beras di Sumbawa dan KSB setiap bulannya hanya 601 ton. Jika diasumsikan, 32 ribu ton stok yang tersedia dapat menjamin ketersediaan pangan untuk 51 bulan ke depan. “Jadi beras yang kini tersimpan di tiga gudang yaitu gudang Labuan Sumbawa, Lopok dan Alas, sudah sangat aman,” tandasnya. 

Selain aman kata Wahyu, keberadaan stok beras Bulog Sumbawa dapat mengatasi kekurangan stok di daerah lain. Dan dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan move atau droping beras ke wilayah NTT sebanyak 1.500 ton. “Tahun sebelumnya kami pernah memindahkan (move) ke NTT dan Pulau Lombok, sekarang Pulau Lombok sudah mencukupi, sehingga droping itu hanya untuk NTT,” ujarnya. 

Pelaksanaan Raskin
Disinggung pelaksanaan penyaluran Raskin Tahun 2013, Wahyu menyebutkan sudah dilakukan 10 kali sejak Januari hingga Agustus ditambah dengan Raskin 13 dan 14. Untuk September ini, penyaluran sudah mulai dilakukan Senin (2/9) dan kini masih terus berlangsung sehingga semua desa sasaran mendapatkan Raskin bagi warganya yang tercatat sebagai rumah tangga sasaran (RTS). Selain Raskin September, pada bulan yang sama akan dilakukan penyaluran Raskin 15 sebagaimana Raskin 13 dan 14 yang merupakan kebijakan pusat dalam mengatasi situasi dan dampak naiknya harga BBM. Setiap bulannya Bulog Sumbawa menyalurkan Raskin sebanyak 464.175 kilogram setiap bulan untuk 30.945 RTS yang masing-masing mendapat 15 kilogram. Artinya dalam 10 kali penyaluran berarti beras Raskin yang sudah diterima masyarakat mencapai 4.641.750 kilogram. 

Sejauh ini diakui Wahyu, tidak ada persoalan di lapangan saat penyaluran Raskin. Ia menepis anggapan bahwa ada beberapa desa yang hingga dua bulan belum menerima Raskin, merupakan sebuah persoalan. “Itu bukan masalah, penyaluran Raskin dua bulan sekali ini karena permintaan desa bersangkutan, dan desa itu berada terisolir dengan medan yang sangat sulit. Jadi bukan karena tidak membayar Raskin,” ujarnya meluruskan. Ia berharap kelancaran penyaluran Raskin ini dapat terus berlangsung hingga berakhirnya Tahun 2013 mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar