Selasa, 19 Maret 2013

Tendik PAUD Mengikuti Diklat Tingkat Dasar

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Sedikitnya 54 tenaga pendidikan (Tendik) PAUD dari seluruh kecamatan di Kabupaten Sumbawa mengikuti pelatihan dan pendidikan (Diklat) berjenjang untuk tingkat dasar. Kegiatan yang digelar Dinas Diknas Sumbawa ini di Hotel Cirebon belum lama ini.
Kasi PAUD Dinas Diknas Sumbawa, Mukhlis S.Pd, dalam laporannya menyatakan, tingginya jumlah anak usia 0–6 tahun yang harus segera mendapatkan layanan pendidikan mendorong adanya langkah-langkah strategis dalam penanganannya.
Hingga akhir Tahun 2012 sebut Mukhlis, Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Kabupaten Sumbawa telah mencapai angka 57 persen. Hal ini katanya menunjukkan bahwa dari 60.539 anak usia 0-6 tahun, 34.507 anak di antaranya telah mendapat layanan pendidikan. “Tingginya minat dan partisipasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar anak melalui lembaga PAUD adalah sebuah tantangan yang harus disikapi dengan baik oleh lembaga penyelenggaraan PAUD,” tukasnya.
Terkait dengan hal itu, pemerintah menerbitkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD dengan tujuan agar proses penyelenggaraan PAUD lebih terarah, terukur dan bermutu.
“Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik yang sesuai dengan tingkat usianya, cerdas, dan berahlak mulia menjadi tujuan utama dari penyelenggaraan PAUD dan semua itu dimaksudkan agar anak-anak PAUD memiliki kesiapan fisik maupun mental untuk mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya,” jelasnya.
Untuk meletkakan pondasi awal pembentukan kemampuan dasar anak menurrut Mukhlis, menjadi tugas sangat berat dan memiliki tantangan yang sangat besar. Karenanya, diperlukan kecakapan dan kecerdasan serta kreatifitas yang tinggi oleh pelakunya dalam hal ini tenaga pendidik PAUD.
Meningkatnya jumlah dan bentuk lembaga layanan PAUD, papar Mukhlis, mengharuskan tersedianya tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya. Sementara ketersediaan tenaga pendidik dengan kompetensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan masih jauh dari harapan.
Lebih jauh dikatakan Mukhlis, Dinas Diknas telah berupaya memberi akselerasi dalam peningkatan kompetensi tenaga pendidik PAUD melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, kursus dan magang, maupun dalam bentuk pembinaan di lembaga PKG yang ada.
“Semua pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan mengacu kepada standar diklat yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu diklat berjenjang peningkatan kompetensi tenaga PAUD yang terdiri dari diklat tingkat dasar, diklat tingkat lanjutan dan diklat tingkat mahir,” urainya.
Untuk diketahui lanjut Mukhlis, pada Tahun 2012 lalu Kabupaten Sumbawa telah menyelenggarakan diklat tingkat dasar untuk 90 orang dengan alokasi beban ajar 48 jam pelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi di tingkat lapangan, kompentensi yang dimiliki oleh tenaga pendidik yang telah dilatih ini masih belum signifikan. Hal ini disebabkan karena beban materi ajar sangat tidak sebanding dengan alokasi waktu yang tersedia.
Untuk itu sambung Mukhlis, diklat yang digelar Tahun 2013 direncanakan dilaksanakan dalam dua tahap dengan harapan agar materi 48 jam pelajaran yang harus diterima oleh para peserta dapat lebih maksimal. Tahap I, peserta akan diberikan 5 materi ajar dan bahan ajar yang lain pada tahap II yang rencananya akan diselenggarakan pada APBD Perubahan Tahun 2013.
Untuk mendapatkan kompetensi tersebut, Dinas Diknas Sumbawa telah menunjuk instruktur dan narasumber yang telah memiliki kompetensi di bidangnya, seperti Kadis Diknas, Kabid PNFI, Master of Trainer PPAUD, dan Trainer Taliwati Sumbawa.
“Melalui pelatihan ini kami berharap terlatihnya tenaga pendidikan PAUD Sumbawa agar memiliki kompetensi dasar sebagai tenaga pendidikan yang mampu memberikan layanan pendidikan dalam bentuk stimulasi yang tepat dan berusaha memenuhi apa yang menjadi kebutuhan esensial anak lainnya di masing masing lembaga PAUD tempat mereka mengabdi,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa, Sudirman Malik S.Pd, dalam arahannya menekankan guru harus memiliki semangat dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
Pencapaian APK anak usia dini yang sudah di atas standar nasional, katanya, tidak menjadi guru berpuas diri, melainkan dijadikan menjadi penyemangat untuk bekerja lebih baik lagi.
Melalui pelatihan tendik ini, Sudirman mengharapkan terjadi peningkatan kualitas, agar waktu, tenaga dan biaya yang telah dikeluarkan ini membuahkan hasil maksimal. “Saya minta manfaatkan momen ini dengan baik, tentu harus berangkat dari niat yang tulus ikhlas dalam berbuat.
“Mari kita manfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, berkolaborasi dengan instruktur maupun sesama peserta agar pelatihan ini bermanfaat bagi anak didik kita,” ajaknya.
Ia juga berharap apa yang diperoleh dari pelatihan ini dapat ditransfer bukan hanya untuk anak didik tetapi guru-guru yang lain.
Di bagian Sudirman mengatakan, Program POSPA-BKB di Kabupaten Sumbawa telah menjadi ikon PAUD di Indonesia. Inilah yang menjadi alasan sejumlah daerah lain melakukan studi banding ke Sumbawa. Predikat ini kata Sudirman harus dipertahankan dengan melaksanakan tugas secara profesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar