Minggu, 31 Maret 2013

Tim AMAN Nyaris Dihakimi Massa, Umbul-umbul Dibakar

Lunyuk, Gaung NTB – Tim yang mengaku utusan Aliansi Adat Masyarakat Nusantara (AMAN) nyaris dihakimi massa di wilayah Desa Jamu Kecamatan Lunyuk, Minggu malam. Beruntung Kades dan Danramil setempat turun tangan. Namun massa yang berjumlah lebih dari seratus orang ini, sudah membakar umbul-umbul dan lambang yang terpasang di rumah salah seorang warga—tempat tim yang berjumlah 6 orang ini melaksanakan kegiatan.
Peristiwa ini diakui Kades Jamu, A Hamid yang menghubungi Gaung NTB, Senin (18/3). Aksi warganya ini dipicu karena ulah Tim AMAN, yang menggelar kegiatan ‘siluman’.
Dari informasi yang diketahui ungkap Hamid, Tim AMAN yang berasal dari Sumbawa dan Lombok ini datang menggelar kegiatan silaturrahim dengan sekelompok orang yang diklaim sebagai masyarakat Adat Penganam dan Adat Pekasa yang diakui AMAN memiliki hak ulayat di hutan Pekasa bagian dari wilayah Desa Jamu. Tentunya warga Jamu menolak keras klaim dan kegiatan tersebut. Sebab warga Jamu tidak pernah mengakui adanya kelompok adat tersebut mengingat lokasi yang diklaim sebagai hak ulayat adalah hutan belantara. Apalagi keberadaan sekelompok orang yang mengaku dari masyarakat adat yang ‘dilindungi” AMAN ini bukan warga Jamu karena sebagian besar berasal dari Bima dan Lombok. Karenanya keberadaan AMAN dan sekelompok orang itu justru dinilai warga telah merusak adat istiadat dan kearifan local yang ada di Desa Jamu. Kelompok itu terang Kades, telah merusak dan merambah hutan yang selama ini dijaga warga Jamu. “Mereka itu datang merusak, bukan datang melestarikan alam,” tukas Hamid yang sempat menyinggung proses hokum terhadap Ketua Adat Pekasa terkait kasus perambahan hutan.
Sebelumnya Hamid mengaku indikasi warga akan bergerak untuk menghakimi tim AMAN itu sudah diketahuinya. Karenanya saat mengetahui tim itu tiba di Desa Jamu, Kades Hamid sempat menyampaikan pesan melalui pemilik rumah tempat dilaksanakan kegiatan itu, agar melapor ke pemerintah desa.
Rupanya hal itu tidak ditanggapi, sehingga hal yang tidak diinginkan itu terjadi. Beruntung dia dan Danramil serta Babinsa setempat turun tangan, sehingga aksi main hakim sendiri itu tidak terjadi. “Malam itu saya memberikan ultimatum agar tim itu segera meninggalkan Desa Jamu, paling lambat besok pagi,” ujar Kades.
Sementara itu Danramil Lunyuk, Kapten Triwahyono membenarkan sempat turun ke lapangan menetralisir kondisi dan mencegah terjadinya aksi main hakim sendiri. “Saat ini kondisinya sudah kondusif,” ujarnya singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar