Kamis, 22 Agustus 2013

68 Tahun Indonesia Merdeka, Veteran Kemerdekaan Masih Terabaikan

Sumbawa Besar, Gaung NTB- Gegap gempita perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68 tahun sudah dirayakan. Ironis, sekian lama republik ini merdeka, ternyata masih ada veteran kemerdekaan yang nasibnya diabaikan. Hidup veteran perang masih pas-pasan. Tidak semua veteran kemerdekaan dianugerahi lencana kehormatan dan piagam penghargaan, karena masih ada yang lepas dari perhatian pemerintah. 

Adalah Muhammad Nuh—pejuang yang kini telah berusia 130 tahun. Warga Dusun Tengah, Desa Utan, Kecamatan Utan ini sudah berjuang di era penjajahan Belanda dan Jepang. Kakek yang hidup sebatang kara ini disebut-sebut sebagai pengibar pertama Sang Saka Merah Putih di tanah Sumbawa.

“Di usia senja, hidup Muhammad Nuh memprihatinkan, tergantung pada belas kasihan tetangga. Untuk sekedar tidur saja mesti berpindah-pindah rumah, dari satu tetangga ke tetangga lainnya,” ucap Abdul Hamid, tetangga Muhammad Nuh. (16/8).

Menurut Abdul Hamid, Muhammad Nuh tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah. “Memprihatinkan sekali hidup beliau sekarang. Meski sudah berjuang demi kemerdekaan, beliau masih harus berjuang demi hidupnya sendiri. Veteran kemerdekaan seperti terlupakan begitu saja. Ibarat kacang lupa kulitnya,” sambungnya.

Meski hidup memprihatinkan, Muhammad Nuh sendiri tidak berharap belas kasihan dari pemerintah. “Saya tidak pernah mendapat perhatian pemerintah. Saya hanya berharap agar pemerintah tidak melupakan begitu saja jasa para veteran perang kemerdekaan yang berjuang bertaruh nyawa demi bangsa dan negara,” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar