Sumbawa, PSnews
– Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumbawa ke 54 yang jatuh pada tanggal 22
Januari 2013 diwarnai tragedi kerusuhan. Ribuan orang dari segala
penjuru menyerbu sejumlah pertokoan dan rumah tinggal milik etnis
tertentu di kota Sumbawa Besar . Tragedi 22 bulan 1 tahun 2013 ini
merupakan rentetan dari kasus tewasnya gadis asal Sumbawa Armiati yang
diduga akibat tindakan penganiayaan oleh pacarnya yang merupakan oknum
polisi dari etnis tertentu.
Kasus tersebut hingga saat ini masih dalam proses pemeriksaan pihak
penyidik Polres Sumbawa. Keterangan Kapolres Sumbawa, AKBP, Yayan
Hartadi SIK di media massa yang menyatakan bahwa tewasnya Armiati akibat
kecelakaan lalu lintas di sekitar pantai Empan Kecamatan Labuhan Badas
pada Sabtu malam (19/1) sekitar pukul 23.00 WITA, tidak dipercaya begitu
saja oleh masyarakat maupun keluarga korban. Kecelakaan itu berakibat
tewasnya Armiati dengan mengalami lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Sedangkan pacarnya yang berinisial IGE dirujuk ke rumah sakit Mataram,
karena mengalami patah tulang belikat dan geger otak.
Informasi yang diserap di rumah sakit umum daerah, pihak keluarga
menduga korban Armiati telah dianiaya oleh pacarnya. Dugaan itu berawal
dari beberapa kejanggalan pada jazad korban di antaranya mengalami
lebam di bagian leher, bahu dan wajahnya. Demikian juga saat kejadian
IGE dikhabarkan dalam kondisi menenggak minuman keras. Dan satu hal lagi
informasi ‘simpang siur’ yang menyulut amuk massa, yakni beredarnya
khabar bahwa celana dalam korban dalam kondisi robek. Isu ini sering
disebut-sebut oleh beberapa orang saat melampiaskan kemarahanannya pada
sejumlah pertokoan dan rumah etnis tertentu.
Benarkah demikian ? Semuanya masih dalam proses pemeriksaan. Bupati
Sumbawa telah menyanggupi untuk memfasiltasi kedatangan ahli forensik
yang didanai oleh Pemda Sumbawa. (PSa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar