Rabu, 25 September 2013

Para Siswa Antusias Ikuti Pawai Budaya

pawai budaya siswa SMP pada Festival Moyo 2013 
Sumbawa, PSnews – Bak kehausan dalam hiburan, para siswa SMP sederajat se kota SUmbawa Besar tampak antusias berpartisipasi dalam pawai budaya pada Festival Moyo 2013. Pawai budaya yang digelar, Rabu sore (25/09/2013), menampilkan berbagai tradisi dan kegiatan sosial masyarakat Sumbawa. Tradisi yang ditampilkan berupa permainan rakyat, drumband, serta pendidikan demokrasi. Bahkan SMPN 1 Sumbawa Besar, mengangkat tema struktur Kesultanan Sumbawa.

pawai budaya siswa SMP

Pawai budaya kali ini cenderung didominasi oleh unjuk kebolehan para peserta tiap sekolah menampilkan kemampuan grup drumband masing-masing. Hampir semua sekolah menampilkan kebolehannya.

SMPN 1 Unter Iwes, lebih mengedepankan tradisi permainan rakyat seperti main jaran (main kuda-kudaan) di mana permainan ini terbuat dari pelepah daun pisang yang ditekuk hingga menyerupai kuda dan diberi asesoris supaya tampil menarik. Ada juga main serpok yang alatnya terbuat dari bambu kecil dimainkan oleh anak-anak untuk main perang-perangan dan sebagai pelurunya terbuat dari kertas yang dibasahi. Kemudian permainan lainnya juga menarik, seperti main ayam, remake (main gasing/poke) serta bariwak (main iwak). Permainan rakyat hampir serupa juga ditampilkan oleh SMPN 2 Sumbawa Besar, antara lain basarepok, gentao, ngumang dan barempuk.

Sedangkan SMPN 1 Sumbawa Besar, tidak mau kalah dengan menampilkan permainan anak-anak yang sekarang sudah jarang dimainkan yakni Basio Ayam (permainan sembunyi-sembuyian). Khusus permainan yang satu ini, biasanya dilakukan pada malam hari tatkala anak-anak pulang mengaji. Hal itu dilakukan untuk mengisi waktu senggang sambil menikmati keindahan malam Bulan Buntar (Bulan purnama). Permainan tersebut tidak hanya dimainkan oleh rakyat biasa, namun juga putra-putri raja. Tode (anak) biasanya bakedek Basio Ayam di Tabongan Bale Dea Maraja Kenang Kere. Sehingga permainan itu dapat disaksikan oleh raja dan permaisurinya.

pawai budaya

Dalam bermain, anak-anak membagi diri menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menjadi ayam dan ditutupi mukanya dengan sarung. Sedangkan kelompok kedua menebak siapa yang menjadi ayam berdasarkan suara kokokannya.

Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, dalam pidato pembukannya sebelum melepas para peserta pawai budaya di halaman kantor Bupati Sumbawa, mengemukakan, kegiatan ini tidak sekedar untuk bergembira dan rekreatif, tapi sebenarnya yang lebih penting adalah mencoba ingin menjual potensi wisata di daerah. Harapannya suatu saat wisata ini menjadi salah satu sumber untuk diangkat ke permukaan dan dikelola dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ini, terang Bupati, diharapkan menjadi salah satu kegiatan yang bisa membangkitkan jiwa korsa dan semangat kebersamaan. Lebih penting dari itu, bisa menjadi sesuatu yang membangkitkan rasa memiliki Sumbawa.

“Sumbawa yang kita banggakan, baru menjadi kebanggan ketika bisa setiap hati dan denyut nadi ada kebanggan terhadap daerah. Diharapkan suatu saat menyadari bersama bahwa baik buruk dan buruknya daerah ini menjadi tanggung jawab bersama,” tekan Bupati.

Ia menambahkan, tidak ada yang bisa mengklaim bahwa yang diraih saat ini karena buah kerjanya sendiri. Tapi itu adalah buah dari kebersamaan apapun bentuknya.

Dalam pawai budaya ini, para peserta mulai dilepas di halaman kantor Bupati dan finish di Wisma Daerah Sumbawa Besar. Setiap rombongan peserta melakukan demonstrasi permainan rakyat atau anak sesuai tema yang diangkat. Sepanjang barisan peserta juga terlihat parade drumband.(PSb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar