Minggu, 08 September 2013

Para Siswa di Lunyuk dan Manajemen PTNNT Lepas Tukik

Para siswa di Lunyuk lepas tukik bersama manajemen PTNNT 
Sumbawa, Psnews — Para siswa SD dan SMP di sekitar Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, bersama manajemen PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), melepas sebanyak 76 ekor tukik penyu lekang di pantai pasir putih Sampar Goal, Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk. Disamping melepas tukik, para siswa juga menerima materi pengenalan dan penyuluhan dari tutor yang disediakan manajemen, Darussalam dan perwakilan BKSDA Sumbawa, Syamsul Ibrahim. Para siswa yang didampingi gurunya tersebut tampak antusias dan enjoy mengikuti kegiatan yang baru pertama kali mereka alami itu.

Populasi penyu di pantai selatan, khususnya di Kecamatan Lunyuk, mengalami penurunan yang luar biasa. Kalau dibiarkan seperti itu, maka ke depan akan dipastikan tidak akan melihat penyu mendarat lagi di Kecamatan Lunyuk. Sehingga manajemen PTNNT yang mendapatkan masukan dari tokoh masyarakat Lunyuk berupaya melestarikan keberadaan penyu tersebut.
para siswa antusias ikuti penyuluhan
Sejak April 2013, telah dimulai pola konservasi penyu secara sederahan. Supaya bisa diterapkan di sekitar Sampar Goal dan sepanjang pantai Lunyuk. Sampai saat ini manajemen PTNNT telah menanam sebanyak 240 telur penyu sisik dan 230 telur penyu hijau. Ada 55 ekor tukik telah menetas dan langsung menuju ke laut, 5 ekor hilang, 5 ekor mati dan 200 telur belum menetas. Di penangkaran ada 76 ekor yang dilepaskan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mas Geranta.

Kadis Pertambangan Sumbawa, Ir. A. Rahim, dalam kesempatan itu, menyampaikan, program ini sangat baik untuk kelestarian alam. “Kami harapkan bisa berlangsung seterusnya dan selama-lamanya,” ujar Rahim.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat Pemda Sumbawa akan menggelar Festival Moyo untuk mempromosikan daerah ini sebesar-besarnya. Sehingga penangkaran penyu ini dapat dimasukkan ke dalam agenda tersebut dengan cara mempertunjukkkan di dalam pameran pembangunan.

Manager CSR PTNNT perwakilan Sumbawa, Syafruddin Jarot, menyampaikan terimakasih atas dukungan dan bantuan masyarakat terhadap kegiatan perusahaan. Ia mengungkapkan, belakangan ini kegiatan perusahaan dikurangi karena sedang menerapkan efisiensi. Tapi komitmen dalam hal keselamatan kerja dan tanggungjawab lingkungan menjadi melekat. Salah satunya dengan melakukan pelestarian penyu.

“Penyu ini suatu makhluk unik di jagat raya. Dia baru bisa bertelur kembali setelah ditetaskan selama 30 sampai 40 tahun. Tapi rata-rata yang berhasil kembali bertelur hanya sedikit,” ujarnya di hadapan para siswa, Selasa (04/09/2013).

Komitmen PTNNT, tambah Jarot, bekerjasama dengan BKSDA untuk melestarikan penyu. Bahkan di Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), PTNNT telah melakukan pemantauan dan penangkaran penyu hingga dilepas kembali ke laut. Sejauh ini PTNNT telah melepas 44 ribu tukik ke laut kepas.

Kendati baru pertama kali melakukan penangkaran penyu di Lunyuk, tapi masyarakat setempat berharap supaya Pemda Sumbawa dapat menerbitkan Surat Keputusan bahwa Sampar Goal dijadikan sebagai kawasan konservasi penyu di Kabupaten Sumbawa. (PSb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar